BAB 5

4.4K 586 122
                                    

Di Singgahsana Sasuke duduk memakai baju zirah Raja yang dikhususkan untuk menghadiri acara kemiliteran. Baju zirah didominasi warna hitam ini terbuat dari besi yang dilapisi metal, lalu diikat secara teliti dengan tali dari kulit atau sutera. Bagian lengannya dilindungi oleh perisai bahu persegi panjang yang ringan, berlapis baja. Namun, lengan kanan dibiarkan tanpa perisai untuk memudahkan pergerakkan. Setelah sesi pemberian hormat dan arahan panitia mengenai peraturan turnamen, Sasuke diminta untuk menunjukkan kemampuan memanah di depan peserta. Sebagai tanda akan dimulainya pertandingan. Sasuke mendengar sorak kagum peserta saat anak panahnya menancap tepat sasaran di target face dan berhasil mendapat nilai sempurna dengan jarak 70 meter.

Rakyat mengakui kemampuan Raja dalam keahlian fisik. Sudah lama rakyat dibuat kagum dengan banyaknya prestasi Sasuke saat masih muda. Dibanding Putera Mahkota Itachi dulu, Sasuke memang tertarik untuk terjun dalam politik dan kemiliteran. Saat Putera Mahkota Itachi memutuskan untuk melepas gelarnya, rakyat tak terlalu terkejut. Bagi rakyat Konoha, kedua Pangeran itu adalah sosok luar biasa yang mencintai rakyat. Pangeran Itachi lebih suka melebur dengan kerendahan rakyat. Beliau sosok dermawan. Tak sungkan untuk berbagi ilmu dengan rakyat jelata. Bahkan Pangeran Itachi membangun sebuah sekolah untuk rakyat biasa. Dedikasinya dalam membangun kerajaan Konoha masih terasa. Jika Raja Sasuke adalah pilar utama Konoha, Pangeran Itachi adalah penyanggah sisi pilar utama. Mereka mengabdikan diri untuk Konoha dengan cara berbeda namun mempunyai tujuan yang sama, yakni menciptakan Konoha yang sejahtera, damai, juga melindungi Konoha dari parasit dan pecundang negeri.

Hampir tiga puluh menit berlalu, Sasuke sangat menikmati turnamen. Dari sini, Sasuke bisa menilai sejauh mana kemampuan rakyatnya dalam memakai senjata. Turnamen memanah hanyalah salah satu acara buatannya untuk melatih rakyat Konoha dalam hal bela diri dan memakai senjata. Ada alasan penting dibalik semua acara itu. Sasuke ingin rakyatnya bisa melindungi diri ketika keadaan kerajaan terpojok dan hampir diambang kehancuran. Setidaknya rakyat bisa mempertahankan nyawa mereka sendiri ketika kerajaan tidak bisa lagi melindungi.

"Naruto, menurutmu dari sekian banyak peserta, kira-kira mana yang mampu menarik perhatian Sai?" tanya Sasuke.

Naruto menatap Sai di meja juri. Lelaki pucat yang suka memasang senyum ramah itu sedang menilai dengan seksama. Dari semua anggota tim Taka, Sai adalah si Master panah. Sai mampu melepas anak panah dalam keadaan gelap tepat sasaran. Naruto menjulukinya Mata Dewa.

"Dia bukan Kiba yang lebih mementingkan penampilan. Hamba pikir, lelaki pendek dengan penutup kain hitam di kepala cukup terampil. Sai pasti sudah menandainya."

Sasuke setuju. Selain peserta bertubuh tinggi kekar yang menjadi pilihan Sasuke. Lelaki pendek yang dimaksud Naruto, cukup mengagumkan.

"Jika lelaki pendek itu menang, apa Sai akan mengajaknya masuk militer kerajaan?"

Setiap tahun Sai selalu mencoba merekrut peserta turnamen—tidak harus pemenang—namun sering mendapat penolakkan. Alasannya sederhana. Mereka tidak percaya pada Sai. Tentu saja! Sai sering menawari mereka masuk ke militer kerajaan seminggu setelah pertandingan usai. Lagi, Sai tidak memilih pemenang turnamen melainkan peserta yang kalah saat babak penyisihan. Orang makin curiga ketika diiming-imingi jalan tikus untuk bergabung. Tidak perlu seleksi. Cukup ikut dengan Sai, mereka telah menjadi anggota militer kerajaan.

"Mengingat yang sudah lalu, hamba pikir begitu, Yang Mulia."

Sasuke tersenyum kecil mengingat kelakuan konyol Sai. Lelaki keturunan bangsawan Shimura itu memang terlihat pendiam, ramah, dan lemah lembut. Keras kepala bukanlah gambaran yang pantas Sai sandang. Namun, siapa sangka sifat keras kepalanya mampu menghancurkan sosok kalem Sai. Tak terasa pertandingan sudah memasuki babak semifinal. Ada sepuluh orang memasuki semifinal. Peserta yang memasuki semifinal berbaris menghadap juri. Pemuda pendek pilihan Sai menurut pandangan Sasuke dan Naruto itu berhasil masuk semifinal. Sasuke harus mengakui kemampuannya. Mengingat postur tubuh pemuda pendek itu dengan peserta lain sangat terlihat perbedaannya.

THE KING [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang