03

526 84 11
                                    

Friend.
___________

"Nyegir-nyengir aja dari tadi lo Rose, itu gigi ntar kering tau rasa lo." ucap Lisa melihat tingkah temannya itu.

"Ih lo tuh ya Lis, ngga tau apa temennya lagi seneng."

"Dih, kek orang gila gitu."

"Hadeh, lu temen gue bukan sih?" ucap Rose malas dengan wajah yang dibuat seperti sedang merajuk.  

"Baperan lo. Apa-apa? ceritain apa yang buat lo senyam senyum akhir-akhir ini?" tanya Lisa dengan mencondongkan tubuhnya.

"B aja kali, ngga usah nyosor." ucap Rose mendorong kepala Lisa untuk menjauh.

"Ya udah, gue pergi." Lisa langsung bangkit dari tempat duduknya, gantian seolah dia sendang merajuk. 

"Ihh iya iya, Lisaaa."

Rose menarik tubuh Lisa untuk kembali duduk bersamanya.

"Gue deket ama Taeyong."

"Hah? deket? gue liat lo berdua ngga ada interaksi sama sekali tuh."

"Emang. Tapi kan Taeyong emang orangnya gitu, pendiem plus cuek gitu. Tapi asli Lis, kalo chatan ama gue tu 180° beda woi."

"Chat?" tanya Lisa mulai kebingungan dengan cerita Rose yang, tiba-tiba?

"Iya, udah lama sih."

"Until now? Lo ama Taeyong masih chat-chatan?" tanya Lisa diangguki Rose dengan girang.

Rose menceritakan semuanya pada Lisa. Tentang bagaimana awal mereka menjadi dekat, tentang Taeyong yang ternyata sangat baik, hangat, dan perhatian, tak seperti penampilannya yang dingin dan nakal. Awalnya Rose menganggap Taeyong biasa saja, tapi setelah ia tau bahwa Taeyong juga penggemar serial animasi dari Jepang sama sepertinya, Rose sedikit tertarik dengan laki-laki bermarga Lee itu . Sangat pas dengan type laki-laki Rose.

"You like him, don't you?" ucap Lisa.

"Of course, I like him so much." jawab Rose dengan senyum merekahnya.

Lisa terdiam sejenak setelah mendengar jawaban Rose. Kediaman Lisa membuat Rose ikut terdiam, mereka saling pandang dengan keterdiaman.

"Kyaaaaaa aw awww" teriak girang mereka berdua bersamaan dengan tiba-tiba.

"Eh bentar." Lisa berhenti berteriak.

"Bukannya itu kejadian udah tiga bulanan ya?" tanya Lisa kembali.

"Iyalah."

"LAH DODOL, LO KOK CERITANYA BARU SEKARANG!" bentak Lisa dengan suaranya yang begitu keras.

"Berisik lo anjir."

"Kalo mau pidato sono diluar."

"Wuuuu."

Mendengar banyak yang menyorakinya, Lisa dan Rose hanya terkekeh geli.





"Heh Lis, kaya biasa ya. Cari tempat duduk paling belakang, oke." bisik Rose saat detik-detik pergantian jam kelas.

"Okeoke." balas Lisa sudah bersiap dengan kuda-kudanya.

"Baik anak-anak, cukup sampai disini. Selamat siang." ucap guru menyudahi sesi kelasnya.

Brakkk

"Gue paling belakang titik!!" ucap Lisa langsung berlari kencang keluar kelas. 

Hal itu juga dilakukan oleh anak-anak lainnya.

"Semangat Lisa, wooo!" teriak Rose menyemangati teman yang sudah ia anggap sebagai sahabatnya itu, Lisa sudah tak terlihat.

Memang sistem kelas di sekolah Rose adalah Moving Class, jadi setiap ganti jam kelas, mereka akan pindah sesuai ruang mata pelajaran. Jadi mereka tidak mempunyai ruang kelas tetap.

Terdapat banyak siswa-siswi yang berlalu lalang untuk moving. Bahkan ada juga yang malah mampir ke kantin untuk sekedar membeli makanan.

Rose berjalan santai menuju kelas berikutnya, menikmati udara segar di lingkungan sekolahnya. Sampai matanya menangkap sosok laki-laki yang disukainya sedang bergurau dengan temannya.

"Astaga, ganteng banget." gumam Rose tak lepas dari sosok laki-laki bernama Taeyong itu.

"Rose? Rose?!" panggil seseorang mencoba membuyar lamunan Rose.

"Eeh iya? Kenapa Seul?" jawab Rose tersadar dari lamunannya.

"Ayo buru, entar ngga boleh masuk kelas kalo telat loh." ucap Seulgi menggandeng Rose untuk bergegas.

.
.

"Dimulai ya anak-anak ulangannya, ingat! Tidak boleh mencontek. Sekali Ibu lihat ada yang mencontek, kertas jawaban kalian Ibu sobek." ucap Bu Minyo selaku Guru Kimia.

Yap, kelas Rose kini akan mengadakan ulangan kimia. Ulangan dengan guru super killer macam Bu Minyo, membuat siswa-siswi berebut tempat duduk paling aman.

"Yes dapet paling belakang, bro entar jan pelit-pelit ya."

Tempat duduk bebas, tidak ditentukan oleh urutan absen atau undian. Siapa cepat dia dapat, itulah kenapa mereka berlomba-lomba untuk sampai ke kelas lebih cepat. Seperti Lisa contohnya, kaki panjangnya selalu berhasil mencapai finish dengan cepat.

Rose dan Lisa dengan wajah senangnya duduk santai diujung paling belakang.

"Tuh gue kasih bonus." ucap Lisa melirik ke samping tempat duduk Rose.

Shit

Tepat disamping tempat duduk Rose, terlihat Taeyong yang sedang bermain dengan ponselnya sembari memakai headset.

Friend.
_______________






Wkwkwk, aku tu ngga pinter buat cerita. Jadi maaf kalo kurang greget. Terimakasih juga buat kakak-kakak cantik yang vote apalagi komentar. Aku seneng banget astagaa.

Friend.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang