ᴛʜʀᴇᴇ

45 6 0
                                    

Setelah puas berkeliling sampai bel tanda mereka akan memulai pelajaran berbunyi, Jinrak mempersiapkan dirinya untuk UAS, beruntung malam tadi dan kemarin ia sempat belajar jika tidak ia pasti tidak tau apa jawaban dari pertanyaan pertanyaan dikertas yang ada dihadapan nya sekarang

Tak membutuhkan waktu lama, dalam hitungan 30 menit Jinrak sudah menyelesaikan 44 soal Pilihan Ganda dan sekarang ia harus menjawab 5 soal Essay yang mengharuskan otaknya berpikir keras, jika pilihan ganda ia bisa mengarang satu dari empat pilihan sebagai jawaban, untuk essay ia tak bisa mengarang dengan mudah

"Aduh ini nomor 49 apaan ya? Perasaan semalem di buku ga ada, udah tinggal satu nomor lagi padahal, Ya Tuhan maafin Jinrak ya Jinrak mau nyontek hehe"

Jinrak melirik kertas jawaban teman sebelahnya namun masih kosong belum terjawab, begitu juga orang didepan nya, Jinrak frustasi harus bagaimana lagi namun ia membelalakan mata sipitnya saat melihat orang didepan nya mencontek di internet

"Oke kali ini aja kita curang lain kali ga boleh" tekad Jinrak

Namun sepertinya Tuhan tak mengijinkan nya untuk curang karena guru pengawas selalu datang ke meja nya dan mengajaknya mengobrol seperti saat ini

"Wah pinter banget tinggal satu lagi ya, bener bener kaya Chenle" puji guru pengawas itu

Lagi lagi nama Chenle yang didengarnya, sebenarnya siapa Chenle? Kenapa ia selalu disamakan dengan Chenle? Dan kenapa seluruh guru juga murid mengenal Chenle? Sepertinya ia harus menanyakan itu nanti pada Guanlin atau mungkin teman sebangku nya sekarang? Jinrak rasa bukan ide buruk karena si guru pengawas pun sudah pergi

"Ekhem, boleh gw nanya?" tanya Jinrak karena takut menganggu teman disebelahnya yang jika tidak salah namanya Donghyun

"Tanya ae, asal jangan tanya essay gw belum"

Jinrak mengangguk "Sebenernya Chenle siapa? Kenapa semua orang kenal dia? Apa dia artis?" tanya Jinrak polos

Donghyun terdiam sebentar lalu melanjutkan kegiatan menuliskan jawaban dilembar jawaban "Chenle bukan artis, semua orang kenal dia karena dia ramah pinter juga baik banget ke semua orang, terus dia biasanya selalu kejar kejaran sama Park Jisung adek kelas kita, tapi sayang tiga bulan lalu Chenle meninggal karena penyakit nya dan itu bikin satu sekolah ah gak satu yayasan ini berduka atas kepergian dia"

"Wow, seterkenal itu kah dia? Gw penasaran sama muka nya" balas Jinrak yang mulai tertarik pada sosok Chenle yang selalu dibicarakan seisi sekolah

"Cukup lo liat kaca maka lo udah bisa liat muka Chenle" singkat Donghyun membuat Jinrak terdiam

"Semirip itukah gw sama Chenle?" Donghyun mengangguk

"Bahkan tempat yang lo tempatin sekarang itu tempatnya Chenle" Donghyun kembali diselimuti perasaan sedih, ia sangat merasa kehilangan sosok teman sebangku nya yang berisik namun saat ia tak bisa atau tak mengerti suatu materi maka dengan sabar Chenle akan mengajarinya hingga ia benar benar faham

"Kayaknya Chenle bener bener berharga ya disini" gumam Jinrak pelan

Jinrak tersadar waktu tinggal sebentar lagi dan ia belum menjawab satu pertanyaan lagi, ia segera mencari di internet dan yang membuatnya lebih kesal lagi ternyata jawaban nya cukup singkat namun ia tak dapat mengingat jawaban singkat itu

Setelah menyelesaikan Ujian terakhir dihari pertamanya, Jinrak bersiap untuk pulang, ia akan pulang bersama Guanlin karena kebetulan apartment Guanlin dan Jinrak satu gedung hanya berbeda lantai saja, milik Jinrak di lantai delapan dan milik Guanlin di lantai lima belas

"Jangan lupa belajar, besok Ujian Matematika dan Bahasa Inggris, Ibu harap nilai kalian memuaskan dan tidak ada yang harus mengulang Ujian nya, Selamat Siang" ucap guru pengawas sebelum keluar dari kelas 10-2

"Wahh Inggris sama Matematika, suka, gw yakin nilai gw sempurna" ucap Jinrak menggebu gebu berbeda dengan Donghyun, biasanya jika di mata pelajaran Matematika Chenle akan cerewet bertanya pada guru lalu setelah ia mengerti ia akan mengajari Donghyun dengan bahasa yang lebih mudah dimengerti Donghyun

"Hyun, kenapa mukanya lecek banget?" tanya Jinrak yang menyadari perubahan ekspresi diwajah teman sebangku nya

"Eh gapapa, cuma keinget Chenle aja, biasanya Chenle selalu ngajarin gw kalo gw gabisa, tiga bulan ini gw gabisa cerna materi nya karena ga ada Chenle jadi gw pasrah aja lah nanti kalo hasilnya ancur" ucap Donghyun diakhiri kekehan

"Tenang aja besok gw bantu, gw duluan ya, Guanlin udah didepan pintu tuh, Bye" Jinrak menepuk bahu Donghyun lalu pergi menghampiri Guanlin untuk pulang bersama

Saat keluar dari gedung sekolah mata Jinrak bertemu dengan Jisung membuat Jisung membeku ditempatnya, tatapan yang sama dengan milik Chenle

"Hai, adik kelas ya? Lucu banget" Jinrak mencubit pipi Jisung yang menurutnya sangat menggemaskan

"E-eh iya Gege ah maksudnya hyung" jawab Jisung tergagap

"Nama kamu siapa? Lucu banget sih" tanya Jinrak lalu tak lama Jinrak memegang kepalanya yang tiba tiba sakit

"Gege gapapa?" tanya Jisung panik, ia menahan tubuh Jinrak agar tak jatuh, Guanlin? Guanlin tadi ditarik oleh seseorang jadi hanya ada Jinrak dan Jisung serta orang orang yang berlalu lalang saja

"Gak, gw gapapa cuma pusing dikit aja tadi, ohya nama lo siapa?" tanya Jinrak mengulang pertanyaan nya tadi

"Na-nama aku Jisung, Park Jisung, kalo Ge--Hyung?" tanya Jisung yang belum terbiasa memanggil lelaki dihadapan nya dengan sebutan hyung

"Panggil Gege aja kalo lo emang ga biasa panggil hyung, nama gw Jang Jinrak, eh Guanlin mana?" Jinrak menari Guanlin hingga akhirnya ia menemukan Guanlin sedang bersama seorang gadis yang tak Jinrak ketahui namanya

"Gw kesana dulu ya, bye Icungie~" Jinrak melambaikan tangan nya pada Jisung yang diam membeku

"Icungie?" ulang Jisung dengan lirih

"Hey! Ngelamun aja kesambet ntar lo!" tegur Jaemin mengejutkan Jisung

"Hyung bisa ga sih jangan kagetin Icung? Lagian kesambet apaan coba?" tanya Jisung kesal, ia masih menetralkan jantung nya yang berdetak cepat karena terkejut

"Siapa juga yang ngagetin lo aja yang ngelamun ntar kesambet sama setan penghuni gedung ini tau rasa lo" balas Jaemin menakut nakuti Jisung, ia tau Jisung itu sebenarnya penakut hanya saja Jisung menutup nutupinya

"Tau ah hyung, mana Jungwoo hyung lama banget? Icung mau cepet cepet pulang capek mau belajar juga buat besok" kilah Jisung yang mengubah topik pembicaraan

Disaat yang bersamaan mobil Jungwoo berhenti dihadapan mereka

"Tuh Kak Jungwoo" Jaemin menunjuk mobil Jungwoo dengan dagunya

Jisung berdehem singkat lalu duduk di kursi penumpang di belakang sedangkan Jaemin duduk didepan menemani Jungwoo, tak lupa ia meminta maaf karena tak bilang jika ia mengajak Jisung pulang bersama, beruntung Jungwoo tak mempermasalahkan nya dan langsung mengantar Jisung karena rumah Jisung lah yang terdekat
















































To be continued🖤

My first and last [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang