Part 4 (penyesalan)

106 7 1
                                    

♡ Happy reading ♡

Ishaani duduk termenung di kursi meja rias nya.
Pikirannya melayang ketika dirinya melakukan perbuatan kejinya terhadap Ranveer.

" apa yang baru saja kau lakukan, Ishaani? Gimana jika pria itu nanti...?Maaf, aku ga bermaksud membunuhnya, Tuhan." Sesal Ishaani menjambak rambutnya sendiri.


Pyaaarrr!!!
Semua barang di atas meja rias hancur berantakan, tanpa ada sisa.

" aku tidak tahu bagaimana keadaannya. Tapi aku merasa sangat jijik dan juga benci, jika mengingat kejadian semalam itu! Aku membencinya, karena dia telah merenggut apa yang sudah aku jaga selama ini. Tapi, aku tidak punya hak untuk merenggut nyawanya!"

Perempuan itu duduk lemas di sudut bawah kursi.

" maafin aku om. Aku ga bermaksud untuk melukaimu,"

Ishaani beranjak masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

..............................................................
Sharmaan mengumpat kasar, karena tak ada satu anggota keluarga Ranveer yang bisa di hubungi, kenapa mereka menghilang dalam keadaan seperti ini.


" Parul juga kemana sih,?"

Sharmaan memasukkan kembali hp nya ke dalam saku kemeja, ketika melihat Arnav datang dengan wajah panik.

" Ada apa ? Kenapa kau panik" Tanya Sharman pada Arnav

" Banyak wartawan yang memaksa masuk ke dalam untuk mencaritahu keadaan Ranveer, yang sebenarnya."

Arnav menjawab dengan nafas ngos ngosan.

" Jaga Ranveer, biar aku yang akan menangani para wartawan tersebut."

Sharmaan melenggang pergi, untuk menangani para wartawan tersebut.

...  ...   ...   ...
Berita penusukan Ranveer, menyebar di berbagai saluran media. Baik cetak maupun Elektronik.


Rama mengernyit bingung, melihat wajah Ishani yang memucat, setelah melihat berita penusukan

'CEO RW CROUP TELAH DI TUSUK OLEH ORANG YANG TIDAK DIKENAL DI KEDIAMANNYA SENDIRI, PAGI INI," begitulah sang penyiar berita berucap.

" Kenapa wajahmu pucat, Dek? Kau tahu, ekspresimu sekarang seperti orang yang habis ke bongkar kejahatannya,"

Rama terkikik melihat wajah adiknya sekarang.

" Aku..."

Ishaani terdiam, dirinya masih ragu memberitahukan Rama, soal kejadian itu.

Apa yang akan di pikirkan kakak angkatnya itu, setelah ini? Akankah Rama masih akan menganggap dirinya sebagai adik atau justru Rama akan mengusir dirinya?

Ishaani tidak akan membiarkan hal itu terjadi.
Hanya Rama yang dia punya sekarang, dan dia tidak ingin kehilangan Rama karena masalah ini.

Rama menjentikkan jari ke wajah Ishani, menyadarkan adiknya dari lamunan.

" aku hanya sedikit pusing saja kak," Jawab Ishaani beralasan.

Rama mengusap sayang kepala adik nya itu, ketika Ishaani menyenderkan kepala di bahunya.

..............................................................
Jeritan Rithika mengejutkan seisi kelas dan membuat gadis itu seketika menjadi pusat perhatian.

Ishaani meringis malu, mempunyai sahabat eheboh Rithika.

" Sorry gaess,"

Setelahnya, gadis itu menatap Ishaani yang mendelik kesal padanya.

" Rithika, Pagi pagi sudah buat kelas geger loe itu.!" Protes Ishaani.

" Q habis baca up date tan mengenai kejadian malang yang menimpa Mr. Ranveer!!"

Rithika menampakkan wajah sedih.

Degh!

Ishaani kembali terbayang akan kesalahannya, terhadap pria tersebut.

' Om Ranveer memang salah, tapi tidak seharusnya aku membalasnya dengan melakukan hal di luar batas seperti itu!!' Sesal Ishaani.

Rithika menjentikkan jari ke wajah Ishaani, membuat Ishani mengerjap kaget, kembali memandang Rithika.

" Apa kau sedang menyembunyikan sesuatu dariku dan kak Rama?" Tanya Rithika mengintrogasi.

Ishaani menggeleng pelan, dan tak lama karena guru Fisika masuk ke dalam kelas.


Sore hari

Rithika bertamu ke rumah Ishani dan mengajak gadis itu untuk ikut bersamanya.

" Kau mau mengajakku kemana?" Ishaani bertanya ke Rithika.

" Membesuk Mr. Ranveer di Rumah Sakit.
Mr. Ranveer sudah banyak membantuku selama ini."

Baru kali ini, Rithika, menyebutkan kebaikan seseorang padanya.

" Sorry, aku tidak bisa, Rith." Tolak Ishaani atas ajakan sahabatnya itu.

" Ayolah Shaan, Aku hanya ingin mengajakmu membesuk Mr. Ranveer. Dia pria baik yang pernah aku temui." Bujuk Rithika.

' Baik kau bilang? Iblis sepertinya kau bilang baik Rithika? Iblis berwujud manusia yang sudah merusak masa depanku! '

Batin Ishaani menjerit tak terima, ketika Rithika memuji kebaikan Ranveer.

******************

Sharmaan menatap miris kondisi Ranveer, yang sampai saat ini belum sadarkan diri.
Walaupun Ranveer sudah berhasil melewati masa kritisnya. Di tambah, belum ada keluarga Ranveer yang datang.

....

Rithika dan Ishani datang membesuk, dan Rithika berbasa basi menanyakan kondisi Ranveer, pada Sharmaan.

" Bagaimana dengan lukanya?"

Ishaani memberanikan diri bertanya, akan kondisi Ranveer pada Sharmaan.

" Pelaku itu sangat keji, menikam Ranveer 3X di tempat yang berbeda. Aku tidak tahu apa masalah mereka, dan apa kesalahan Ranveer.
Tapi tak seharusnya dia melukai Ranveer seperti ini. Semua masalah bisa di selesaikan tanpa harus mempertaruhkan nyawa,"

Sharmaan menatap Intens Ishaani, yang tengah memandang Ranveer yang masih tak sadarkan diri, lengkap dengan alat medis yang ia sendiri tak tahu apa namanya.

Ishaani menguatkan diri supaya tidak ada yang mencurigai dirinya, termasuk Sharmaan dan juga Rithika.

' Maafin aku Om! Aku berdoa semoga om lekas pulih seperti sebelumnya!' Batin Ishaani berucap.

Rithika berpamitan pulang pada Sharmaan, begitu dengan Ishaani yg tak memiliki alasan untuk tetap ada disini.

" baiklah aku akan mengantarkan kalian pulang, ga baik gadis keluar di jam rawan seperti ini," Ujar Sharmaan tegas ketika Rithika ingin menolaknya.

Langkah Ishaani tertahan, ketika merasakan Dupatta (selendang) miliknya tersangkut.

Dan mereka terkejut, karena duppata Ishaani tersangkut di tangan Ranveer.

Ketika Ishaani mencoba melepaskannya, kini tangannya seakan di genggam oleh Ranveer, meski dalam keadaan belum sadarkan diri.

Bersambung
Next part 5

💞Married With Ceo💞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang