-the way we used to be-

2 1 0
                                    

Bacanya sambil denger musik yg w tulis yah biar makin uwu

Tony Braxton dan Backstreet Boys mengisi ruang udara kosong hari itu.

Senja terbangun dari tidur nyenyaknya setelah kejadian kemarin. Berpura-pura sakit kepada Rara dan Hani namun kualat dan sakit beneran. Dan kini keadaan sudah cukup baik, namun pikiran dia ingat hari ini ada ulangan harian dan dia belum belajar bahkan untuk menyentuh buku itu pun belum.
"Senja, gimana masih sakit? Mau sekolah atau izin dulu?" Tanya Mama yang memeriksa keadaan Senja.
"Ma kayaknya Senja izin dulu hari ini ya, masih lemes" ucap Senja yang sebenarnya dia sudah cukup kuat untuk bersekolah.
"Yaudah, kamu istirahat aja, nanti Mama hubungi wali kelas kamu. Oiya sarapan udah siap tuh dibawah, kalau kamu udah laper makan ya" ucap Mama dan kembali berjalan keluar kamar Senja.

Bukannya kembali istirahat, Senja mencari buku fisika untuk belajar karna dia harus ulangan susulan besok. Namun dia tidak dapat menemukanya di lemari buku dan meja belajar.

"Ah iya kan kemarin ada fisika, di tas dong berarti, gimana sih Senja geblek banget" ucap Senja sambil mencari-cari tasnya.
"Lah kok gak ada sih" ucap Senja kebingungan sambil mengingat-ingat kembali dimana ia meletak tasnya.
"Oiya kemarin gue diantar Ryan" Senja baru ingat bahwa dia kemarin diantar pulang saat merasa kesakitan.
Senja berlari turun kebawah dan mencari tasnya.

"Mah. Mama.." teriak Senja memanggil Mama yang tak tau dimana.
"Apa Ja?" Jawab Mama dari dapur.
"Tas Senja dimana ya mah?" Tanya Senja sambil mencari-cari tasnya.
"Ya gatau Mama Ja" jawab Mama.
"Kemarin Kan Senja di anter Ryan, ada gak tas Senja di bawa in nya??" Tanya Senja.
"Oh iya, waktu habis nganter kamu, Ryan balik ke sekolah jemput motor sama tas dia dan tas kamu. Tapi belum dianter sih kayanya Ja, coba kamu hubungi deh atau langsung ke rumahnya" jelas Mama nya.
"Ih ogah" jawab Senja sambil berjalan keatas menuju kamarnya.
"Kamu harusnya makasih ke Ryan Senja!" Teriak Mama dari lantai bawah.

Senja tak menghiraukan perkataan mamanya dan memutuskan untuk memutar musik sambil membaca novel di balcony kamarnya dan duduk di atas ayunan kain.
Dan untuk pertama kalinya Senja melihat bangunan baru di atas rooftop tetangganya itu.

Ih bagus banget rooftop nya. Dan tu kamarnya pasti asik banget! I guess sih pasti kamar cewek. Soalnya rapi banget. Ucap Senja dalam hati.

Saat Senja menikmati pemandangan tanaman dari seberang rooftop nya, tiba-tiba seseorang keluar dari kamar itu.
What? Ryan?

Ryan keluar dari kamarnya dan menghirup udara segar masih menggunakan piyama dan muka bantal. Dan Ryan melihat kearah kamar Senja sehingga mata mereka bertemu. Senja yang salah tingkah langsung mengalihkan pandangannya ke novel yang dipegangnya.

"Woi!" Teriak Ryan memanggil Senja.
Senja tidak melihat, dia terlalu fokus untuk berpura-pura membaca novel.
"Woi!" Panggil Ryan lagi.
"Apaan sih ga usah teriak-teriak. Kedengaran kok" jawab Senja kesal.
"Kalo denger napa lo ga ngeliat tadi?" Tanya Ryan datar.
Senja hanya diam.

"Lo ga sekolah?" Tanya Ryan sambil duduk di bangku taman depan kamarnya yang mengarah ke taman perumahan yang di penuhi pohon-pohon besar.

"Kalau gue sekolah, gue ga disini" jawab Senja yang masih membaca novelnya walau tak konsentrasi dan memutuskan untuk mencari lagu lain untuk di putar. Senja senang memutar lagu menggunakan speaker.

Senja memutar lagu The way we used to be dan ikut menyanyikannya dengan suara kecil sambil melihat langit yang cerah walau belum terlihat dimana posisi matahari. Senja larut dalam lantunan musik dan suasana. Dan samar-samar Senja mendengarkan suara Ryan ikut melantunkan lagu tersebut. Dan kini mereka sama-sama larut dalam lagu tanpa menghiraukan hal lain yang mengganggu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

(un) S E N J ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang