05.

60 4 0
                                    

Saat ini Audi dan ketiga temannya sudah duduk dikantin dan memesan makanan karena cacing-cacing di perut mereka sudah berdemo sejak jam pelajaran tadi.

"Huh akhirnya bisa makan juga. Udah laper banget gue." Ucap Giska

"Iyanih. Gue heran deh, kenapa setiap pelajaran Bu Dinda, selalu aja jam istirahat dicuri 5 menit." Ucap Abia kesal

"Korupsi waktu ckk." -Giska

"Tau tuh!" Jawab Audi, Abia, dan Maura bersamaan.

Saat sedang menikmati makanannya, diseberang meja mereka, Audi melihat Aldino yang sedang menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Audi yang tidak suka ditatap seperti itu, langsung memalingkan tatapannya dan lanjut menghabiskan makanannya.

Ditempat yang berbeda, Divo memperhatikan Aldino yang sedang menatap gadis diseberang tempat mereka duduk.

"Eh, No. Lo ngeliatin siapa si?" Tanya Divo penasaran.

"Gaada." Jawabnya cuek.

"Lah itukan cewek yang berangkat bareng Lo tadi, No" -Raka

"Emang dia siapa si, No?" Tanya Rangga kemudian.

"Bukan siapa-siapa." Jawab Aldino santai

"Ah gaasik Lo. Main rahasia-rahasiaan." -Divo

"Ckk!Dia itu cewek yang kemaren ga sengaja gue tendang bola ke mukanya." Jelas Aldino

"Terus kok tadi Lo bisa berangkat bareng dia?" Tanya Rangga

"Karena gue pengen." Jawab Aldino santai

"Lo suka sama dia?" -Raka

"Sekarang belum. Tapi kayanya sebentar lagi." Jawab Aldino dengan senyum smirk nya

"WAAWWW! akhirnya Aldino kembali normal. Setelah sekian lama gasuka sama cewek" ucap Divo dengan heboh

Mendengar hal itu, Aldino geram dan langsung menoyor kepala Divo.

"Lu kira gue homo!" -Aldino

Ketiga sahabatnya itu hanya tertawa mendengar ucapan Aldino.

Dasar teman lucknut wkwk

Setelah selesai memanjakan cacing-cacing di perutnya, Audi dan ketiga temannya kembali ke kelas. Namun saat di koridor menuju kelas, Audi dan ketiga temannya dihadang oleh Geizsya dan kedua dayangnya yakni Sindi dan Puput. Geizsya merupakan siswi kelas 12 yang terkenal cantik tapi seperti cabe-cabean.

"Eh, Lo tadi cewek yang berangkat sekolah bareng Aldino kan?" Ucap Geizsya sembari mendorong bahu Audi.

"Iya. Emang kenapa?" Audi balik bertanya

"Gausah deketin Aldino lagi!Dia milik gue." Ucap Geizsya. Ya, semua murid di Harapan Bangsa sudah tau kalau Geizsya menyukai Aldino dengan sangat. Hanya saja, Aldino tidak pernah memperdulikannya.

"Gue gak ngedeketin Aldino. Dianya aja yang ngedeketin gue." Jawab Audi santai dengan senyuman remeh

"Lo gausah sok kecantikan deh!" Bentak Geizsya dengan kesal.

"Gue?sok kecantikan?buta Lo mata Lo?! Gue emang cantik kali" -Audi

"Berani Lo sama gue?" Geizsya menjambak rambut Audi. Saat Geizsya sedang menjambak rambut Audi, Aldino dan ketiga sahabatnya datang.

"Lo apa-apanya sih?!" Ucap Aldino kepada Geizsya. Geizsya yang kaget dengan kedatangan Aldino langsung melepaskan tangannya dari rambu Audi.

"Ehh, Aldino. Cewek ini duluan yang ngelabarak aku, No" Ucap Geizsya berbohong.

"Bohong!Dia duluan yang ngelabrak Audi. Dia marah karena tadi Audi ke sekolah bareng Lo." Giska membenarkan

Aldino yang geram langsung menatap Geizsya dengan tatapan menahan amarah.

"Asal Lo tau, Audi pacar gue!jadi Lo gaada hak buat ngelarang dia buat deket sama gue. Harusnya Lo yang sadar, gausah ngejar-ngejar gue lagi!" Bentak Aldino pada Geizsya

Semua yang berada disana terkejut dengan perkataan Aldino. Tak terkecuali Audi. Dia langsung menatap Aldino dengan tatapan minta penjelasan. Sementara Geizsya sudah malu dengan ucapan Aldino langsung meninggalkan koridor yang disusul oleh Putri dan Sindi.

"Ikut gue!" Perintah Aldino kepada Audi dan menarik pergelangan tangannya menuju taman belakang sekolah.

Saat sudah berada di taman belakang sekolah, Aldino langsung melepaskan pergelangan tangan Audi lalu menatapnya.

"Gue mau jadi pacar lo!" Ucap Aldino

"M-maksud Lo?" Tanya Audi masih tidak mengerti dengan ucapan Aldino

"GUE.MAU.JADI.PACAR.LO! Masih kurang paham?" Aldino memperjelas

"Kalo gue gamau gimana?" Tanya Audi kemudian

"Gue ga peduli. Kan gue ga nanya Lo mau atau enggak. Intinya gue mau jadi pacar Lo." Ucap Aldino santai

"Ya kalo gue ga mau gimana?" -Audi

"Dengar ya, Audrey Valerie Adira. Itu adalah sebuah pernyataan. Gue sama sekali ga ngasih Lo pertanyaan atau pilihan mau atau enggak." Jelas Aldino

"Suka-suka Lo deh, No. Semerdeka Lo aja!" Ucap Audi pasrah

"Oke, pacar. Sekarang gue eh aku antar kamu ke kelas." Aldino menyatukan kelima jari tangannya dengan Audi dan bergegas mengantarkan Audi ke kelasnya. Audi hanya pasrah dengan muka di tekuk.

🦄🦄🦄🦄🦄

Setelah sampai didepan kelasnya, Audi langsung melepaskan genggaman tangan Aldino. Audi langsung memasuki kelas tanpa memperdulikan Aldino.

"Lo kenapa Di?kok kaya bete gitu?" Tanya Maura heran ketika melihat wajah Audi yang tampak kesal

"Aldino maksa buat jadi pacar gue." Jawabnya jujur

"whAatt?!terus Lo terima?" Tanya Giska dengan suara cemprengnya. Sampai-sampai seisi kelas hampir mendengar

"Dia bilang itu sebuah pernyataan. Jadi gue gabisa jawab mau atau enggak." -Audi

"Gila gila gila! Sejarah baru ni. Seorang Aldino Gibran Mahendra nembak cewek." Ucap Abia.

"Ehh iyaa bener. Lo itu orang pertama yang ditembak sama Aldino. Biasanya selalu cewek duluan yang nembak Aldino dan itupun ditolak mentah-mentah." Ucap Giska. Maura dan Abia hanya manggut-manggut menyetujui.

"Gatau ahh. Gejelas banget tu orang." Ucap Audi sambil mengacak rambutnya frustasi.

"Udahlah, Di. Lo jalanin aja dulu. Lama-lama siapa tau Lo jadi cinta beneran sama dia." Ucap Giska. Audi hanya menatap ketiga temannya itu.

Bel masuk telah berbunyi, pertanda telah selesainya jam istirahat. Sekarang mereka kembali fokus dengan pelajaran yang sedang diajarkan oleh guru yang sedang mengajar.

🦄🦄🦄🦄🦄

Annyeong!
Jangan lupa vote dan komen yaa🥰

See u next part guys!💜

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ERSTWHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang