Can You Feel My Heartbeat? 2

1.1K 94 9
                                    

Happy Reading Guys!! 😁😁

Kedua insan itu terdiam. Lalu yang lelaki memutuskan kembali bertanya.

"Robin? Kau tak apa? "

Zoro merasa khawatir, wanita manis itu terdiam dan hanya memandang ke depan.

"Maaf, aku tak bermaksud memaksa
mu, kau tak harus mengatakannya jika tak ingin "

Wanita itu menoleh dan mendapati wajah bersalah sang pendekar pedang.
Lalu ia bangkit dari duduknya.

"Kalau begitu aku-"

"Zoro"

(Entah apa yang merasuki Robin hingga ia menghentikan abang Zoro😌. )

"Aku ingin... Mengatakannya"
Cicit Robin

"Oi, sudah ku bilang tidak-"

"Tapi, " Potong Robin

"Tolong jangan membenciku jika aku mengatakan ini... "

Zoro kembali terduduk di sebelahnya. Lalu melipat tangan di dada

"Aku tidak akan membencimu hanya karena hal seperti ini, " Kata Zoro

"Benarkah? Kau mau berjanji kan? "

Kata-kata itu di balas anggukan oleh si pendekar pedang.

" Aku bertemu dengannya sejak dua tahun lalu. Dan kami awalnya adalah musuh, sampai saat Luffy menyelamat
Ku dan mengizinkan untuk tinggal di kapalnya. menjadi salah satu krunya.

Awalnya perasaan terasa asing, dan aku juga tak menyangka kenapa bisa merasakan ini untuk orang seperti dia.

Ku kira aku sedang mengagumi seseorang, ku kira perasaan ini tak akan bertahan lama. Namun seiring berjalannya waktu aku semakin menyadari, aku sedang jatuh cinta.

Dan penyesalan mulai terasa saat kita semua berpisah, bertanya-tanya tentang apa yang kini ia rasakan.
Hingga akhirnya kita bertemu lagi, dan anehnya, aku jatuh cinta lagi, pada orang yang sama.
Bahkan sampai sekarang debaran itu masih terasa sama. Saat kau menatapku, saat kau menyelamatkan ku berkali- kali, dan jujur aku semakin -"

"Tunggu dulu, "
Tiba-tiba Zoro memotong.

"Tadi kau bilang... Kau? "
Tanya nya dengan dahi berkerut.

"Astaga, aku kelepasan... "
Batin Robin

"Apa mungkin orang yang kau maksud itu aku? " Tanya Zoro langsung.

Robin langsung memalingkan wajah, dia terbawa suasana dan malah keceplosan.

"Eh? " Robin malah memringkan kepala bingung.

"Sial, aku kelepasan... "
Wajah Zoro memerah karna malu.

"Zoro? Kau baik-baik saja? "
Robin semakin bingung melihat wajah memerah Zoro.

"Apa mungkin dia kena flu? "

Robin bertanya-tanya dalam hati, apalagi malam ini anginnya cukup dingin. Meski ia tahu lelaki yang di sukainya itu kuat, tapi dia juga manusia kan?

"Kalau kedinginan aku akan ambil selimut untukmu-"

"Robin, "

Sekarang malah Zoro yang menahannya, Saat ia akan beranjak dari duduk.
Ia memutuskan kembali duduk.

"Katakan dengan jelas, kau tahu aku tidak sepintar dirimu, jadi tidak perlu mencerirakannya terlalu rinci dan berbelit-belit, itu membuatku bingung. Dan juga, aku tidak akan flu hanya karna kena angin malam,"
Jelas si pendekar pedang.

Kini Robin kembali terdiam. Ia kembali bimbang akan memberitahu Zoro atau tidak, tentang persaan ini.

Satu menit...

Dua menit...

Tiga menit...

"Oke, kalau kau masih keberatan untuk mengatakan nya biar aku yang katakan lebih dulu, "

"Tidak,... Aku-"

Tiba-tiba Zoro menarik tangannya, meletakkannya di dada sebelah kiri, tepat di jantungnya,
Robin bisa merasakan detak jantung si pendekar pedang, berdetak kencang, namun teratur, seakan berirama, se irama dengan detak jantung nya kini.

"Kau bisa merasakannya? "

"Jantung ku berdetak karna mu, karna sekarang aku tengah menatapmu, aku tidak ingin menunda lagi, aku cukup yakin dengan perasaanku sekarang. Kita memilih jalan sebagai bajak laut. Dan kita tidak tahu apa yang akan terjadi nanti, besok, lusa, dan seterusnya. Dan bahaya datang kepada kita tampa memberi kesempatan untuk siap.
Mungkin sekarang aku bisa menatapmu, aku bisa menyentuhmu, aku bisa melihat senyummu, tapi aku tidak tahu yang akan terjadi besok, maka dari itu... "

Si pendekar pedang menyelipkan sejumput rambut hitam milik nya ke belakang telinga.

"Aku akan melindungimu, dengan semua yang aku punya, bisakah kau memberi ku jawaban 'ya' ? "

Si Arkeolog untuk pertama kalinya mendengar si Pendekar pedang berbicara panjang lebar untuknya, ia terkekeh geli,

"Apa menurutmu ini lucu? "
Zoro terlihat kesal

"Maaf, aku hanya baru sadar kau bicara panjang lebih dari biasanya.
Ya, aku mau, ya, aku ingin,
Dan biarkan aku juga melindungimu, dengan semua yang aku punya, "

"Hah? Kenapa? "

"Karna aku tak ingin kehilangan mu,
Aku mencintaimu, Rororonoa Zoro"

"Aku tak akan meminta mu membalas. Karena bagiku, berada di sisimu sudah lebih dari cukup. Aku sadar kita memiliki banyak perbedaan, umur kita terpaut jauh, dan di luar sana masih banyak wanita-wanita yang lebih menarik dan muda untukmu. Kalau kau mau, aku bisa berusaha melupakanmu, perlahan... Meski aku tidak tahu apakah aku mampu, "

"Hentikan, " Zoro menunduk

"Jika kau tidak berhenti, aku tidak akan bisa menahan diri. "

"Ah, maaf, kalau kau memang terganggu-"

"Cukup, aku tidak bisa menahannya. "

Kata-kata lirih itu membuat jantung Robin berdetak lebih cepat.

Zoro kini terdiam menatap mata indah itu. Saat Robin hendak menarik tangannya, ia segera menarik kembali. Meletakkan jari-jari lembut itu di pundaknya.

Dan semakin Cepat saat Zoro menarik tengkuknya,
Setelah itu,...
Robin membulatkan matanya.
Apa yang ia rasakan sekarang?

Senang?

Kaget?

Marah?

Ia tak bisa menemukan jawabannya. Kepalanya terasa kosong, Robin berdoa dalam hati.

"Ya Tuhan, jika ini mimpi tolong jangan bangunkan aku, siapapun, jangan bangunkan aku, sebentar saja... "

Zoro menciumnya.

Kalimat itu seakan membuatnya terhipnotis.
Zoro belum juga berhenti, ini bukanlah sebuah kecupan, ini adalah sebuah ciuman yang panjang. Robin tidak punya pilihan.
Perlahan ia memejamkan matanya.

Zoro memutuskan berhenti.
Keduanya bisa merasakan deru nafas mereka masing-masing.

"Apa kau sudah mengerti sekarang? "
Zoro menempel keningnya pada kening Robin.

"Hanya kau satu-satunya yang bisa membuatku seperti ini. Bisakah kau mengerti perasaanku sekarang?
Aku mencintaimu. Dan aku akan mencintaimu, dengan semua yang ku punya. Jadi, berhenti berfikir untuk melupakanku. Nico Robin. "

Speechless...

Robin tidak tahu harus berkata apa, jadi ia memutuskan untuk menjawab, dengan sebuah pelukan.
Zoro membalas pelukan itu dengan erat.

Malam ini lautan dan langit menjadi saksi, bahwa mereka akan saling menjaga dan mencintai.

Eittts!!!!..... 😁

Masa sih, cuma langit dan laut yang jadi saksinya?

===================================

MY FAVORITE SWEET SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang