Happy reading 😍😍
" kantin yuk " tangan kekar itu mengelus lembut puncak kepala caca sambil menyelipkan anak rambut yang menutupi wajahnya. Caca menoleh dan tersenyum
" ngak ahhh " tolak caca lembut
Lelaki itu mengernyit " Kenapa? "
" Lagi males jalan " ucap wanita itu manja
" Mau aku gendong " goda lelaki itu sambil menunduk untuk melihat wajah caca dari dekat sambil menaik turunkan alisnya.
Caca tampak berfikir sambil memegang dagunya" emmmmmmm boleh "
Lelaki itu tersenyum " yaudah ayok, mau gendong depan apa gendong belakang " goda lelaki itu sekali lagi.
Caca tertawa " udah ahhh aku becanda, ayok ke kantik, laper aku " ucap caca sambil berdiri dari tempatnya.
Laki-laki itu terkekeh dan mengelus kepala caca sayang dan menggandeng tangan wanita di sebelahnya.
Caca tersenyum miris mengingat kenangan manisnya dengan kenzie. Dia yang slalu menghadirkan tawa, slalu perhatian, slalu memperlakukan caca layaknya ratu tapi kini menghadirkan luka.
"iya gue mau karna gue suka, gue sayang, gue cinta sama lo dari lama"
Perilaku dan kata-kata manis kenzie bersahut-sahutan dengan kata-kata yang tadi siang dia dengar.
Memori kenangan semua terputar dengan jelas di ingatan caca hingga sampai pada kejadia tadi siang dimana kenzie berpelukan dengan wanita lain bahkan dengan dirinya saja dia tidak pernah. Mengingat itu membuat hati caca nyeri kembali, sesak dalam dadanya kian menguat hingga air mata yang sudah tak dapat di bendung lolos seketika.
" Sakit zie sumpah sakit banget, aku tau aku bukan pacarmu tapi gak gini juga caranya " ucap caca lirih sambil memeluk lututnya
Air matanya kian mengalir deras menandakan dalamnya luka yang di rasakan caca. Pertanyaan yang slalu menghantui pikiranya kini terjawab namun bukan perasaan lega yang di rasakan caca saat ini melainkan sakit yang luar biasa, di permalukan dan melihat orang yang di sayang dengan wanita lain. Caca membenamkan wajahnya pada lutut yang ia peluk.
Lama caca dengan posisi itu hingga terasa belaian pada kepalanya, caca mendongak kaget dan terlihat jordi yang sedang tersenyum kearahnya." papa sejak kapan disini? "tanya caca sambil menghapus air matanya
" cukup untuk menyaksikan princes papa bergumam dan akhirnya menangis "ucap jordi sambil mengelus puncak kepala caca di sertai senyuman untuk menenangkan putrinya
Caca hanya menunduk dalam diam. Hatinya kalut. Marah, benci, kecewa semua ada termasuk rindu. Dia rindu kenzie? Bukan. Di rindu sosok ibu yang telah lama pergi dari hidupnya karna lebih di sayang tuhan. Mungkin jika ada ibunya dia tidak akan sekacau ini, karna pada umumnya wanita jika dalam masalah pasti ibunyalah tempat curahan terbaik seperti yang teman-temanya bilang, namun sayang caca tidak pernah merasakn itu karna caca di tinggal pergi semenjak usinya masih sangat kecil sekitar usia 4 tahun.
"kenapa sayang, apa kamu ada masalah, hmmm? " jordi beralih mengelus pipi caca yang kembali menangis.
Caca berhambur kepelukan papanya" caca kangen mama "
Sejak kepergian mamanya caca tumbuh tanpa kasih sayang seorang ibu, jordi tidak menikah lagi meskipun caca beberapa kali sempat menyuruh tapi jordi slalu menolak dengan alasan ingin fokus pada caca. Sejak usia 4 thn Caca hanya di dampingi seorang papa tapi caca bersyukur memiliki papa yang slalu menyayanginya, kasih sayang jordi tak kalah dengan perhatian seorang ibu pada anaknya hingga caca menyebut jordi PAPAKU MAMAKU.

KAMU SEDANG MEMBACA
BODO
Ficção Adolescente"jika obat rindu hanya temu brarti kamu gak boleh jauh-jauh dari aku biar aku gak rindu" itulah kata-kata yang terngiang di telinga wanita yang slalu menebar senyum ke setiap orang yang di temui