Chapter 5: Otosan, Okasan

201 23 1
                                    

Ayah dan Ibu memberiku kabar bahwa besok mereka ke Korea untuk menjengukku. Mereka tahu aku sempat sakit. Sakitnya di hati lebih tepatnya.

Jadi, mau tidak mau aku harus membereskan rumahku ini. Oh iya, bibirku masih luka. Tentunya, karena ulah Jeon Wonwoo dua malam yang lalu.

-
Jeonghan menelepon.

"Sakura, besok kamu kuliah kan?"

"Iya, Pak."

"Besok pergi bareng saya ya, saya jemput."

"Tidak usah repot-repot, saya bisa sendiri."

"Saya memaksa kalau begitu."

Aku menghela napas.

"Oke, jangan kesiangan besok."

Aku diam saja.

"Istirahatlah yang cukup. Selamat malam."


-
Aku sudah bersiap-siap untuk kuliah hariini.

-Aku sudah bersiap-siap untuk kuliah hariini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hariini aku tidak memakai kacamata.

-
"Tingtong."

Aku keluar dan itu Jeonghan.

"Pak, seharusnya tidak usah sampai kesini."

"Saya tidak mau kelamaan menunggu di mobil. Ayo."

Aku mengikutinya dari belakang.

-
Saat pintu Lift mau menutup...

"Tunggu."

Aku kenal suara berat ini.

Jeonghan menahan lift nya.

"Pak Jeonghan?"

Lalu Wonwoo melihatku. Aku langsung membuang muka.

Aku dan Jeonghan sampingan. Wonwoo didepan kami. Dan, seperti yang kalian duga. Suasananya sangat canggung.

"Wonwoo, ternyata kamu tetangga Sakura ya?"

Dasar Pak Tua! Jangan dijawab, Won!

Wonwoo hanya bergumam. Menyatakan iya.

"Saya harap kamu berteman baik dengannya. Ya kan, Sakura?"

"I-iya..."

Ini sungguh canggung. Apa maksud Jeonghan berkata seperti itu pada Wonwoo? Dia kan sudah tahu semuanya!

Akhirnya tiba di lantai satu. Wonwoo pergi sendiri dengan mobilnya, dan aku bersama Jeonghan.

-
Ayah meneleponku.

"Sakura, kami masih di rumah Pamanmu. Nanti malam kami kesana."

"Iya, Ayah."

-
"Orangtua mu ke Korea?"

Love in the Air || Jeon Wonwoo x Miyawaki SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang