Friend.
Waktu telah berlalu, tak terasa Rose kini akan segera berada di tahun kedua.
Ya, hari ini adalah hari dimana ujian kenaikan berlangsung. Dimana semua siswa harus mengerjakan soal-soal yang membuat otak mereka menguap.
Hal itu terjadi pada gadis berambut emas yang sedang memijit pangkal hidungnya, hari ini adalah jadwal ujian mata pelajaran kimia. Dimana semua anak kelasnya tahu kalau gadis bermarga park itu tak pintar dalam mata pelajaran kimia.
"I'm so sick of this, fuck."
Rasanya Rose benar-benar akan menangis saat ini juga, kepalanya pening memikirkan zat-zat kimia yang ia tidak tahu apa gunanya. Demi tuhan, rasanya ia ingin mengutuk siapapun yang menciptakan nama zat-zat aneh yang membuat Rose ingin mual setiap memikirkannya.
Sebenarnya gadis bermata hazel itu terlihat kacau sejak seminggu yang lalu sebelum ujian kenaikan diadakan. Rose seperti anak yang sedang dilanda stress berat, tidak fokus pada hal yang ia kerjakan dan sering mengumpat tanpa sebab.
Sahabat Lisa itu sedang patah hati.
Ingat Rose pernah berkata bahwa ia sedang dekat dengan bocah tertampan di kelasnya, Lee Taeyoung? Ya, sekarang bocah tampan itu baru saja resmi menjadi kekasih mantan teman sebangku Rose, Kim Jisoo.
Sungguh hancur hati Rose saat kabar itu sampai ditelinganya. Bagaimana bisa laki-laki yang selama ini selalu mengirim pesan manis setiap hari, laki-laki yang membuat Rose merasakan ribuan kupu-kupu diperutnya, laki-laki yang tak pernah absen datang dibunga tidurnya, tiba-tiba menjadi kekasih gadis lain. Padahal ia sudah berharap lebih pada Taeyong.
Setelah mendapatkan kabar yang menusuk hati, Rose seperti mayat hidup yang bersekolah. Dirinya terlihat lesu karena jarang makan, sering melamun, dan pernah dimana saat kelas kimia berlangsung Rose tiba-tiba menangis hanya karena satu kalimat yang dilontarkan Lisa.
"Bagus, sekarang mereka duduk berdua."
Saat itu juga air mata Rose tumpah, untung saja Lisa bergegas membawanya ke uks. Katakan Rose berlebihan, tapi kisah cinta pertama seorang gadis Australia yang polos ini terasa begitu menyakitkan untuknya.
Lisa tidak bisa berbuat banyak selain menenangkan dengan sebuah pelukan sembari mendengarkan Rose berkeluh kesah, sesekali memberi beberapa kata semangat yang tak berpengaruh besar, berharap Rose kembali ceria. She's suck at comforting people.
Friend.
Ujian kenaikan kelas sudah selesai dilaksanakan. Hanya menunggu beberapa minggu lagi untuk mengetahui hasilnya. Dan seperti biasa, seminggu setelah ujian digunakan untuk acara class meeting. Berbagai lomba sudah direncanakan untuk semua kelas dalam empat hari kedepan. Dan gadis bunga terpilih mewakili kelasnya untuk ikut lomba menyanyi, tidak bisa dipungkiri Rose memiliki suara yang bagus dan unik.
Sebenarnya Rose tidak berniat ingin ikut, bahkan ia berencana bolos sekolah selama class meeting diadakan. Tapi karena rengekan Lisa dan paksaan teman kelasnya, mau tidak mau Rose mengiyakan.
"Rose, udah deh galaunya. Boleh sedih tapi jangan kelamaan juga dong. Lupain Taeyong, masih banyak kali cogan di luar."
"Lo ngapain gitu Rose, glow up kek biar Taeyong nyesel ninggalin lo, jangan malah kek zombie gini. Mau ikutan DAY6 nyanyi lo?"
"Mending lo siap-siap berangkat sekarang. Urusan lo udah kelewat baper itu urusan belakang okay, gue jamin lo bakal lupain kegalauan lo pas kita seneng-seneng sama anak-anak kelas. Ntar kita cari cogan yang ga kalah ganteng sama Taeyong juga, gimana? aduh gaskeun ajalah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend.
RomanceYongsé fanfiction ↪ Rose benar-benar tidak menyangka, selama 3 tahun laki-laki yang dulu pernah disukainya ternyata juga menyimpan rasa padanya. "Gue tu pacaran sama dia karena kepaksa." Pict from Pinterest