Keesokan paginya mataku masih terkatup enggan untuk terbuka. Tetapi sebuah tarikan kecil menganggu tidurku."Kak ran, bangun!!" bocah kecil itu menarik narik selimutku dari bawah perlahan² ditariknya.
Selimut itu tidak lagi menutupi seluruh tubuhku melainkan separuh badan yang enggan, benar benar enggan untuk bangun. Ketika melihatku tergangu dan ingin bangun Bocah itu pun berlari keluar mungkin dia tau aku bakal ngamuk karna diganggu.
Pagi itu sekitar jam 06.00 wib aku pun sudah bangun untuk bersiap siap pergi ke sekolah. Hah, mataku fokus pada pandangan embun dan embusan angin pagi yang menyegarkan dari luar jendela kamar. Kualihkan pandangan pada seragam baruku mengingat bahwa hari ini hari pertamaku disekolah baru.
Aku bangkit meraih handuk menuju ke kamar mandi. Setelah mandi dan mengenakan seragam sekolah aku menuruni anak tangga aku melihat Rio sedang bermain dengan seekor kucing persia ntah datang dari mana kucing itu.
Aku menempatkan diri di sebuah kursi empuk menyaksikan hidangan sarapan pagi. Cepat² kulahap roti karna tidak mau telat masuk ke sekolah. Bayangkan jika hari pertama aku telat dan harus dihukum berdiri dilapangan itu akan menjadi hal yang memalukan sepanjang hidupku.
"Ma, aku berangkat" aku mencium kedua pipi mama.
"dek, kakak berangkat" kucium pipi gembulnya rio yang tengah sarapan.
"~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~"
Menjadi murid baru tidaklah menyenangkan dan membosankan. Aku merindukan sekolah lamaku. Disana aku bisa bercanda gurau dengan teman² yang sudah akrab denganku. Tanpa repot" beradaptasi.
Sekolah ini sangat besar dan juga memiliki banyak sekali ruang kelas bernuansakan cat berwarna oranye hmm aku suka sekolah ini sangat terlihat elegan dengan pagar sekolah yang terlihat gagah dan menjulang tinggi. Mungkin aku bakalan betah tinggal disini.
Akhirnya kini aku sampai ke depan kelas yang sangat tenang. Aku berdiri di belakang kepala sekolah namanya bu ratih. Menunggunya yang sedang berbicara dengan seorang guru yang tengah mengajarkan materi di kelas. Kulihat keatas pintu bertuliskan KELAS X IPA 3.
Setelah berbincang agak lama guru itupun mempersilahkanku masuk. Aku masuk kedalam kelas dengan rasa canggung sama sekali tidak ada yang kukenal disini mungkin karna aku baru dijakarta pikirku.
"Anak² kita kedatangan murid baru dari bandung untuk lebih lanjutnya ada baiknya jika dia memperkenalkan dirinya terlebih dahulu" ujar guru itu yang ternyata mengajar biologi bu dita namanya.
Cantik lembut halus itulah pandanganku terhadap bu dita. Aku mengigit bibir hingga berdarah dilanjutkan senyum kikuk.
"haii, perkenalkan namaku Ranita Agustina biasa dipanggil Ran dan aku juga baru berada disini aku berasal dari kota bandung dan aku harap bisa akrab dengan kalian semua" hah rasanya tak percaya aku bisa berkata sedemikian rupa.
Kulihat seluruh penjuru kelas semuanya melihat padaku seraya melemparkan senyuman. Aku rasa mereka cukup senang menerimaku disini.
" baiklah sekarang kamu boleh duduk" ujar bu dita
Aku pun memilih tempat duduk yang menurutku lumayan strategis di samping kanan urutan nomor 2 kebetulan hanya ada seorang wanita yang duduk disana gadis berambut coklat panjang mengunakan bando biru muda yang turut menghiasi rambutnya wajah yang putih bersih dan lekuk hidung yang mempesona bisa dibilang dia wanita yang sangat cantik.
"Permisi disini kosong?" kataku menanyakan pada wanita itu agar memperbolehkannku duduk disampingnya.
"duduk aja emang kosong kok" katanya sambil tersenyum lembut yang menciptakan lesung pipi yang sangat menawan.
"makasih" kataku yang hanya dibalas senyuman manis olehnya.
Bu dita kembali melanjutkan pelajarannya aku pun sibuk berkutat dengan buku tulis yang menuliskan beberapa coretan di papan tulis begitu juga dengan wanita disebelahku. Dia sangat fokus memperhatikan pelajaran hingga rasanya tidak sempat baginya untuk melihat kearah lain.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Good night♥🌸~~
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE I LOVE YOU
RomanceIni bukan tentang mereka, ini tentang kita, tentang rasa yang tak terungkapkan