2

32 6 0
                                    

"Hatiku adalah Cerminan diriku.
Tolong jangan dipecahkan."
.
.
.

"Lo gamau make 'Gue-Lo' gitu?"

"Gak. Kita baru ketemu."

"Jaim nih ceritanya lu?"

"Kita belom deket."

"Gue duduk di sebelah lo."

"Ga gitu juga, Lucifer."

"Atau lo mau lebih deket? Hmm?"

"Jauh-jauh dari gue! *Plak*"

"Aw! Sadis bener anjir"

"Lagian lo ngapain ngedeketin muka lo anjir. 'Kan, rusak image anak baik gue di depan lo."

"Ga ngurus :p"

***
Sebuah ingatan terlintas di pikiran Olivia, sebuah alasan mengapa ia membuang jauh-jauh kata 'Gue' dan 'Lo' itu.

Terlalu sakit baginya menerima semua ini.

Dan sekarang, dia bertemu dengan orang yang paling sering memancing emosinya selagi semester 1 di kelas.

"Kau... Kembali?"

Olivia, gadis ini terdiam melihat sesosok Roy Alexander berdiri di hadapannya.

Cowok yang selalu ngejer Olivia hingga akhirnya Roy dipaksa pindah sekolah ke Amerika untuk semester ke-2nya.

"I'm back, baby."

"Baby baby my ass. Gausah balik lagi sekalian."

"Masih sadis aja neng. Ga kangen sama gue, hmm?"

"Roy, Diem sebelum kau kutampar dengan belanjaan."

"Fine, anything for you Hun"

"Ck. Don't call me that."

"Terus, apa-apaan lo make aku-kamu? Geli banget anjir"

"Apa ada urusannya dengan anda, Roy Alexander?"

"Dingin amat"

Tidak ada lagi balasan dari Olivia. Hanya keheningan yang berlangsung cukup lama.

Olivia kini tengah berjalan menuju rumahnya(dan Brigette) dengan Roy yang mengekor di belakangnya.

"Go home and stop following me!"

"Don't wanna and I'm not"

"Roy, stop messing with me"

"Gue berjalan menuju tempat yang lo tuju"

"Plis, itu sama."

"Gimana kalo gue bilang, 'Gue mau nemuin Brigette'."

"Hah? Buat apa?"

"Cemburu nih ceritanya?"

"Over my dead body."

"I'll take your body freely"

"Dan.. aku salah ngomong."

"Lo ga berubah. Masih kayak dulu"

PirouetteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang