Chemistry Between Us

1.8K 162 18
                                    

Soobin dan Yeonjun sedang bersantai di teras depan rumah Soobin. Ini hari Minggu, dan jadwal mereka di hari libur sekolah adalah menghabiskan waktu mengerjakan tugas sekolah untuk minggu depannya. Namun untuk hari ini hanya Soobin yang memiliki tugas Kimia untuk diselesaikan, sedang Yeonjun hanya datang untuk sekedar menemani yang lebih muda. Kebetulan Soobin juga sedang sendirian di rumah karena Ayah dan Bundanya sedang pergi kondangan.

Soobin dan Yeonjun sama-sama bersekolah di satu sekolah swasta yang sama, dengan Yeonjun berada satu tingkat di atas Soobin. Jurusan yang ditempuh keduanya pun berbeda, Soobin mengambil jurusan Sains dan Yeonjun di jurusan Sosial. Mereka bertemu ketika acara ospek yang dilalui Soobin ketika masuk SMA dulu. Sekarang Soobin sudah di kelas dua, dan Yeonjun di kelas tiga.

Eits, mereka temenan kok. Sudah sama-sama baper, sepertinya, tapi belum ada yang mau menyatakan. Yeonjun yang terlampau santai dengan apapun yang mereka jalani saat ini, dan Soobin yang cukup malu untuk bertanya.

"Bin. Ngomong dong, bosen."

"Kakak mau aku ajari Teori Tumbukan?"

"Hah?"

"Teori Tumbukan. Ini aku lagi ribet sama laju reaksi mau ngobrolin apa lagi coba."

Hidung Yeonjun mengerut tidak suka. Mana paham dia dengan laju reaksi apalah itu. Matanya lalu menangkap selembar tabel periodik di sebelah Soobin. Yeonjun lalu meraih lembaran itu dan mulai membaca satu persatu unsur-unsur kimia di dalamnya.

"Bin."

"Hmmm."

"Kamu itu terbuat dari lutesium dan tembaga ya bisa bikin aku ketawa terus?"

"Hah?" Soobin berhenti menulis, lalu menoleh ke arah Yeonjun. "Kenapa?"

"Soalnya kamu LuCu."

Kening Soobin mengernyit makin dalam, kemudian ia tergelak ketika mengerti maksud perkataan Yeonjun dan menggeleng tidak percaya. "Kalo aku lutesium dan tembaga, berarti Kakak tembaga dan teliriumnya dong."

"Kenapa?"

"Soalnya Kakak CuTe banget."

Keduanya mencibir lalu tertawa bersama, menyadari betapa konyolnya ucapan mereka barusan. Yeonjun lalu kembali memfokuskan matanya pada tabel periodik di depannya.

"Kita itu kayak Selenium, Hidrogen, Astatin dan Iodin banget ya Bin, makanya cocok deh."

"Kok gitu?"

"Iya, kan kita Se-H-At-I," jawab Yeonjun sambil tersenyum menggoda dan menaik-turunkan alisnya pada Soobin yang membuat Soobin tertawa sambil menepuk paha Yeonjun beberapa kali.

"Kak, udah ah. Cringy. Kamu bosen banget ya?"

"Udah nggak nih, Bin. Itung-itung intermezo biar kamu gak stres."

Soobin hanya menggeleng sembari terkekeh pelan. "Di kulkas ada buah. Sebentar ya, aku ambilin."

Yeonjun hanya mengangguk, lalu Soobin berlalu masuk ke dalam rumahnya untuk mengambil piring berisi apel dan pepaya yang telah dipotong-potong oleh bundanya. Soobin meraih dua garpu di rak piring sebelum keluar kembali ke teras dan meletakkan piring tersebut di depan Yeonjun.

"Nih, Kak," ucap Soobin sambil menyerahkan satu garpu pada Yeonjun.

"Kamu tau gak Bin kalo Kakak lebih suka apel daripada anggur."

"Eh, masa sih? Bukannya Kakak doyan banget anggur?" tanya Soobin sambil menusukkan garpunya pada pepaya dan menyuapkannya ke mulut.

Yeonjun menggeleng. "Kakak kan lebih suka ngapelin kamu daripada nganggurin kamu."

「 YEONBIN ONE-SHOTS 」 ÉPOQUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang