Siswa dari tahun pertama nampak tengah berkumpul dilapangan Hogwarts bersama seorang profesor yang memegang sapu terbangnya. Berbagai macam respon diberikan oleh para siswa, ada yang terlihat senang, gugup, menyombongkan diri karena sudah bisa menggunakan sapu terbang dan ada pula yang tidak perduli
Roséanne termasuk kedalam siswa yang tidak perduli, gadis itu memang tak memiliki minat bermain dengan sapu terbang, terlebih dia takut akan ketinggian
Prof. Taemin menjelaskan cara menggunakan sapu terbang dan mencontohkannya, setelah selesai profesor yang masih terlihat muda itu menyuruh para siswanya untuk mempraktekkan
Roséanne mulai berkeringat dingin, dengan susah payah mengontrol air mukanya agar tetap terlihat tenang. Seharusnya dia tetap diam diasramanya pagi ini atau pergi ke ruang kesehatan saja untuk menghindari kelas terbang yang sialnya adalah wajib bagi siswa tahun pertama
"Aku tidak bisa, aku takut"
"Ayolah Jennie, kau tidak perlu takut. Kau hanya perlu melayang rendah seperti ini" Roséanne memperhatikan dua gadis Hufflepuff yang sedang berbincang itu
"Kau takut Jennie?" suara Jean menginterupsi dengan nada mengejeknya
"Jangan ganggu aku Jean" balas gadis yang dipanggil Jennie oleh si sombong Jean
"Bukan kah kau sudah mendapat kata kata semangat dari para seniormu tadi pagi. Ah, kau sangat terkenal"
Roséanne terus memperhatikan interaksi dua orang dari asrama yang berbeda itu. Sepertinya Jean bukan hanya pembuat keributan tetapi kini gadis itu juga telah menjadi gadis penggosip
Roséanne mencoba berkonsentrasi, tetapi lagi lagi suara Jean membuyarkan konsentrasinya hingga membuat kakinya yang tadi sedikit melayang kembali menyentuh tanah
"Bisakah kau diam Jean" peringat Roséanne. Jean yang mendengar namanya disebut mengalihkan pandangannya pada Roséanne yang memegang sapu ditangannya
"Kau membelanya Roséanne?"
"Membela seorang muggle?"
"Suaramu mengganggu" jawab Roséanne lalu segera berpindah tempat, tak ingin memperpanjang perdebatan dengan Jean
"Hey Win lihat aku berhasil"
"Baru setinggi itu kau sudah sombong Jeka" ucap laki laki bernama Jarret pada temannya
"Lihat apa yang bisa ku lakukan" ucap Jarret hendak menaiki sapunya
"Baiklah mari kita lihat apa yang bisa dilakukan oleh sekumpulan Hufflepuff ini" suara yang tidak dikenalinya membuat tiga laki laki Hufflepuff itu menghentikan kegiatan mereka
Jeka yang melihat oknum yang mengganggu mereka merotasikan matanya malas, paham betul dengan sikap tiga orang Slytherin didepannya
"Jangan membuat keributan Christopher" ucapnya mengingatkan
"Hey dude, kami hanya menyapa" Hyunbin berkata dengan wajah yang meremehkannya
"Jadi apa yang bisa dilakukan para pangeran ini?" Chris yang berdiri ditengah teman temannya berkata sambil mengangkat sebelah alisnya. Julukan pangeran telah tersemat pada tiga siswa Hufflepuff tersebut, bukan tanpa alasan mereka dipanggil begitu, sebab memang wajah mereka yang tampan serta pribadi menyenangkan layaknya Hufflepuff sejati -terkecuali Jeka, karena laki laki itu sedikit menyebalkan- membuat senior wanita dari asrama lain pun memanggil trio ini dengan julukan pangeran
"Apa yang kau mau?" tanya Jarret
"Tanding menggunakan sapu terbang denganmu, tentu saja" jawab Chris
KAMU SEDANG MEMBACA
Hogwarts Houses: The Crime of Ocrovius [completed]
Fantasy-; berpuluh puluh tahun setelah perang besar terjadi di sekolah sihir hogwarts, kini sekolah tersebut kembali diteror oleh sesosok penyihir jahat INSPIRED FROM HARRY POTTER BY J.K ROWLING start : 28-01-2020 end : 11-07-2020