MWC (6)

88 5 2
                                    

🔞🔞
Di bawah itu, silahkan mundur✌

Sharmaan menenangkan Parul, meyakinkan gadis itu jika Ranveer pasti akan segera siuman.

"Pulangla, biar Arnav dan aku yang akan menjaga Ranveer!!"

Sharmaan tak ingin Parul ikut tumbang, nantinya.

"Baiklah, tapi begitu kak Ranveer sadar, segera telfon aku?"

Parul berpesan yang anggukan oleh Sharmaan.
Setelah kepergian Parul, Arnav pun masuk ke ruangan Ranveer.

"Ranveer belum sadar juga?" Tanya Arnav, Sharmaan menggeleng pelan.

Arnav menghela nafas kasar, mendengar itu.

" Siapa yangmelakukan semua ini pada Ranveer?" Gumam Arnav pelan.

"Entahlah, hanya saat Ranveer sadar semua pertanyaan akan terjawab! Ranveer juga melarang kita untuk melapor pada Polisi!" Sahut Sharman menghela nafas panjang.

" Oya, apa kau sudah mengantarkan gadis itu sampai rumah semalam?" Tanya Sharmaan pada Arnav.

" Sudah! " Jawab Arnav singkat.

" syukurlah! Dia kemarin nampak kesal ketika Ranveer mencekal tangannya, seakan tak ingin gadis itu pergi meninggalkannya," Balas sharmaan membuat Arnav langsung menatapnya.

" Apa Ranveer mengenal Ishani?" Tanya Arnav penasaran.

"Entahlah" Jawab Sharmaan seadanya.

Arnav mengajak Sharmaan makan siang, di restoran dekat Rumah Sakit.

........................
Ishaani meminta Rithika untuk tetap di rumahnya, sampai Rama pulang nanti.

" Kau mau kemana Ishaani?" Tanya Rithika ketika melihat Ishaani membawa ransel.

" Aku mau ke puncak," Jawab Ishaani.

" Lalu aku ga di ajak?" Rajuk Rithika, pura pura ngambek.

"Kau bisa menyusul ku ke puncak dengan kak Rama!" Rithika begitu menggemaskan ketika dalam mode ngambek.

" Hati hati Shaan," teriak Rithika berpesan, yang di balas acungan jempol oleh Ishaani.

....

Suara bel rumah menghentikan nonton film-nya, Rithika berjalan untuk membuka kan pintunya.

" kak Rama, masuklah,"

Rithika tersenyum manis ke Rama.
"Ihaani sudah berangkat?" Tanya Rama.

"Sudah kak," Jawab Rithika menutup kembali pintu nya.

Rama melangkah masuk kedalam kamar, sementara Rithika kembali melanjutkan nonton film.

.......
Rama turun dan mendekati Rithika.

" Rithika, aku mau katakan sesuatu sama kamu.
Tapi aku harap kau jangan terkejut mendengarnya," kata Rama dengan wajah serius.

Rithika mematikan laptop lalu menatap Rama.

" Apa yang ingin kau bicarakan, Kak Rama," Tanya Rithika mendadak gugup.

" A..ku ingin menjadikanmu sebagai milikku, Rithika," Jawab Rama sungguh sungguh.

" Maksud kakak?" Tanya Rithika tak mengerti.

Rama menunjuk hatinya, lalu membentuk love pada jemari tangan di depan Rithika.

Rithika terdiam, mencoba memahami maksud Rama.

" I love U, Rithika,"

Rama menggenggam kedua tangan Rithika yang berada di paha gadis itu.

"kak?" Gumam Rithika dengan wajah tanpa ekspresi.

" I Love U Rithika Khanna," Rama kembali mengulangi perkataannya.

Rithika memeluk erat tubuh Rama, tak menduga jika Rama selama ini memiliki perasaan yang sama.


"Love U too, kak Rama," Balas Rithika masih memeluk Rama.

Rama bahagia, karena cintanya tak bertepuk sebelah tangan.


Rama melepaskan pelukan Rithika, menyatukan kening dan hidung mereka.

" Jangan kembali ke club itu lagi!" Ujar Rama kepada Rithika.

" Jika aku tidak bekerja, bagaimana Q bisa membayar uang kuliahku dan kebutuhanku sehari hari?"

" Kau tanggung jawabku sekarang," Rama mengelus pipi kanan Rithika.

" Aku hanya kekasihmu bukan isterimu!"

" Dan sebentar lagi kau akan menjadi isteriku!"

Rama mencium dan melumat ranum bibir Rithika.

" apa yang kau lakukan... khhhaaa hfff," lenguh Rithika ketika ciuman Rama berganti ke leher jenjang nya.

" Jangan takut, aku tidak akan meminta lebih darimu." Bisik Rama di telinga Rithika.


Dan!

Semua itu hanya khayalan Rithika, karena Rama belum keluar dari kamar.

"Kenapa aku bisa membayangkan hal menjijikkan seperti ini? Memalukan!" Umpat Rithika dalam hati.


Tanpa Rithika sadari, Rama telah berdiri di dekatnya.

" apanya yang memalukan, Rithika?"
Sahut Rama melipat kedua tangan ke dada.

"Haluan ku!" Jawab Rithika tanpa sadar.

"Haluan seperti apa?" Tanyanya lagi sambil tertawa kecil.


Rithika terkejut, melihat Rama yang berdiri tepat di belakang nya.

" Kenapa ga di lanjutin? "

" gpp kok kak, ga penting juga." Jawab Rithika gelagapan sendiri.

" Beneran?"
Rama ragu ketika melihat jemari tangan Rithika yang gemetar.

" Iya! Kita berangkat ke puncak sekarang, kak?"

Rithika mengalihkan topik pembicaraan, tak ingin Rama mencyduk apa yang di hayalkannya.

"YUK!"




Parul berucap syukur, ketika Ranveer mulai siuman.

"Alhamdulillah ya allah," Jerit Parul bahagia.

Ranveer tersenyum kecil, ketika melihat Parul yang memeluk tubuhnya.

"Aku panggil dokter dulu, Ranveer,"

Sharmaan pergi untuk memanggil dokter.


....

Parul memandang serius Ranveer.

" Boleh aku tanya sesuatu, kak?"

Ranveer mengangguk pelan.

"Siapa yang sudah melakukan semua ini padamu? Siapa yang telah membuatmu seperti ini kak?" Tanya Parul memandang serius wajah kakak nya.

Ranveer mengerjapkan mata, pikirannya melayang pada kejadian pagi itu.

" Kak, jawab aku."

Parul menjentikkan jarinya, karena Ranveer yang tiba tiba melamun.

Ranveer terkesiap kaget, menoleh pada Parul & Sharmaan yang bersiap menunggu jawaban darinya.

" Aku peringatkan, jangan pernah bawa kasus ini ke rana hukum!" Ranveer memperingatkan keduanya, dengan tajam.


.....
Bersambung
Next 07

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

💞Married With Ceo💞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang