8. Tugas bahasa indonesia

17 3 12
                                    

Ranita Agustina

aku dateng duluan. Kelas masih sepi tidak ada orang satupun disana selain aku. Aku meletakkan tas guna meringankan bebanku yang kubawa dari rumah. Hmm aku haus kayaknya aku mau beli minum dulu. Saat berada di ambang pintu tiba²


Dug!

"Aduh!" suara teriakan mengagetkan ku. Itu bagas dia membentur pintu kelas yang kurasa cukup keras dia menyentuh keningnya yang kulihat berdarah.

"Lo ga papa?" kataku yang hanya dibalas diam olehnya dia sama sekali tidak memandangku matanya tertuju kearah lain.


"kening kamu luka tuh mau gue ambilin obat?" kataku yang hanya dibalas dengan diam beserta tatapan dingin. Ahhh aku menyerah dia benar benar manusia patung...



"yaudah maaf kalau gue ganggu" kataku menyerah. Bukannya menyerah melainkan tak ingin terus berbicara sendiri dengannya yang sama sekali tak menanggapi. Aku kesaallll! Tapi kuurungkan niat untuk marah karna aku rasa luka itu cukup sakit.
Aku tak tega.

"Eh gas Kalau butuh apa apa gue bisa bantuin kok ga usah sungkan, bye gas." Kataku seraya tersenyum meninggalkannya yang hendak menuju mejanya.

'Bagass,, aku ingin lebih dekat denganmu..'

Jam Menujukkan Jam 07.00 dan pelajaran sudah dimulai. Sekarang adalah pelajaran bahasa indonesia yang diajar oleh bu tiara.


"Anak² ibu akan membagi kalian menjadi beberapa kelompok dan masing² tugas akan ibu berikan kerjakan tugas ini sebaik mungkin karna ini mungkin akan berpengaruh terhadap nilai akhir kalian" kata bu tiara



Kami menganguk menyetujui permintaan bu tiara. Ranita bukan seseorang yang mudah percaya akan kebetulan namun hari itu dia harus percaya.


Dari 40 siswa ranita satu kelompok tugas dengan bagas tentu saja ini kesempatan baginya untuk dekat dengan bagas setidaknya sampai bagas mau menjadi temannya.


Keputusan sudah dibuat mereka akan membuat makalah di Aula sekolah saat istirahat. Bu tiara menjelaskan semua tentang tugas yang ia berikan tentang cara mengerjakannya, waktu untuk mengumpul dan bagian bagian setiap orang. Ranita mencatat dengan sungguh sungguh begitu juga dengan tasya disebelahnya.

"tas, gue sekelompok bagas" kataku ragu ragu

"jadi?" katanya penasaran

"Lo kan tau bagas gimana orangnya gue takut gak di respon sama tuh anak"


"yaudah jalanin aja" katanya sambil tertawa puas.


"dasar Nyebelin" kataku yang juga ikut tertawa bersamanya


BECAUSE I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang