gema prahadi

2 0 0
                                    

Seorang gadis tengah bersantai di ruang keluarga mewah miliknya dengan seorang wanita cantik yang tak lagi muda namun masih terlihat cantik.

"Sayang gimana sekolahnya,lancar?"dita mengelus rambut anak perempuannya dengan sayang

"Lancar ko mah"naya tersenyum menatap sang mama

"Tapi kamu jangan terlalu cape yah,mama takut kamu kenapa-napa"dita berhenti mengelus rambut putrinya lalu menatap cemas putrinya.

"Mama ga usah khawatir,naya baik-baik aja ko mah"

"Kamu home secholing aja yah mama khawatir loh"

"Naya baik mah,gak usah khawatir"

"Tapi say_"

"Naya ke kamar yah mah"

Dita menghela napasnya,dita hanya cemas akan keadaan putrinya namun naya tetaplah naya yang keras kepala.

-------------

Gadis cantik bertubuh tinggi berjalan pelan menyusuri koridor samping lapangan basket sma santeresa.tangannya sibuk merapihkan rambut.kemudian ia membuka tas yang tersampir di punggungnya dan mengeluarkan sebuah tali karet berwarna biru muda.

Setelah mengeluarkan benda yang ia cari gadis itu menutup kembali tasnya lalu menyampirkannya kembali di punggungnya.kedua tangannya terangkat menarik rambutnya ke atas.

Setelah selesai ia tersenyum manis membuat semua orang yang sejak tadi memperhatikannya langsung terpaku dengan senyum yang gadus itu terbitkan.

Kaanaya putri pernando gadis yang menjadi pusat perhatian itu adalah naya.konyol memang hanya dengan naya mengikat rambutnya saja sudah menjadi pusat perhatian.

Naya memasuki kelasnya yang sudah ramay.ketika sudah berada di tempat duduknya naya mengerutkan keningnya.

"Weh si bos betah banget di kursi gua"kenan tiba-tiba saja masuk kedalam kelas dan duduk di atas meja,belakang kursi naya dan laki-laki yang entah siapa itu.

"Oh iya nay gua duduk sama farel di belakang,dan lo duduk sama gema"jelas kenan

"Ge_gema"naya menatap kenan dengan raut wajah khawatir

"Iya,gema jangan-jangan.wah parah si bos lo gak ngenalin diri lo ya bos?"tanya kenan

"Hmmm"dehem gema

"Nayaaaa....."teriakan melengking membuyarkan lamunan naya

"Berisik banget lu cewe toa"kenan menurunkan tangannya dari kedua telinganya yang tadi ia gunakan untuk menutup telinganya karna suara keras anin.

"Yeh suka-suka gua donk"cibir anin

Brakkk

"Heh lo lohh te tega ni ninhhhh"ucap citra tersenggal-senggal

"Lo kenapa ra"naya memegang bahu citra khawatir

"Tu tuhhh temen lo ninggalin gua"tunjuk citra pada anin

"Wah temen macam apa tuh ra ninggalin lo sendiri,jaihin aja ra jauhin"kenan memanas-manasi anin

"Heh cowo kumel diem lo"bentak anin

"Enak aja gua kumel,gua ganteng gini"bangga kenan

"Lo itu kumel,kayak belum mandi,bau,dasar gembel lo"sarkas anin

Parel dan dapa yang baru memasuki kelas dan mendengar penutupan anin langsung terbahak bahak atas hinaan anin pada kenan

"Wahahaaaa.....nin lo kalo ngomong suka bener dah"ucap parel

"Heh dasar toa lo malu-maluin gua"bentak kenan

"Bodo"jawab anin

"Lo it_"

"DIAM"gema memotong ucapan kenan

Kenan langsung terdiam begitu pula dengan parel dan dapa yang langsung menghentikan tawanya.

Hening.

Lalu.

"Nayaaa...."teriak citra memecah keheningan dan langsung menahan tubuh naya yang pingsan tiba-tiba.

Gema yang melihat naya pingsan dengan cepat berdiri dari duduknya dan menggendong naya bridal style menuju uks.

Sudah dua jam lamanya naya tidak sadarkan diri di uks,bu aine sang penjaga uks langsung menelpon faldi pemilik sekolah sekaligus papa kanaya

Tak lama faldi datang dengan tergesa-gesa lalu menghampiri anaknya yang terbaring lemah di brangkar uks

"Sayang,ini papa sayang ayo bangun"faldi menepuk-nepuh pipi naya namun sang empu hanya diam dan terpejam

Dengan cepat faldi menggendong naya keluar uks,gema yang melihat naya di bawa pergi langsung mencekal tangan faldi.

"Biar saya yang gendong naya,om ambil mobil aja biar cepet"ucap gema

Faldi setuju dengan usul gema lalu memberikan naya pada gema.

Faldi membawa naya kerumah sakit dengan gema dan naya yang duduk di kursi belakang mobil faldi.

Sudah satu jam naya berada di ruang icu,gema masih setia berada di rumah sakit dan tidak ke sekolah.

"Kamu balik lagi kesekolah biar saya yang menjaga naya"ucap faldi

"Gak papa om saya mau nungguin naya boleh kan om?"tanya gema

"Tapi ka_"ucapan faldi terhenti ketika dokter keluar dari ruangan naya

"Gimana keadaan naya wil?"tanya faldi

"Naya gak udah gak papa fal,tapi gua sarannin lo lebih jaga kondisi naya"jelas wildan

Wildan adalah sahabat baik faldi juga dokter pribadi keluarga pernando,wildan memang bekerja di rumah sakit milih sahabatnya faldi pernando papa naya

"Huh....gua takut naya kenapa-napa"lirih faldi

"Naya gak papa asal_"wildan menjeda ucapannya ketika sadar jika ada gema yang masih berdiri di hadapannya

"Lo kerumah gua aja fal"lanjut wildan

"Ok"jawab faldi

Wildan segera pergi meninggalkan sahabatnya.

"Om saya boleh masuk?"gema minta ijin untuk memasuki ruangan naya

"Iya boleh,ayo"faldi dan gema langsung memasuki ruangan naya

Ketika masuk kedalam ruangan naya tiba-tiba saja dada gema sesak melihat betapa banyaknya alat medis yang menempel di tubuh naya.

"Naya memang memiliki tubuh yang lemah,dia bakal langsung mendapatkan peralatan medis yang begitu banyak menempel di tubuhnya ketika naya mengalami sakit"jelas faldi

"Saya harus kembali ke kantor karna ada meteng,kamu bisa jaga naya kan?"tanya faldi

"Iya om bisa"jawab gema

Luka dan kecewaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang