Ketika sedang berlari tergesa ia melihat wanita menangis dibangku taman tempat Farah saat itu duduk bersama Hannah.
Isak tangis gadis yang menangis itu tidak terlalu nyaring terdengar tapi dalam terasa lukanya dari kejauhan.
Farah menghampiri gadis itu, ketika sang gadis mendongak, ternyata ia adalah Hannah, sontak kaget Farah dan langsung diajaknya berbincang.
"Kamu kenapa menangis, dan mengapa di pagi buta ini kamu diluar, " Tanya Farah dengan penasaran.
"Aku sedikit berbahagia dan berduka, mereka mengusir ku dari rumah karna aku semakin menjadi beban untuk mereka berdua. Malam itu aku mencoba menyayat nadi tangan kiri ku, ketika sudah tersayat aku harap aku akan segera mati tapi ntah kenapa ayah langsung mendobrak pintu kamarku dan terkejut aku berdarah" Cerita Hannah.
"Lalu bagaimana."
Tanya Farah."Ia langsung mengambilkan minumannya yang beralkohol tinggi dan langsung segera menyiram dengan perlahan, lalu ia segera mengambil perban dan memperban tanganku. " Jelas Hannah.
"Lantas mengapa kamu bisa diusir dari rumah?"
Tanya Farah keheranan."Setelah ayah usai memperban tanganku, ia langsung keluar dan ibu pun masuk ke kamar lalu berbicara 'Nyusahin banget lo jadi anak sumpah, mending lo cepetan keluar dari rumah sekarang bangsat!' lalu ia menampar wajahku dan aku bergegas keluar rumah walau ayah terlihat tidak tega melihatku pergi."
Farah pun langsung memeluk Hannah dan menceritakan mengapa ia kabur dari neraka itu dan menjelaskan kebahagiaan Farah seorang adalah Hannah.
Lalu muncul dibenak Hannah untuk melakukan sebuah rencana gantung diri di pohon taman itu.
Farah langsung mengiyakan idenya itu dan mereka berdua bergegas mencari tali disekitar taman.
Sudah didapatnya tali, sesegera mungkin Farah membuat simpul lalu memanjat pohon untuk mengikatnya diatas sana.
"Semua sudah siap. Saatnya pergi dari dunia yang sialan ini." Kata Farah kepada Hannah sembari memegang pundaknya.
Lalu Farah mencium bibir Hannah dengan penuh kasih dan cinta.
Farah dan Hannah pun menemukan dua buah batu yang cukup untuk berdiri diatas tali dan setelahnya menendang batu itu supaya kepala mereka berdua tersangkut dan pergi dari dunia yang menyebalkan ini.
Sebelum saling menggantung Farah melihat kearah Hannah dan begitu pula sebaliknya. "Aku mencintaimu Hannah dan sampai jumpa di kehidupan lain yang lebih indah ya!" Ucap Farah. Dan Hannah pun tersenyum bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahagia yang berduka
Cerita Pendektetes air mata itu menelisik kedalam hati Farah yang lebih dalam hingga menyentuh luka luar akibat sayatan yang diciptakan dengan benda tajam dan berimajinasi membuat simpul tali untuk pergi dari dunia yang payah ini.