There's Little Left

1.4K 128 31
                                    

"Soobin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Soobin. Let's break up."

Soobin sontak mendongakkan kepalanya dari mangkuk es krim yang kini tinggal setengah. Es krim vanilla yang kini meleleh di lidahnya terasa pahit ketika mendengar perkataan yang lebih tua. Soobin memandang Yeonjun yang juga menatapnya dengan sorot mata yang tidak biasanya; tidak ada lagi kelembutan dalam mata cemerlang pemuda itu.

"Kakak becanda kan?"

"Gak kali ini." Yeonjun menarik napas panjang sebelum mencondongkan badannya ke arah Soobin, meletakkan kedua lengannya di atas meja. "Let's break up for good."

"K-kenapa? Aku salah apa?"

"Bukan kamu. Kita."

"Apa yang salah salah sama kita?"

"Hubungan ini udah gak bisa dilanjut lagi, Soobin."

Soobin mengulurkan sebelah tangannya meraih milik Yeonjun, menggenggamnya erat. Mencoba menggenggam kepingan cerita mereka yang kini retak agar tidak hancur berantakan.

"Apa ini soal kelulusan Kakak yang tinggal beberapa minggu lagi?"

Yeonjun mengangguk. "Itu salah satunya."

"Bukannya kita udah sepakat kalo jarak bukan masalah?"

Yeonjun bergeming, tidak menjawab pertanyaan Soobin. Ia merasa hatinya seperti diremas oleh tangan tak kasat mata, membuatnya kesulitan bernapas. Diamnya Yeonjun membuat Soobin semakin takut. Detik demi detik berjalan sangat lambat bagi Soobin, hitung mundur pada kejatuhan dunianya.

"Kenapa, Kak?"

Yeonjun masih diam. Lalu menarik tangannya dari sentuhan Soobin, menyilangkan kedua lengannya di depan dada. Yeonjun menghela napas sebelum akhinya terucap perkataan yang menghancurkan harapan terakhir Soobin untuk mempertahankan apapun yang mereka miliki saat ini.

"Guess I'm falling out of love, Soobin."

***

"Lo serius? Kak Yeonjun bilang gitu."

Soobin menghela napas kemudian mengangguk lemah.

"Gak mungkin," balas Renjun sambil menggeleng tidak percaya. "Gue gak percaya Kak Yeonjun bisa ngomong kayak gitu ke lo, Soob."

"Nyatanya dia ngomong gitu. Gue bisa apa, Ren? Nyatanya dia udah menolak bertahan, bahkan sebelum gue bisa minta dia untuk tinggal." Soobin kembali menghela napas. Ia lelah, rasanya sudah habis tenaga ia gunakan untuk menangis, duduk diam di tengah keheningan kamarnya memikirkan apa yang salah.

Sudah tiga hari berlalu sejak hari itu, dan Soobin masih belum bisa menemukan alasan yang dirasanya masuk akal.

"Mungkin memang gue gak pantas dipertahankan ya, Ren."

「 YEONBIN ONE-SHOTS 」 ÉPOQUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang