Prolog : Perkenalan

171 84 96
                                    

          Happy Reading 😊
.
.
.
.
.

Masa SMA. Beberapa orang beranggapan bahwa masa SMA adalah masa yang paling menyenangkan, masa yang tidak akan pernah di lupakan, masa mencari jati diri untuk menuju kedewasaan, dan masih banyak pendapat lainnya.

Namun, lain hal nya dengan aku.
Hai, kenalin nama aku Aileen Maheswari, Aileen memiliki arti "cahaya" & Maheswari adalah "bidadari". Jika di gabungkan namaku memiliki arti "Cahaya Bidadari," nama yang indah bukan ?
Tentu saja, itu adalah nama pemberian orang tuaku, nama yang sangat indah, untuk anak sulung mereka. Tapi tidak pada kenyataannya, kenapa ? Karena aku tidak memiliki cahaya seperti seorang bidadari.

Yahhh..., pada kenyataannya aku selalu merasa minder dengan wajah yang aku punya. Wajahku berjerawat sejak aku masih duduk di bangku SMP kelas 2, hingga sekarang wajahku masih saja tetap sama, berbagai pengobatan telah aku jalani, mulai dari datang ke klinik dokter kulit, dokter kecantikan, bahkan pengobatan secara tradisional pun aku jalani, tapi apa yang terjadi, ngak ada hasil sama sekali, bukannya jadi cantik, tapi malah jelek.

Hal itulah yang buat aku jadi minder, sedih rasanya kalau tiap bercermin selalu lihat wajah yang seperti ini.
Tiap hari aku selalu mengeluh,
"Duhhh kenapa sihh harus aku yang punya wajah kek gini ? Kenapa ngak orang lain aja, aku kan pengen juga kelihatan cantik, punya muka mulus, bebas dari jerawat uhhhhh....,"
sambil nangis di tempat tidur.

"Tok...tok...tokkkk...," ada yang mengetuk pintu kamarku.

"Yahh," jawabku.

"Klekkkk," bunyi suara pintu terbuka.

Ternyata Alora sahabatku.
Kami berteman sejak masih kecil, hingga sekarang, Alora selalu ada saat susah maupun senang. Dia berparas cantik, memiliki kulit putih, rambut panjang yang indah, dengan mata sipit, tapi dia tidak terlalu tinggi.
Alora seorang sahabat yang hampir mendekati kata sempurna.

"Hai Leen, kamu lagi ngapain ? pasti nangis lagi, kenapa ? kamu habis bercermin lagi ?" tanya Alora, dia selalu tau apa yang aku lakukan, hampir semua hal.

"Ngak kok, aku ngak nangis, ngapain nangis, udah capek."
Sambil membalikkan badan.

"Dasar yah, kamu tuh kapan sih berubah, permasalahan hidupmu kayaknya hanya seputar jerawat deh, kamu ngak punya masalah lain yah?" tanya Alora yang hendak duduk di sampingku.

"Apa sih, sok tau banget. Permasalahan hidupku tuh banyak, namanya juga manusia, punya masalah hidup, tapi kan kamu ngak perlu tau," jawabku dengan wajah yang masih terlihat sedih.

"Apa ? aku ngak perlu tau ? please deh, aku sahabatmu, dan hampir semua permasalahan hidupmu aku tau 99%, dan itu hanya seputar jerrrrraaaaawwwaaaattttt,"
dengan wajah hampir ketawa, sambil mengelus pundakku.

"Hmmmmmmmmmmm," sambil menghela napas panjang, aku bangun lalu memeluk Alora,
"makasih yah, kamu selalu ada untuk aku, aku selalu trimakasih ke Tuhan, karena Tuhan kirim malaikat kecil ini dalam hidupku."

"Iya, aku juga selalu berterimakasih ke Tuhan karena punya sahabat yang masalah hidupnya tuh hanya satu, ngak banyak-banyak" hahahahhahah.....
sambil tertawa kecil dan membalas pelukkanku.

"Ehhhh, kita nonton drakor yuk, ada drama terbaru nih, romatis sih aku liat trailernya di youtube, judulnya "Descendants Of The Sun,"
sambil Alora mengeluarkan laptop dari dalam ranselnya.

Aku dan Alora memang punya hobby yang sama, yaitu nonton drakor, dengan nuansa romantis. Kami lalu nonton bersama hingga larut malam.

Sekian dulu perkenalan ceritanya 😉
Nantikan cerita selanjutnya yahhh..... 🙏

Ketika Waktu Yang BerbicaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang