1.2

4 1 0
                                    

Naya menggeliat dalam tidurnya,kepalanya terasa sedikit pusing dan terdapat kompresan di keningnya.matanya melirik ke arah sopa kamarnya dan mendapati gema tertidur pulas di sopa.

Naya berpikir sejenak,terakhir kali yang ia ingat ia sedang menunggu hujan reda bersama gema di halte dan setelah itu ia tidak ingat apa-apa.

Karna haus naya berusaha beranjak dari tempat tidurnya untuk mengambil air di dapur lantai bawah.

Satu langkah.

Dualangkah.

BRUKK....!

"awshhhhh......"lirih naya

Naya terjatuh dengan lutut terbentur dengan lantai,sedangkan gema yang mendengar suara mengusik tidurnya langsung terbangun dan menghampiri naya.

"Nay lo ga papa?"gema menuntun naya agar kembali ke tempat tidurnya

"Ko bisa jatuh?"tanya gema sambil mengelus kening naya

"Haus"

"Tunggu"

Gema berbalik meninggalkan naya dan setelah 5 menit gema kembali dengan nampan berisi roti dan air putih.

"Makan yah nay"gema menyidorkan roti pada mulut naya yang di terima dengan senang hati oleh naya

Setelah selesai gema menaruh nampan dan gelas yang telah kosong ke nakas yang ada di sampimg tempat tidur naya.

"Gema"panggil naya dengan suara lemah

Gema menolehkan kepalanya pada naya

"Ko di sini,mamah ke mana?"tanya gema

"Tidur aja,besok gua jelasin"jawab gema sambil menarik selimut naya sampai dada.

Naya yang tidak mendapat balasan atas pertanyaannya,mengernyitkan kening melihat gema seolah ia ingin jawaban.

"Gak usah di pikirin,besok gau jelasin"gema berbalik dan meninggalkan naya

---------

Suara dentingan sendok berbunyi dengan tenang di ruang makan megah yang hanya di huni dua orang yaitu naya dan gema.

Tunggu!

Gema!

Kenapa ada gema dan naya?

Jawabannya adalah,naya sendiri tidak tau kenapa pagi ini ada gema di rumah nya dan kemana perginya kedua orang tua nya.

"lo ngapain pagi-pagi ke rumah gua?"naya menghentikan makannya dan menatap gema penuh tanda tanya.

Sedangkan yang di ajukan pertanyaan hanya diam dan tidak terusik sama sekali atas pertanyaan yang di ajukan naya.

Prankkk....!

Naya yang tidak mendapat jawaban,dengan kesal membanting sendok dan garpu yang ia pegang ke piring.lalu beranjak berdiri meninggalkan gema.

Saat naya ingin membuka gerbang rumahnya,tangan nya tiba-tiba saja di cekal oleh lengan besar yang entah milih siapa

Ketika berbalik naya mendapati gema yang telah mencekal lengannya,dengan kesana naya menghempas kasar tangan milik gema.

"Lo apa-apaan sih"kesal naya

"Berangkat bareng"jawab gema yang kembali mencekal lengan naya

"Gak mau,gua mau berangkat sendiri"jawab naya

Gema tidak mendengarkan ucapan naya dan menarik lengan naya agar menaiki motor sport miliknya yang entah sejak kapan sudah terparkir di samping luar gerbang rumah naya.

Di sepanjang jalan naya terus memberontak minta di turunkan.air mata terus turun membanjiri pipi naya saat.

Karna kesal dengan sikap naya yang seperti anak kecil memberontak ingin di turunkan gema segera memungkinkan motornya dan turun dengan kasar dari motornya.

"Lo apa-apaan sih,kayak anak kecil tau!"bentak gema

"Gua gak mau berangkat bareng sama lo"jawab naya dengan suara tinggi

"Kenapa?"tanya gema

"Gua kesel sama lo"jawab naya

"Kenapa lo selalu ngehindar dari gua?"tanya gema

"Karna lo orang aneh tau ga"timpal naya

"Yaudah kalo lo gak mau berangkat bareng gau,silahkan lo jalan kaki sampe sekolah"gema segera menaiki motor sportnya

Sebelum menyalakan motornya gema berbalik ke arah naya yang sedang membelakangi dirinya.

"Asal lo tau,di sini gak bakal ada angkutan umum yang berhenti dan_"gema menjeda ucapannya

"Ini hutan jauh dari pemukiman"lanjut gema

Naya yang baru tersadar bahwa di sekelilingnya adalah hutan langsung saja mengedarkan pandangannya.

"Gua tinggal yah,lo hati-hati di sini"Ucap gema dengan nada yang di buat pelan

Baru saja gema menyalahkan motornya naya langsung naik dengan cepat ke atas motor gema.

"Gua mau berangkat sama lo"ucap naya dengan takut

"Turun"ucap gema dengan datar

"Gak mau"naya semakin mengeratkan pelukan pada gema.

Tunggu!

Naya memeluk gema?

Naya sendiri tidak sadar sudah memeluk gema karna rasa takut yang menghinggapi benak nya.

Sedangkan gema hanya tersenyum tipis mendapat pelukan dari naya dan dengan usil menakuti naya.sepertinya mengusili naya akan menjadi kegiatan baru bagi gema.

"Gua bilang turun"ucap gema dengan nada tegas memberi perintah

"Gua gak mau,gua takut hiksss...."

Gema mengernyitkan keningnya ketika mendengar isakn naya di balik punggung tegap milikmu

"Cengeng"

"Gua gak cengeng"

"Cengeng"

"NGGAK!"

Karna kesal naya secara tidak langsung membentak gema.

"Turun"

"Ishhh...gema gua gak mau turun"

"Lo bentak gua"

"Maaf"

"Turun"

"Pliss...gua turutin semua yang lo mau asal gua ikut lo kesekolah"

Gema yang mendengar permohonan naya langsung mengangkat senyumnya merasa puas atas apa yang di ucapkan naya.

"Jadi pacar gua"

Naya yang tidak mengerti atas ucapan gema langsung mengernyitkan keningnya tanda ia tidak mengerti

"Maksud lo apa?"tanya naya

"Lo jadi pacar gua"tegas naya

"What,gua gak mau"tolak naya dengan keras

"Ok sekarang lo turun"ucap gema dingin

"Ko lo nyebelin sih"sarkas naya

"Lo yang nawarin sendiri kalo lo mau turutin semua permintaan gua"

"Ya tapi,nggak jadi pacar lo juga kan?"tanya naya

"Terserah,lo jadi pacar gua atau sekarang lo turun dari motor gua"jelas gema

"Ish nyebelin tau gak"geram naya

"Mau gak,atau gua tinggal nih"

"Fine,gua turutin semua keinginan lo termasuk jadi pacar lo"naya mengucapkan kata terakhir dengan pasrah

"God girl"gema segera menancap gas motornya dengan kecepatan sedang.




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Luka dan kecewaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang