Prolog

62 6 0
                                    

Hujan mengguyur deras di ibu kota Kerajaan Paralax, awan gelap menutupi langit hingga tak terasa sudah jam 10 pagi. Jalanan terlihat sangat sepi, yang terdengar hanya suara rintikan hujan yang terkena permukaan tanah dengan deras.

Kerajaan Paralax, adalah salah satu dari 12 kerajaan yang ada di daratan Aria. Salah satu dari 8 kerajaan terbesar.

Kerajaan Paralax memiliki struktur kerajaan berbentuk lingkaran yang memiliki dinding tinggi dan besar mengelilinginya, dengan luas daerah kekuasaan sekitar 7 ribu kilometer, yang dimana istana kerajaannya terletak di utara bagian dalam dinding kerajaan.

Walaupun hampir tidak ada perbedaan antara kerajaan besar dan kecil, tapi yang membedakan antara kerajaan besar dan kerajaan kecil yang paling mencolok adalah satu.

Akademi Sihir

Yap, Akademi sihir. Tempat dimana para murid-murid untuk mempelajari dan menguasai sihir. Dunia yang dimana para mahluk hidupnya bertahan hidup dengan bantuan sihir untuk membantu kehidupan sehari-harinya.

Akademi sihir tidak hanya melatih murid-muridnya untuk mempelajari sihir, tetapi juga sebagai tempat melatih seseorang menjadi ksatria sihir yang memilki potensi untuk menjadi tentara di ibukota serta menghadapi perang.

Dan bila kau beruntung, kau bisa menjadi ksatria sihir utama, First Order. Yang merupakan ksatria sihir terkuat dari yang terkuat, dan mengemban tugas dalam melindungi seluruh daratan Aria.

Pendaftaran murid akademi sihir di Kerajaan Paralax dilaksanakan setiap tahunnya, dengan pesertanya berasal dari bermacam-macam negeri ataupun kerajaan yang berbeda. Semua berlomba-lomba untuk dapat masuk akademi sihir

Akademi sihir milik Kerajaan Paralax bernama Akademi Drax, berlokasi di bagian timur dalam kerajaan dan merupakan bangunan terluas setelah istana kerajaan. Bangunan megah nan indah, dan pagar yang menjulang tinggi mengelilingi akademi tersebut.

Tidak ada yang diperbolehkan untuk memasuki Akademi kecuali itu murid atau tamu yang telah diundang. Namun, hal tersebut hanya membuat orang orang semakin tertarik untuk masuk dan menempuh pendidikannya di akademi tersebut.

Saat ini, walau hujan yang deras mengguyur kerajaan ini, dan sepinya jalanan di daerah akademi dikarenakan aturan dilarangnya orang asing masuk akademi. Ada seorang anak muda berdiri didepan pagar hitam yang besar dan kokoh milik Akademi Drax. Dari wajahnya, sepertinya ia berumur 16 tahun.

Rambut hitam acak-acakan yang basah akibat hujan deras. Baju abu-abu dan jubah berwarna merah tuanya yang basah, celana panjang hitam yang sudah agak lusuh, dan tas dipunggung nya. Matanya yang coklat gelap menatap bangunan dibalik pagar pembatas itu dengan wajah yang berseri-seri. Dia begitu takjub melihat bangunan megah dan luasnya akademi dihadapannya itu walau derasnya hujan menimpa kulitnya.

"Besok ya...."

Anak itu bergumam pada dirinya sendiri sambil tersenyum. Dia kelihatan sangat bersemangat menantikan hari esok, dia menatap kearah akademi sedikit lebih lama lalu membalikkan diri meninggalkan daerah tersebut. Di wajahnya terdapat rasa puas seperti telah memenangkan sebuah Jackpot dalam suatu taruhan. Dia berjalan menuju pusat perkotaan.

"Uhh... Seharusnya aku menyiapkan payung sebelum mendung tadi" kata anak tersebut. "Yah mau gimana lagi, uangku hanya cukup untuk menyewa kamar di penginapan sampai lusa. Haaah~..." katanya sambil menarik napas panjang.

"Tapi bukannya hujan ini sudah keterlaluan?! padahal tadi jam 9 langitnya masih terang sekali, tapi entah darimana datangnya awan gelap hujan sialan ini!" hujatnya

Sambil berlari kecil pemuda tersebut menyusuri jalan utama yang becek menuju pusat perkotaan, sambil menaruh tas di kepalanya untuk melindunginya dari hujan. Dia berusaha mencari jalan kecil yang memiliki tempat berteduh sepanjang jalan agar tidak terlalu basah.

The Guardians : War Between RealmsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang