✿
Aku berlari meninggalkan Vino di kantin, entah kenapa aku kesal sekali saat mendengarkan cerita Vino, bagaimana tidak kesal dia selalu membuat para wanita berharap padanya walaupun memang itu bukan semuanya kesalahan Vino tapi, tetap saja ia membuat mereka mengharapkan hal yang tidak pasti. Aku sebagai sahabat selalu membayangkan bagaimana kalo aku ada di posisi para gadis yang berharap dan menunggu jawaban seorang lelaki yang ia dambakan yang tak kunjung memberi jawaban sama sekali. Rasanya hati ini seperti tergantung dan tidak tau kapan lepas nya, tidak tau akan mendarat dan singgah dimana? Sungguh tidak ada harapan, walaupun sudah berusaha mencari tapi yang ada hanyalah sebuah kehampaan.
Joy terus berlari tanpa tujuan dan tidak menyadari sekarang ia sedang berlari kemana, ia berlari menuju tangga, tangga demi tangga ia lewati tanpa henti tak memperdulikan orang-orang yang melihat dan bahkan memanggilnya, kenapa Joy menjadi seperti ini? Padahal Vino hanya bercerita tentang para gadis yang menyukai nya dan tidak pernah diberi jawaban, dengan beralasan kalau Vino tidak tega untuk menolak nya. Tanpa ia sadari, ia sudah sampai di atap sekolah.
Joy berteriak begitu keras, bukan hanya sekali ia berteriak tapi berkali-kali tanpa berpikir kalo di atap ada orang atau tidak."Pokoknya sekarang aku nggak mau ketemu lagi sama Vino si alien."
"Kenapa sih cowok selalu gantungin perasaan cewek!" Ucapnya. Lalu, ia berjalan hingga ke bibir atap dan disitu ada botol bekas, tanpa pikir panjang ia langsung menendangnya alhasil pas sekali terkena seorang laki-laki yang ada dibawah.
"Aduh! Ulah siapa sih ini." Teriak nya kesal, ia langsung melihat ke atas mencari sumber jatuh nya botol tersebut, benar saja ia melihat seorang gadis di atas sana. Saat mata mereka saling bertemu,"Hei! pasti lo ya pelakunya." Teriak nya.
"Mampus aku" batin JoyLaki-laki tersebut langsung menuju ke atap sekolah, Joy bingung harus gimana tadi kan dia sedang kesal jadi tidak memperdulikan jika di bawah ada orang. "Bagaimana jika dia anak kepala sekolah, lalu aku dikeluarkan dari sekolah." Batin Joy, sekarang ia benar-benar panik.
"Tenang Joy tinggal bilang aku nggak sengaja." Joy berusaha menenangkan dirinya sendiri, memang Joy orang nya gampang panik jadi ya gitu deh.
Tak lama kemudian seorang laki-laki menatap punggung Joy dengan tatapan kesal,
"Hei! Lo kan yang lempar botol ke gue! " Teriaknya. Lalu, Joy membalikkan tubuhnya menghadap laki-laki tersebut."Maaf ya, tadi aku nggak sengaja." Sambil membungkukkan badannya.
"Udah lo nggak usah beralasan!" Bentaknya
"Hei! Lo pikir gue sengaja, ngapain juga gue ngelempar botol ke lo, gue aja nggak kenal sama lo! ihhh, nyebelin banget sih! gue udah minta maaf juga, lo malah kaya gitu." Ucapnya kesal.
"Udah ngomong nya? Kalo udah giliran gue yang ngomong, kalo lo mau minta maaf yang bener dong! Kok lo jadi nggak ikhlas gitu sih minta maaf nya."
"Kan gue udah minta maaf sama lo bener tadi, sambil membungkukkan badan pula, pokoknya gue nggak sengaja, udahlah kan tadinya gue lagi marah lo tau sendiri kan kalo orang lagi marah sering nggak sadar sama apa yang dilakuin, lo itu seharusnya jadi cowok tuh ngertiin sedikit napa." Lalu Joy langsung pergi dan lari meninggalkan Cowok tersebut,
"Loh kok jadinya, kaya gue yang salah sih."
✿
2 hari yang lalu..

KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Ride
RomanceApakah perjalanan cinta ku tak semulus apa yang aku impikan? Kukira jika dekat, ia akan sadar bahwa aku mencintainya. Tapi, kenyataannya tidak. Rasanya sakit ketika sesuatu hal yang tidak aku inginkan terjadi... Begitu pun sebaliknya.. ~Joy