7 ~ Alvaro

49 4 3
                                    

Gue sudah bangun sejak tadi. Kira-kira sekitar 30 menitan. Dan barusan bang Aldo juga bangun.

"Lo udah bangun daritadi?" tanya bang Aldo.
"Udah daritadi bang," jawab gue.

Suasana kembali canggung. Dan gue pun memberanikan diri untuk menanyakan sesuatu ke bang Aldo.

"Bang, kalau boleh tau Lisa kenapa? Apa ada sesuatu dengan masalalunya?" tanya gue dengan hati-hati.
"Lo mau tau?" tanya bang Aldo balik sambil menatap gue.
"Iya bang," jawab gue mantap tanpa ragu.
"Sini ikut gue," katanya.

Gue dan bang Aldo pun jalan ke tempat duduk kamar Lisa.

"Tunggu bentar, ada yg mau gue ambil," katanya.

Gue pun nunggu bang Aldo. Setelah beberapa lama bang Aldo balik lagi.
"Nih baca," kata bang Aldo sambil nyerahin sebuah Surat. Gue pun langsung membaca.

Isi Surat:

From : Gavin
To : Lisa

Hai Lisa. Aku harap kamu baik ya. Maaf, Aku harus ninggalin kamu. Aku gak mau kamu tersakiti karna Aku. Semoga kamu dapat yang lebih baik dari aku. Tolong lupain Aku ya. Jaga kesehatan sayangku. Maaf gak bisa langsung ngucapin dan harus melalui Surat. Love U dan maaf. 'Kita akhiri semua disini'. Good bye sayangku. Semoga kita bertemu lagi tanpa ada rasa sakit diantara kita. Kamu layak dapat yang terbaik.

Demi apa, gue kaget bacanya. Dalam benak gue 'Gavin kenapa? Kok dia tega ninggalin Lisa? Dia sakit? Meninggal? Cari pacar baru? Gak nyangka gue Lisa punya masalalu kelam'.

"Bang, Gavin kenapa? Dia mantan Lisa kan?" tanya gue hati-hati.
"Gue tau, pasti lo kira Gavin meninggal Kan? Sayangnya bukan itu faktanya. Gue gatau kenapa dia tega ninggalin Lisa. Dan ini sudah setahun yang lalu. Semoga lo bisa bantu adek gue," jawab bang Aldo.
"Pasti bang," ujar gue.

Suasana hening kembali dan Surat itu sudah di simpan bang Aldo lagi. Teman gue, bang Aldo, dan Lisa sudah ngumpul di kamar Lisa. Cuma Lisa doang yang belum bangun.

Enghhhh...

Bang Aldo langsung pergi ke bed Lisa dan kami langsung mendekati bed Lisa juga.

"Dek, udah bangun?" tanya bang Aldo.
"Udah bang," jawab Lisa.
"Uncle Rian mana bang?" tanyanya.
"Gatau tuh, paling bentar lagi," ujar bang Aldo.

Tiba-tiba...

"Lisa kesayangan uncle. Kamu Kok sakit terus sih?" Sapa dan tanya uncle Rian yang membuat kami semua kaget.
"Uncle mah ngagetin aja," sahut kami semua.
"Diam kalian. Saya bicara dengan Lisa," sahut Uncle Rian.
"Uncle jangan galak-galak," ucap Lisa dengan suara khas bangun tidur.
"Sayang, sudah gpp? Gak Ada yang sakit kan?" tanya uncle Rian sambil lirik ke arah bang Aldo.
"Enggak Kok uncle," jawab Lisa.
"Uncle lepas dulu ya infusnya sayang."
"Iya uncle."

Dan kami Jadi penonton :D
Setelah infusnya dilepas

"Uncle, Lisa mau es krim," kata Lisa yang membuat kami semua kaget termasuk uncle Rian.
"Enggak," jawab uncle Rian dengan tegas.
"Ya udah. Lisa gak mau makan," ujar Lisa ketus.

Huftttt

"Aldo, ambilin es krim sana di kulkas," perintah uncle Rian ke bang Aldo. Bang Aldo pun langsung ke dapur.
"Emang ada es krim uncle?" tanya Lisa.
"Ada sayang. Banyak lagi," jawab uncle Rian.
"Bang Aldo ihh, katanya gak ada," kata Lisa dengan cemberut. Setelah itu bang Aldo datang dan membawa satu es krim.
"Yang lain kalau mau, ambil sendiri sana," ucap bang Aldo.
"Makasih abang sayang," ujar Lisa dengan manja. Kami semua nunggu Lisa makan es krim. Gue lihat bang Aldo sedikit senyum.
"Nih udah aja. Udah kenyang," ujar Lisa.
"Tumben cuma makan setengah," ucap bang Aldo sedikit menyindir.
"Paan sih," sahut Lisa ketus.
"Sudah-sudah. Princessnya uncle gapapa Kan?" tanya uncle Rian sambil meluk Lisa.
"Gapapa uncle ku. Uncle Gak marahin abang Kan?" tanya Lisa dengan lirikan mata tajam.
"Cuma ngingetin," Kata uncle sambil ngelus rambut Lisa.
"Kalian ngapain aja? Terutama lo varo. Kenapa lo lihatin gue mulu daritadi?" Ucap Lisa keras dan buat gue kaget tapi gue tetap santai.
"Gpp aja. Suka aja," jawab gue
"Hati-hati, ntar suka. Gue gak nanggung," sahut Lisa.
"Emang udah suka," jawab gue santai.
"Hah? Apa," sahut Lisa dengan muka bengong dan kaget.

Ekhmmm
"Cie, cie," sahut semuanya.

Gue lihat Lisa langsung meluk uncle Rian dan semuanya pada ketawa termasuk gue yang hanya senyum kecil.

"Sudah ya. Makan malam dulu semuanya," ujar Uncle Rian menengahi.

Dan kami semua pun Makan malam bersama dengan keadaan hening dan fokus terhadap makanan. Dan Lisa harus makan bubur lagi. Gue tau Lisa gak suka makan bubur. Tapi ya dia sakit, Jadi harus gimana dong?

Eh, wait. Sejak kapan gue jadi care? Apalagi care sama Lisa? Kayaknya ada yang gak beres nih sama gue. Udah deh, bingung juga gue sama hati, perasaan, dan pikiran gue sendiri. Dimana-mana kepikiran Lisa terus. Gue juga penasaran sama masalalu Lisa. Demi apa, gue bakal bantuin lo Lisa keluar dari kepurukan lo. Pegang janji gue.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cool Girls vs Bad BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang