#6

5 1 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hening menyelimuti, tangisannya semakin menjadi. Rasa sakit dikepalanya tak lagi ia hiraukan. Ia melirik jam tangannya, pecah, tapi jarumnya masih berputar. Tersisa 7 menit sesuai perjanjian. Gedung rumah sakit pun harusnya tidak jauh lagi, tapi tak memungkinkan dengan kondisinya saat ini.

"uhuk.." ia mendongak, dilihatnya jari-jari Afra bergerak, ia bergegas menggendong afra.

"A..yah.." Afra merintih pelan. Ia mengelus rambut Afra.

"Bertahan ya, Ra! Ayah akan cari bantuan." Ia bangkit. Tangannya nyeri, tapi ia paksakan demi putrinya tercinta itu. Meski dengan langkah tertatih, ia tetap berlari mencari bantuan.

Engkaulah nafasku..

yang menjaga di dalam hidupku..

Kau ajarkan aku menjadi yang terbaik...

"Sabar ya,Nak! Ayah akan membawamu kerumah sakit." Ia tetap berlari meski itu sakit. Mata Afra sedikit terbuka, ia melihat wajah sang ayah yang terguyur air hujan bercampur darah dikeningnya. Hatinya terbuka, kini ia tahu bahwa cinta sang ayah sungguh luar biasa.

Kau tak pernah lelah.. sebagai penopang dalam hidupku..

Kau berikan aku semua yang terindah..

"Suster!! Tolong anak saya!" Ia berteriak,beberapa perawat menghampirinya.

"A..Yah.." Afra menggenggam lemah tangannya. "pa..sien i..tu butuh A..yah.."

Aku hanya memanggilmu.. Ayah

Disaat ku kehilangan arah..

"Tidak, Ra. Ayah disini, untukmu."Ia menggeleng.

"A..ku baik-ba..ik aja.."Tubuh Afra dibawa masuk keruang ICU.

Aku hanya mengingatmu.. Ayah

Jika aku tlah jauh darimu..

Kenangan itu berputar. Sebuah senyum terbit diwajah Afra, air mata menetes, sebelum akhirnya ia jatuh tak sadarkan diri.

Didepan pintu, Ia menatap robot yang berlumuran darah itu. 'Afra benar, pasien itu membutuhkanku.'

"Maafkan ayah,Ra." Ia berlari menuju ruangan tempat pasien itu dirawat. Sekaligus membersihkan lukanya sendiri.

                                                               ###

Aku hanya memanggilmu.. Ayah

Disaat ku kehilangan arah..

"Ayah.." Ia menggenggam tangan putrinya itu. "Apa kak Albu meninggal?"

Afra menatap ayahnya, terakhir kali ia melihat Albu muntah darah, disusul kejadian yang tak mampu ia lupakan. "Apa ibu juga meninggal? Kak Asma, Kak Fathimah, Kak Ruqoyya, kenapa mereka tidak ada?"

"Maafkan ayah Ra. Seandainya ayah selalu memperhatikan kalian,ini tidak akan terjadi. Kamu tidak akan pernah meminta makan malam bersama, permintaan yang tidak pernah ayah lakukan" Al menunduk.

Aku hanya mengingatmu.. Ayah

Jika aku tlah jauh darimu..

"Ayah tidak perlu minta maaf. Ayah berkorban untuk orang lain. Ayah bahkan menyelamatkan orang yang tidak ayah kenal. Ayah sibuk agar bisa memberikan pertolongan pertama, agar orang itu tetap hidup, agar orang itu memiliki harapan, agar orang itu bisa tetap ada disisi orang yang disayanginya." Afra menatap langit – langit, itu yang ia simpulkan dari pekerjaan ayahnya. Pekerjaan yang dulu sempat ia benci.

"Ayah, sekarang aku mengerti kenapa Allah menciptakanku." Al mengelus rambut putrinya, dibiarkannya putrinya itu berbicara, walaupun sebenarnya kondisinya sedikit tidak memungkinkan.

" Itu karena Allah ingin aku mendampingi ayah disaat mereka pergi." Kalimat Afra sungguh membuat hati Alqosim tersentuh. Afra, putri kecilnya itu kembali tersenyum.

"Ayah sekarang aku juga mengerti kenapa aku berbeda."

"Namaku AZAFRA, singkatan nama ayah, ibu, juga keempat kakakku, yang berarti harapan kalian semua ada pada namaku. Apa aku salah?" Al memeluk putrinya, satu-satunya keluarga yang ia punya saat ini.

"Ayah, meskipun sang ratu dan pangeran tak bisa menemani ayah lagi, ada sang putri yang siap untuk mendampingi sang raja. Karena nama mereka ada bersamaku, disisi ayah."

                                                                            ###

"Janganlah kau sia- siakan perjuangan mereka, meski kasih mereka tak mampu menandingi sang bunda, tapi sekeras apapun mereka, mereka tetap menyayangimu, bekerja keras agar kita bisa terus hidup, memberikan yang terbaik untuk kita, anak-anaknya. Mereka tetap kuat dihadapan kita, walau keringat mengiringi mereka disetiap waktu. Ucapkanlah terimakasih, selagi belum terlambat."

#DIFFERENT_06

Setidaknya setiap kita selesai sholat, panjatkanlah walau hanya satu do'a untuk mereka, " Ya Allah, Ya Ghoffar, Engkaulah maha penyayang, masukkanlah kedua orang tuaku ka surgaMU tanpa hisab."

THE END

                                                                                 ###

Assalamu'alakum readers, semoga sehat selalu. Terimakasih sudah mau mampir, semoga bermanfaat ya.

DIFFERENT (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang