"Gyu. Keliling, yuk?" ajak Soobin pada sahabatnya, Beomgyu.
"Kemana? Dah malem gini. Kan kata Bu Erika gak boleh keluyuran."
"Gak boleh kalo ketauan. Kalo gak ketauan kan boleh?"
Beomgyu menggeleng malas. Ia sudah di atas kasurnya, dengan selimut menutupi kaki hingga dadanya. "Males. Ajak Kak Yeonjun aja? Pacar lo disini kok disia-siain."
"Berantem." Soobin mengedikkan bahu acuh.
"Lah kenapa lagi?"
"Gue kasih tau tapi temenin jalan-jalan?"
"Yaudah gak jadi," balas Beomgyu.
"Gyu!"
Soobin dan Beomgyu lagi field trip sekolah ke luar kota. Aktivitas buat hari itu sudah selesai semua dikerjakan, dan sekarang adalah waktu luang. Sebenarnya bukan tidak diperbolehkan berjalan-jalan di sekitar hotel, hanya saja para siswa diberikan jam malam hingga pukul sepuluh dan sekarang waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh kurang delapan menit.
Yeonjun, pacar Soobin, ikut acara ini sebagai salah satu senior yang dijadikan panitia pendamping karena ada 5 bus yang berangkat. Jadi masing-masing bus akan mempunyai seorang guru sebagai guide dan dua orang senior yang menjadi asistennya.
"Ayolah. Ntar gue traktir tteokbokki pas kita balik."
Beomgyu diam sebentar, tampak mempertimbangkan. Dia bukanlah pemakan besar, namun siapa yang tidak tertarik pada makanan gratis?
Lagipula Beomgyu juga sebenarnya ingin jalan keluar. Ini termasuk perjalanan terjauh yang pernah ia lakukan seumur hidupnya, harusnya dia bisa sedikit menikmati kesempatannya.
"Gue beliin item langka di game yang kemarin juga deh. Ayolaaah. Gue laper."
Beomgyu melirik sengit pada sahabatnya itu sebelum menyingkap selimut dan duduk di pinggir kasur. "Kalo kita dapat masalah gimana?"
"Ya jangan sampe. Yuk? Ntar makin malem."
Akhirnya mereka berdua mengambil jaket tebal masing-masing dan menyelinap keluar kamar hotel menikmati suasana malam di kota itu.
---
"Apakah semua sudah berkumpul disini sebelum kita mulai briefing singkat terkait kegiatan besok pagi?" Mr. Kang, selaku kepala sekolah yang ikut dalam trip ini bertanya sambil menatap berkeliling ke para siswanya.
"Choi Beomgyu dan Choi Soobin belum ada, Sir," ucap salah satu dari siswa, Jinyoung, yang merupakan teman satu bus keduanya mengangkat tangan.
Mendengar nama Soobin disebut, Yeonjun mengangkat kepalanya yang sebelumnya sibuk mencatat beberapa hal terkait kegiatan besok. Kepalanya celingukan melihat kesana-kemarin mencari wajah yang sangat dikenalnya itu. Nihil. Soobin memang tidak ada di aula.
"Biar saya cek ke kamar mereka, Sir. Mereka termasuk tanggung jawab saya dari bus 3," ucap Yeonjun lalu berjalan keluar aula setelah dipersilakan kepala sekolahnya.
Yeonjun terus mencoba menghubungi yang lebih muda. Wajahnya sarat akan kekhawatiran karena sudah lebih dari lima belas menit panggilannya tidak ada jawaban. Yeonjun juga sudah mengetuk pintu kamar mereka berulang kali namun tetap tidak ada yang membuka pintu. Mereka tidak mungkin tidur, Soobin adalah light sleeper, dia akan bangun ketika ada suara berisik; seperti ketukan pintu misalnya.
Lalu terdengar suara tawa yang perlahan mendekat ke arah Yeonjun dari kejauhan. Ia menoleh ke sumber suara dengan ponsel menempel di telinga. Yeonjun lalu melihat Soobin dan Beomgyu dari kejauhan sedang asik bertukar lelucon dan tergelak setelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
「 YEONBIN ONE-SHOTS 」 ÉPOQUE
Fanfiction"You, my fairytale." ÉPOQUE A French term of Epoch. (n.) a period of time in history or a person's life, typically one marked by notable events or particular characteristics. ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ연준ㅡㅡㅡㅡ수빈ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ Untuk ide selintas yang kalo dibuang sayang, dip...