part 40

59 2 0
                                    

Jum'at 10 juli 2020

Malam ini hujan turun begitu deras rintiknya yang jatuh dari atas dan kian mengalir mengikuti arah tak beraturan seperti sebuah isyarat,

Rintik-rintik hujan mulai menciptakan genangan dimana-mana mulai ngaliri ke jalanan yang kita pijak

Hujan tak datang sendiri anginpun ikut bersamanya sehingga menimbulkan hawa sejuk yang kian menusuk tulang

Suaranya pun semakin lama semakin keras akibat benturan dari benda-benda yang mengenainya.
Suara hujan dan semilir angin bagaikan sebuah nina bobo sekaligus buku diary yang terbuka dan menampakan tulisan apa saja yang telah dilalui.

****

Kejadian tadi terbesit lagi di ingatanku dimana aku begitu takut pada situasi itu padahal aku tak biasanya merasa setakut itu. Siapa dia seseorang yang membawaku ketempat itu dan kenapa aku seperti mengenalinya ? Tapi aku tak tau karna benda sialan yang menutupi penglihatanku dan bagaimana dia tau aku ada disana, bukannya dia tak begitu peduli denganku, lalu bagaimana dia bisa tau aku dalam bahaya.
Dasar pangeran es dia selalu saja membuatku bingung dengan sikapnya, tapi aku bersyukur dia bisa menemukanku kalau tidak, aku tak tau apa yang terjadi. Sialnya kenapa kemampuan bela diriku tak berfungsi aku semacam putri yang menjadi tawanan dan menunggu dibebaskan oleh sang pangerannya.

Duarrrrrrrrr

Suara petir menyambar dan sontak saja menyadarkannku dari lamunan

Secangkir teh hangat dari seorang pangeran es, dia baru saja menyuguhkannya padaku.

"Hmmmm makasih"aku pun meneguknya sedikit rasanya manis dan hangat ditambah dengan senyum tipisnya seperti penangkal rasa dingin dari hujan.

"Kalau ngantuk tidur di kamar sebelah aldo udah beresin"ucapnya
"Ko aldo kenapa gak loe ?"ucap nara dengan wajah kesal
"Bawel tinggal nempatin doang"ucap delon sambil meneguk kopi nya

"Suasanya masih sama "ucap kanara mengomentari apartemen delon

"Apa?"ucap delon

"Ahh nggak ! Makasih ya "ucap kanara kaget

"Gak ada kata-kata lain apa ?"

"Au ah serba salah gua bilang makasih aja pertanyain" ucap nara sambil memajukan bibirnya sampai mengerucut

********

"Bego banget sih kalian kenapa delon sama geng nya sampe tau tempat ini dan kenapa kalian bisa kalah bisa hancur reputasi kita di depan mereka"ucap erik dengan amarah yang menggebu gebu

Erik begitu marah ketika tawanannya ini berhasil bibawa delon dan dia mulai khawatir bagaimana kalau nara tau yang sebenarnya, bagaimana kalau delon bilang kalau semua ini karna gue jujur saja erik menjadikan nara sebagai tawanan hanya untuk memancing delon tidak ada sedikitpun ada niatan untuk melukai gadis itu.

"Gue harus mastiin sendiri"
Erik pun mencoba menelpon nara. Sudah beberapa kali dia mencoba menghubungi nara namun nilih nara tetap tak bisa dihubungi.

"Sial gue gak akan biarin si bangsat itu bahagia"ucap erik dengan penuh emosi dan melampiaskannya dengan menendang sebuah kursi disana

Teman-temannya hanya bisa melihat erik tanpa bisa menenangkannya.

Setelah menghabiskan secangkir teh hangat itu nara beranjak menuju kamar yang sudah disiapkan untuknya

Denara(Delon&kanara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang