Sekarang saya sadar bahwa selama ini saya tidak pernah mencintai diri saya sendiri, Saya selalu berusaha menjadi mereka untuk terlihat 'baik' dalam pandangan orang lain. Kenyataannya saya tidak pernah benar-benar menjadi mereka, ataupun menjadi diri saya. Saya berada di titik dimana saya tidak tau siapa saya dan untuk apa saya melakukan semua itu.
Saya terobsesi untuk terlihat cantik dimana standarnya seperti kulit putih, hidung lancip, bola mata besar, alis yang lengkung, tubuh yang melekuk, kaki jenjang dan apapun itu bahkan ketika saya harus benar-benar merusak wajah dengan bermacam produk, menyiksa rusuk-rusuk dengan lilitan korset yg ketat, memakai pakaian yang membuat tubuh saya tidak nyaman, menahan rasa lapar dengan hanya makan sayuran rebus, memaksa otot bekerja lebih dari seharusnya, Ya, saya melakukan semua itu demi kata CANTIK yang hanya sekedar standar orang-orang munafik yang tak memahami makna itu sendiri.
Demi terlihat BAIK, saya lebih memilih untuk diam tanpa menyerukan keinginan saya, Merasa bersalah ketika seseorang meminta bantuan dan saya tidak sanggup melakukannya, saya berusaha melakukan sesuatu yang diharapkan orang lain, berusaha menjadi orang yang selalu bisa diandalkan bahkan ketika saya merasa dunia saya sendiri telah runtuh.
Fakta bahwa tidak ada seorangpun yang menuntut saya untuk menjadi SEMPURNA membuat saya berfikir
"Lalu selama ini untuk siapa saya melakukannya?, Demi siapa saya bergelut dengan keterpaksaan itu?"
Jawabannya:
Tidak AdaKarenanya, Saya bersyukur bertemu orang-orang yang mencintai saya tanpa peduli dengan kekurangan yang berusaha saya tutupi itu,
Saya bersyukur sebab seseorang begitu kuat mendorong saya untuk mencintai diri saya sendiri sebelum saya berkata sanggup untuk mencintainya.Terimakasih ❤
ER
12/2/20
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelabu Rindu
RomanceAda rindu yang tak berujung temu Ada cinta yang tak berharap jumpa ~KisahPecanduRindu~