ɴɪɴᴇ

36 6 0
                                    

"Loh bukan nya nama tante itu Shu Jie bukan Shu Qi?" tanya Jisung polos karena jelas jelas tadi ia melihat nama di ponsel Jinrak adalah "Shu Jie Mama" bukan "Shu Qi Mama"

Shu Jie menggeleng "Nama tante sebenernya Shu Qi, Shu Jie nama kembaran Tante yang meninggal lima tahun lalu" jelas Shu Jie palsu alias Shu Qi

"Jadi selama ini kamu masih hidup? Dan makam di China itu Shu Jie saudara kembar kamu bukan kamu?" tanya Kun tak percaya

Shu Qi mengangguk "Aku cuma gamau kamu cari aku sama Jinrak, karena aku yakin sampai kapan pun kamu ga akan pernah berhenti cari aku sama Jinrak, sekarang kamu berhasil temuin kita, tapi Jinrak didalam bareng Renjun"

"Tiga bulan lalu Jinrak juga ada disini tapi aku ga ada, aku harus ketemu Client di Busan, aku ada disamping dia waktu dia selesai Operasi pengangkatan tumor di kepala nya dan pendonoran Ginjal" lanjut Shu Qi memandang kosong lantai rumah sakit hingga ia sadar Jinrak dan Renjun didalam lalu dimana Chenle

"Dimana Chenle?" tanya Shu Qi

Ekspresi wajah Kun seketika berubah "Aku gagal ngejaga Chenle, Chenle punya Tumor di kepala nya dan Leukimia tingkat awal, seharusnya masih bisa disembuhin tapi tumor di kepala nya ganas jadi Chenle ga bisa sembuh, dia pergi ninggalin kita, selamanya" jelas nya, kini Kun ikut menandangai lantai Rumah Sakit yang entah kenapa lebih menarik daripada yang lain nya

Iyalah di Rumah Sakit mana ada yang menarik kecuali kalo ada Dokter sama Perawat Ganteng/Cantik - H.Ara

"Jadi, Chenle udah pergi nyusul Nenek Kakek nya?" Kun mengangguk

"Keluarga Pasien atas nama Zhong Chenle dan Zhong Renjun" tanya Dokter Yuta

"Ha? Chenle?" ulang Jisung

"Ah maaf maksud saya Jang Jinrak" ralat Yuta

"Kami orang tua mereka Dok" Kun mendekat

"Kedua pasien tidak mengalami luka parah hanya perlu perawatan selama beberapa minggu atau bulan di Rumah Sakit, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan" ucap Yuta

"Apa dokter kenal dengan Chenle? Kenapa dokter salah menyebut nama Jinrak?" selidik Shu Qi

"Chenle adalah pasien saya ketika ia masih hidup, setiap dua minggu sekali ia akan datang kerumah sakit di Seoul untuk kontrol rutin dan cuci darah karena penyakitnya, ia juga sudah saya anggap seperti adik saya sendiri, sepertinya Tuhan lebih menyayangi Chenle daripada kita jadi Tuhan mengangkat penyakit Chenle sekaligus mengambil Chenle dari kita" jelas Yuta menerawang ke depan

"DOKTER NAKA, ADA MASALAH, ANDA HARUS CEPAT MENANGANINYA JIKA TIDAK ANDA AKAN TERKENA MASALAH BESAR" ucap Perawat yang biasaya berjaga di meja resepsionis

Yuta membulatkan matanya setelah sang perawat membisikan sesuatu padanya, "Saya ada keperluan mendadak, saya permisi, ahya putra kalian akan kami pindahkan ke ruang rawat silahkan urus administrasi nya terlebih dahulu" ucap Yuta lalu berlari pergi menjauh

"Nakamoto Yuta, Seo Johnny" ucap seseorang yang duduk dihadapan Dokter Yuta dan Dokter Seo menatap tajam kedua dokter muda itu

"Bagaimana bisa kalian salah mengenali pasien?! Kalian tau jika media sampai mengetahui ini, Rumah Sakit ini akan ditutup" bentak nya sedangkan Yuta dan Johnny hanya menunduk tak berani menatap mata bos mereka Jae Park

"Bukan kah tiga bulan lalu ada 2 pasien atas nama Jinrak dan Chenle di ruang yang sama, UGD?" tanya Jae, Yuta dan Johnny mengangguk karena benar memang saat itu ada dua pasien bernama Chenle dan Jinrak di ruang UGD dan mereka datang diwaktu yang sama

"Bodoh, bagaimana bisa kalian salah mengenali mana pasien Chenle dan mana pasien Jinrak?! Bukankah sudah jelas kulit yang dimiliki pasien Chenle itu seputih salju dan pasien Jinrak kuning langsat? BAGAIMANA BISA TERTUKAR?!" Jae menggebrak meja dihadapan nya dan menimbulkan suara keras yang membuat Yuta serta Johnny terkejut

Meja itu sangat kuat pasti mahal, apa tidak sakit tangan Jae saat menggebrak nya, pikir Yuta dan Johnny

"Saya mau sekarang kalian ke ruangan Jinrak dan meminta maaf pada orang tua nya, lalu mencari tau keberadaan orang tua Chenle, bagaimana pun juga orang tua Jinrak harus tau bahwa putra mereka telah tiada dan yang sekarang masih bernafas dihadapan mereka adalah Chenle bukan Jinrak" perintah Jae, kali ini suaranya tak sekeras tadi meski masih terdengar nada kecewa juga marah disaat yang bersamaan

"Ba-baik" Johnny dan Yuta pamit dan segera pergi keruangan Renjun-Jinrak untuk meminta maaf lalu sesegera mungkin mereka harus mencari orang tua Chenle untuk memberitau bahwa putra mereka masih hidup

"Permisi"

Yuta dan Johnny masuk kedalam ruangan, disana ada Kun, Shu Qi, Jeno dan Jisung yang belum pulang serta Jinrak alias Chenle dan Renjun yang masih setia memejamkan matanya padahal Chenle sudah sadar hanya saja ia enggan membuka mata nya

"Orang tua pasien Jang Jinrak?" tanya Johnny memastikan, Kun dan Shu Qi mengangguk

"Atas nama Rumah Sakit ini dan Pribadi saya meminta maaf sebelumnya atas kesalahan yang menimpa keluarga Tuan dan Nyonya" ucap Yuta dan Johnny bersujud di kaki Kun membuat Kun yang tak tau apa apa bingung

Kun mundur satu langkah dan menyuruh Dokter Yuta dan Dokter Seo untuk berdiri

"Ada apa?" tanya Kun to the point dan terkesan dingin

"Pasien atas nama Jang Jinrak dan Zhong Chenle tertukar, maka dari itu kami meminta maaf sebesar besar nya, dan kami harus membawa Pasien Zhong Chenle kepada keluarga nya" ucap Dokter Seo tenang meski dalam hatinya sudah berteriak frustasi, ia takut jika salah bicara apalagi dihadapan nya bukan orang sembarangan, Qian Kun si pengusaha sukses muda yang berasal dari negri China

"Apa kalian sudah menemukan keluarga Zhong Chenle?" tanya Kun dingin

"Kami memang belum menemukan keluarga Pasien namun kami akan sesegera mungkin menemukan nya" balas Yuta

Shu Qi menghela nafasnya "Kami Orang Tua Chenle dan Jinrak, mereka saudara kembar yang terpisah karena perpisahan ku dan suami ku" lirih Shu Qi

Baik Yuta maupun Johnny terkejut, bagaimana mungkin mereka tak menyadari nya, ah mereka sepertinya perlu mengecek kesehatan mereka

"Pergilah" perintah Kun dingin

"Ta-tapi Tuan tak akan menuntut kami atau menutup Rumah Sakit ini bukan?" tanya Yuta konyol yang mendapat hadiah pukulan dikepala nya

"Tidak, maka dari itu pergilah sebelum aku berubah pikiran"

Yuta dan Johnny menunduk lalu segera pergi dari ruangan itu masih dengan sisa keterkejutan mereka

"Jadi selama ini Jinrak-ku yang meninggal kan ku, dan Chenle yang ku rawat 3 bulan ini?" tanya Shu Qi lirih

"Jinrak-ku? Apa Mom tak menganggapku anak mu juga?" batin Chenle menangis

Potongan potongan memori terputar di kepala Chenle, potongan memori itu terus terputar bak kaset rusak membuat kepala Chenle sakit dan ia kembali pingsan dan tak ada yang menyadari nya

"Biarkan ia tenang dan bahagia disana bersama Kakek dan Nenek nya kita hanya harus mendoa kan nya" Kun memeluk tubuh istri nya (Iya masih istri soalnya mereka ga cerai cuma pisah rumah)

"Hyung, bener kan kata Icung, itu Gege bukan Jinrak, Chenle Gege masih hidup hyung" mata Jisung berkaca kaca menatap Jeno

Jeno memeluk Jisung yang sudah ia anggap seperti adik kandung nya "Iya Chenle masih hidup, lo emang ga pernah salah ngenalin orang"

"Hiks Gege cepet bangun, Icung kangen Gege" isak Jisung lirih dipelukan Jeno










































To be continued🖤

My first and last [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang