3

211 31 2
                                    

"Kau cari ke sana, aku cari ke sini." Chen berseru kepada anak buahnya.

Sepertinya bosnya benar-benar berniat menangkap anaknya. Dia bahkan mengerahkan seluruh pengamanan di Paris, Korea, dan beberapa negara lain. Tapi mendengar bahwa anaknya di sini, dia membiarkan seluruh penjaga untuk fokus disini. Taktik yang bagus, pikir Chen. Dia masih memegang pistol bius. Tadi dia sempat mendengar bahwa Tuan Muda melarikan diri lagi. Demi Tuhan, bocah itu memiliki seribu satu akal, pikir Chen.


Dia berbalik ke arah gang dan melihat dua orang lelaki yang sedang berciuman.


Satu orang lelaki sangat tampan memandangnya kaget. Dia menutupi pasangannya. Chen mengalihkan pandangan. Meminta maaf dalam bahasa Prancis dan kabur. Dia tidak pernah mendukung percintaan sesama jenis dan tidak akan pernah mau melihatnya lagi.

*****
Jisoo menggeram ,pria kecil di depannya pastilah memiliki keberanian yang cukup besar.


"Sudahlah, toh orang tadi tidak bakal melihatmu lagi, Kawan. Adieu. Thanks for helping." pemuda itu tersenyum menyebalkan. Jisoo menarik tangan pemuda itu ,kemudian memojokkannya.

"Ya! Aish. Sakit tau, kau orang-ASDFGHJKL!" serunya, mengumpatkan kata-kata kotor.

Jisoo memandangnya jijik.

"Aren't your parents teaching you some politeness?" tanya Jisoo marah. "Menarik orang asing? Berpura-pura berciuman?" geram Jisoo lagi. Walau dia gay, tapi dia bukanlah orang murahan yang bisa kau 'tawar' harganya di bar-bar kecil. Dia tetap memilih-milih pasangan.

Pemuda itu memutar bola mata. "Sedikit salah paham tidak akan membuat duniamu runtuh, kan, Kawan?"

Jisoo menatap pemuda itu dengan dingin.

Pemuda yang terlihat lebih pendek 1cm itu mencibir, dan berseru, "Ha! Lupakan,dude. Aku tidak akan berterima kasih walaupun kau baru saja membantuku," kata sang bocah arogan. Dia menendang kaki Jisoo kencang lalu berlari pergi dari hadapannya.

"YAH! Aish!!!" bentak Jisoo kesakitan. Amarah membuat kakinya bertambah sakit. Jisoo tidak pernah merasa seterhina dan semalu ini. Maksudnya, ayolah! Seorang anak lelaki yang tidak dikenal tiba-tiba menariknya ke ujung gang dan membuat seluruh dunia tahu bahwa dia GAY? Jisoo masih memandang dingin kepergian pemuda itu.

"Yeoboseyo," jawab Jisoo dengan nada datar,karena ada panggilan masuk dari ponselnya.

"Jisoo -ah? Eodiyeo? Aku mencarimu di Champ-élysses tapi kau tak ada."

Jisoo menghela napas dan merapatkan topi yang ia pakai. "Ada gangguan yang menjengkelkan," kata Jisoo

"Sekarang kau ada dimana? Aku akan menjemputmu ke rumah kami," kata Jinyoung

"Tak usah. Aku bisa langsung pergi ke sana, kok, Hyung," kata Jisoo dengan datar.

"Kami sudah membuat semua persiapan. Aku benar-benar berdebar-debar... hah, besok aku akan Menikah."

Jisoo, diam-diam tersenyum.

"Baiklah,Hyung. Aku akan segera ke sana. Bye."

~~~
"Ugh!!"

Jennie menghela napas, tubuhnya basah oleh air hujan yang sejak setengah jam tadi mengguyur kota Paris. Napasnya terputus-putus, tanda bahwa dia mengeluarkan tenaga yang sangat besar ketika berlari ke bawah lindungan atap sebuah pub kecil yang kotor. Dengan sebal dia merapikan rambutnya ke belakang, membuat wajah tampannya semakin terlihat.

Runaway With The Bachelor(JENSOO VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang