Prolog

13 2 4
                                    

Baru menginjakkan kaki di lapangan basket, seorang gadis yang setahun belakangan ini menganggu dirinya datang.


"Akara, kok lo ninggalin gue sih?!" Kata gadis itu kepada seorang lelaki.

"Lo siapa?" Tanya laki-laki itu kepada seorang gadis yang barusan bertanya, tak lupa dengan tampang andalannya.

"Ihh... Akara kok lo gitu sih," kata Aidyn yang terus merengek.

"Ganggu!" sarkas Akara. Aidyn pun sebal dan menghentak-hentakkan kakinya. Semua teman Akara yang akan bermain basket tertawa, ada juga yang menggelengkan kepala pertanda bingung, melihat drama antara Akara dan Aidyn.

"Aiyang... Gue anter yuk ke asal lo," celetuk salah satu teman Adrion.

"Ogah! Mendingan gue jalan kaki daripada bareng sama lo!" Kata Aidyn dengan ketus.

Sebelum meninggalkan lapangan basket, Aydin menghampiri Akara yang begitu acuh akan kehadiran dirinya, tapi yang namanya Aydin tidak menyerah begitu saja.

"Akara, nanti aku nunggu kamu di halte depan sekolah ya! Bye Akara sayang hahaha," Aydin mendekat dan memberi kecupan singkat di pipi kanan Akara. Akara yang tiba-tiba mendapat perlakuan seperti itu memegang di tempat, sedangkan Aydin sudah berlari sambil tertawa agar tidak mendapat amukan dari seorang Akara.

Semua teman-teman Akara tertawa dengan keras. Mereka tidak menyangka, bahwa bos nya ini akan diganggu oleh gadis cantik dari sekolah sebelah.


Halo semua, maaf ya kalau masih berantakan ceritanya. Boleh dong kasih masukan hehe.

Terima kasih sudah membaca ceritaku. Jangan baper dulu sabar, nanti bakalan ada yang bagus-bagus pokoknya.

AKARA & AYDINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang