Suara ketukan sepatu terdengar dari ujung koridor perusahaan besar tersebut, para pekerja yang melihatnya langsung merapihkan pakaian dan berdiri dengan manis, menunggu sang pemilik ketukan sepatu berjalan melewati mereka. Empat orang pria akhirnya datang-tiga orang yang terlihat tua dan berkeriput berjalan di belakang, sementara seorang yang terlihat.... hot and fresh-looking berjalan dengan wajah datar. Wajahnya sehalus marmer, dengan hidung yang panjang serta tinggi. Tatapan matanya tajam, tatapan yang sering dipuja-puja para wanita dan bahkan laki-laki.
Tatapan mata yang panas.
Dengan kata lain, pria ini, sang pemimpin, adalah pria yang amat tampan.
Ketika dia berjalan melewati pegawainya,sang pegawai wanita yang berbisik-bisik memuji ketampanannya malah menjadi tambah lemas ketika mereka mencium aroma tubuhnya. Aroma tubuh asli, tanpa parfum. Aroma tubuh yang berbau nikmat dan segar, membuat orang-orang yang mencium baunya jadi mencandunya.
"Cha-sajangnim," kata pria itu datar.
"A-ah, iye, ada apa Jisoo-ssi?" tanya pria tua di belakangnya, rambutnya memutih dan setengah botak. Keringat menghiasi pelipisnya dan wajahnya terlihat akan meledak saking merahnya. Tipe-tipe wajah penjilat.
"Bukankah aku sudah memberi tahumu untuk terus memantau kegiatan hotel ini? Kenapa masih saja kau melupakan pesanku, hah?" tanya Jisoo. Kentara sekali dia kesal.
"Apa maksud anda, Jisoo-ssi?" tanya Cha-sajangnim. Keringat dingin makin menuruni pelipisnya. Lututnya sedikit gemetar, dia segera mengelap keringatnya dengan sapu tangan burberry Prancis miliknya. Jisoo berbalik, memandang Cha-sajangnim dengan tatapan intens yang menakutkan.
"Aku tidak suka ada pegawai wanita di tempat kerjaku, di divisi mana pun itu," kata Jisoo datar.
"Pecat semua pegawai wanita yang ada. Atau kau yang akan kupecat dari wakil vice president hotel ini," kata Jisoo lagi, berjalan menjauhi mereka bertiga menuju keluar hotel,membuat Cha-sajangnim membeku ketakutan.
Kasihan pria tua itu dia hanya ingin hidup bahagia, tinggal dengan anaknya, bisa bermain golf dengan santai, dan bukannya disuruh-suruh seorang bocah yang bahkan masih belum menjejaki setengah umurnya!
Tapi bukan salahnya juga kalau dia takut pada Kim Jisoo. Siapa yang tidak mengenalnya. Pria yang tampan, dengan kekayaan berlimpah seperti air terjun Niagara, dan memiliki karisma eksotis yang selalu bisa menjerat cinta wanita. Keluarganya adalah pemilik kekayaan Old Money-kekayaan turun temurun. Pria multi-talenta yang wajahnya sudah kerap kali keluar masuk televisi. Konon katanya dia sudah sering diminta menjadi model iklan atau model CF dari brand-brand merk terkenal. Namun dia menolak. Sikapnya yang dingin itu juga merupakan salah satu dari kelebihannya. Wajahnya dinobatkan sebagai 'The Most Edible Bachelor 2019' di Korea.
Sayangnya, setiap orang tidak ada yang sempurna. Termasuk Kim Jisoo. Setampan-tampannya dia, sekaya-kayanya dia, ia tetap memiliki cacat tersendiri. Orang-orang menyebutnya berbeda. Dia menyebutnya keistimewaan. Orang-orang menyebutnya aneh dan menjijikkan. Dia menyebutnya anugerah. Dia menyukai lelaki.
Ya, dia gay.
Banyak wanita yang sakit hati akan kenyataan ini, tapi tidak dengan para lelaki. Paling tidak, Jisoo selalu mengambil alih posisi menjadi 'lelaki' di setiap hubungannya dengan pria lain.
Semua ini karena masa lalunya. Ya, masa lalunya...
Jisoo sudah bersiap untuk menaiki mobilnya ketika tiba-tiba handphone-nya berbunyi. Jisoo menatap handphone-nya dan kemudian mengangkatnya.
"Jisoo-ah, ini aku, Jinyoung." Suara di seberang terdengar sangat excited. Jisoo memakai safety-belt-nya lalu mulai menyalakan mobil sport keluaran terbaru miliknya dan memacu mobilnya keluar gerbang perusahaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Runaway With The Bachelor(JENSOO VERSION)
RomansaHai aku kembali lagi dengan cerita baru.. Tapi ini bukan ceritaku ,ini cerita yang akan aku remake ke jensoo dengan judul yang sama.. Runaway With The Bachelor by morinomnom