Gadis tinggi berkulit putih pucat berparas cantik dengan rambut tergerai berjalan berdampingan dengan seorang laki-laki tampan walau sudah berkepala empat,langkah keduanya menyusuri lorong sekolah sma santeresa.murid-murid yang berlalu lalang di sekitar koridor menatap takjub pada wanita yang berada di samping sang pemilik sekolah REFALDI PERNANDO.tanpa mengetahui siapa wanita yang sedang berjalan di samping sang pemilik sekolah,semua murid bisa menebak bahwa anak perempuan itu adalah putri dari sang pemilik sekolah.
Suasana kelas Xl Ipa 1 yang semula ramai menjadi hening ketika seorang guru memasuki kelas.semua murid menatap kedepan dengan tatapan terpesona
tidak,mereka tidak memperhatikan sang guru melainkan mereka memperhatikan sang gadis yang berada di pinggir bu kinan wali kelas mereka.
"Selamat pagi anak-anak"sapa bu kinan
"Pagi bu"semua siswa menjawab dengan lantang
"Seperti yang kalian lihat,sekarang ibu membawa teman baru buat kalian"bu kinan melirik anak baru seolah memberi perintah untuk memperkenalkan diri
"Hai semuanya,kenalin nama saya kanaya putri pernando bisa di panggil naya,pindahan dari jerman,Terimakasih."ucap kanaya
"Baik kanaya kamu duduk di_"ucapan bu kinan langsung di potong oleh seorang siswa
"Sama saya aja bu"jawab seorang siswa laki-laki yang duduk di baris kedua
"Kenan,kamu kan duduk sama farel"
"Farel duduk sama gema bu,sana lo pergi"kenan memgusir farel agar pergi dari kursinya
"Wah tega lo sama gua ken"kenan berdiri dengan kesal
"Yaudah naya silahkan duduk"bu kinan mempersilahkan naya untuk duduk.
Kanaya tersenyum menatap bu kinan,setelah itu naya segera menuju kursinya di samping kenan
"Hai gua kenan"kenan tersenyum pada keyra yang telah duduk di sampingnya
"Kanaya"jawab naya
Bel istirahat berbunyi nyari di seluruh penjuru sma santeresa,semangat siswa seketika kembali bangkit setelah tenaganya terkuras karna suntuk belajar di kelas.
Begitu pula dengan naya,naya ingin ke kantin namun ia tidak tau letak kantin di mana,kenan yang duduk di pinggir naya telah pergi entah kemana.
Baru saja baya berdiri seseorang menjukurkan tangan di hadapan kanaya
"Hai gua citra"
Naya langsung membalas uluran tangan citra dengan hangat
"Kanaya"jawab naya
"Oh iya ini anin temen gua"Citra melirik anin yang berada di sampingnya
"Hai naya,kita boleh jadi temen lo kan?"tanya anin
Naya tersenyum pada anin dan citra lalu menganggukkan kepalanya
"Nah kalo gitu kita temenan sekarang,kantin yu laper ni"ajak citra
"Iya,ayo nay"anin menarik tangan naya agar mengikutinya ke kantin.
Saat naya menyusuri koridor,tak banyak siswa yang menatap naya dengan tatapan memuja.ada pula yang berbisik memuja naya.
"Gila cantik banget"
"Itu anak pemilik sekolah kan?"
"Gila,cantik banget"
"Itu k naya anak pemilik sekolah"
Naya yang mendapat bisikan dan lirikan hanya menggelengkan kepalanya,dugaannya benar
Awalnya naya ingin merahasiakan identitasnya namun faldi sang papa bersikeras untuk tidak menutupi identitas kanaya.Faldi ingin putrinya tidak di pandang rendah oleh semua murid sma santeresa sekolah milik faldi sendiri.
"Gila gua di usir sama si curut dari kursi"farel menatap kenan dengan marah
"Yehhh...kan gua mau duduk sama kanaya,gila yah dia cantik"ucap kenan
"Keluarganya aja cakep-cakep"ucap dapa sahabat kenan
"Pindah"
Kenan dan kedua sahabatnya melirik sang pemilik suara
"Apa yang pindah ma?"ucap kenan
"Lo"jawab gema
"Hah?"kenan mengernyit menatap gema
"Lo ngomong yang bener dong gema"dafa berbicara sesekali sibuk memotong baso yang ada di hadapannya
"Lo pindah,gua duduk sama naya"ucap gema lalu segera pergi meninggalkan ketiga sahabatnya yang masih menatap gema heran
"Gila,gi bos mau duduk sama cewe"dafa masih melihat punggung tegap gema yang mulai tidak terlihat di balik pintu kantin
"Itu gema kan?"tanya farel
"Wah gila si bos mau ambil gebetan gua"ucap kenan
Keyra dan kedua teman baru nya citra dan anin sedang berada di taman belakan sma santeresa awalnya mereka ingin ke kantin namun saat sampai di kantin tidak ada meja yang kosong
Alhasil mereka memilih membeli roti dan minuman lalu beranjak ke taman untuk makan di taman.
"Tumben tadi kantin rame banget"ucap anin
"Emang di sini cuma ada satu kantin yah?"tannya naya
"Ada dua,yang satu di lantai atas tapi lagi di renopasi jadi kantin bawah padet"jawab citra
"Ouh gitu"naya menganggukan kepalanya tanda mengerti
"Nay kenapa lo pindah dari jerman?"tanya anin
"Papa yang nyuruh,karna sejak sd gua udah tinggal di jerman dan gak pernah balik lagi ke indonesia"jawab naya
"Lo gak pernah balik ke indo nay?"tanya citra
Naya hanya mengnggukan kepalannya tanda "iya"
"Ko gak pernah balik sih nay?"anin menatap keyra yang tiba-tiba saja raut wajahnya berubah derastis
Naya yang mendengar pertanyaan dari anin seketika tubuhnya menegang
"Gak papa"jawab naya lalu segera bangkit dan meninggalkan anin dan citra yang masih melongo melihat perubahan raut wajah naya
"Loh nay mau kemana"citra berteriak agar terdengar oleh naya
"Gua salah ngomong yah ra?"anin melirik citra dengan cemas
"Gak tau,mending kita susul naya"ucap citra
Setelah pertanyaan yang di lontarkan anin di taman naya segera berlari menuju kelasnya sekilas kenangan masa lalu nya menghampiri benak naya.
"Lo,siapa?"tanya naya yang melihat kursi di sampingnya terdapat seorang laki-laki namun bukan kenan yang mengajaknya duduk waktu pagi
"Duduk"
"Kenan mana?"
"Lo duduk sama gua"
"Tap_"
Ucapan naya terpotong karna seorang guru masuk kedalam kelasnya.naya langsung duduk di kursinya dengan orang yang entah siapa dia
"Selamat siap semuanya,sekarng kita belajar matematika materi baru.silahkan buka buku paket kalian"perintah pasar.
Sebenarnya namanya Sarnudi namun sering di panggil pa sar oleh semua murid sma santeresa pa sar juga seorang guru yang di takuti di sma santeresa.
Selain guru yang kiler pa sar juga mengajar matematika yang jelas banyak yang tidak suka dengan pelajaran mematikan itu.
Naya hanya diam di saat semua murid mengeluarkan buku paket naya hanya diam karna ia belum memiliki buku paket.
"Nih"
Laki-laki yang duduk di samping naya mengulurkan buku paket kehadapan naya
"Terus,lo gimana?"tanya naya
"Pake aja naya"jawabnya
Naya meletakan buku paket gema di tengah"meja agar gema juga bisa melihat buku paketnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka dan kecewa
أدب المراهقينWanita cantik berkulit putih,rambut tergerai di bawah bahu dan postur tubuh yang tinggi menambah kesan sempurna pada dirinya.dia kanaya putri pernando Kepindahan naya ke sma santeresa milik keluarganya membuat naya harus membuka kenangan masa lalun...