Baru untukku ketika aku mencoba menjalani hari tanpamu. Rasanya aneh, seperti ada yang hilang dari diriku.
Baru untukku ketika aku mencoba bangkit dari rasa yang ku tahan untukmu dan mengalihkannya pada orang lain. Rasanya aneh, karena aku tak terbiasa dengan orang selain dirimu.
Baru untukku ketika aku melihat punggungmu yang membungkuk. Rasanya aneh, karena dulu kau terlihat selalu siap memikul dunia di pundakmu.
Baru untukku ketika aku tak lagi mendengar suaramu. Rasanya aneh, sebab beberapa waktu yang lalu kau masih berbicara denganku. Membujukku.
Sekarang hening.
Semuanya kembali seperti semula. Di awal aku belum mengenalmu. Dia awal kau belum hadir dalam hidupku.
Ini salahku. Aku tahu. Aku yang telah memutuskan untuk melakukan membangun benteng es di hatiku dan belum menyesal hingga detik ini. Anehnya, aku tak menyukai suasana baru ini diantara kita.

KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Wounds [DISCONTINUE]
FanfictionPerasaanku padamu lebih dari sekadar kasih sayang seorang kakak kepada adiknya. Aku menyayangimu seperti kamu adalah detak jantungku. Aku mencintaimu seperti kamu adalah jiwaku. Namun darah ini adalah kekang sejati dari semua perasaanku padamu. - In...