Mr. Akmalo (3)

10 0 0
                                    

" Mr. Akmalooooo" Rexzan berlari menghampiri Yoan dengan girang seolah olah jika dirinya ini adalah seorang gadis yang tergila gila pada Yoan membuat Yoan memegang pangkal hidung dengan frustasi, pasalnya dia tak suka di panggil dengan sebutan itu apalagi oleh orang yang jelas jelas membencinya.

Rexzan menepuk punggung Yoan saat sudah benar benar di belakang  nya membuat Yoan mau tak mau menoleh kearah Rexzan, dari jauh terlihat Arthur yang hendak menyapa Yoan namun terhenti saat melihat keberadaan Rexzan

" Kenapa manggil nya harus kaya gitu sih ?" Kesal Yoan kepada Rexzan tapi Rexzan hanya bergidik seolah tak peduli dan berjalan santai

" Gue lagi ngikutin trend tau manggil Lo pake Mr. Akmalo " ucap Rexzan malah membuat Yoan merasa amat sanggat malu mendengar panggilan untuk dirinya sendiri itu

Mr.Akmalo ?

Apa apaan ? Pikir Yoan

Setelah kepergian Rexzan, Arthur menghampirinya karena sedari tadi dia memperhatikan mereka berdua berjalan beriringan tak biasanya mereka akrab membuat Arthur menjadi penasaran dan langsung saja menghampiri Yoan untuk bertanya

" Udah damai sama Rexzan ?" Tanya Arthur sembari berjalan mengikuti langkah kaki Yoan yang berjalan mendahuluinya

" Damai apaan ? Dia kayaknya punya dendam kesumat deh sama gue tapi ngak tau alasan nya kenapa ?"

Jawaban Yoan membuat Arthur berpikir keras memang selama ini Rexzan selalu memancing Yoan untuk setiap keributan yang di  buat, seolah sengaja ingin membuat reputasi Yoan buruk di mata anak anak kampus

Dan Untuk sementara ini Arthur menyimpulkan jika Rexzan itu merasa kalah ganteng sama Yoan makanya dia kebakaran jenggot tak menerima kenyataan jika Yoan lebih ganteng darinya

_

Sementara itu orang yang tengah Yoan dan Arthur bicara kan tak lain adalah Rexzan dengan jelas mendengar percakapan mereka berdua karena sedari tadi dia mengikuti Yoan dan Arthur untuk mencari tahu kelemahan Yoan yang mungkin saja tak sengaja dibicarakan oleh keduanya

Tapi bukanya mendapatkan informasi Rexzan malah mendengar mereka membicarakan nya membuat Rexzan kesal dan rasa ingin sekali menghantam mulut Arthur yang dengan seenak jidatnya mengatakan jika Rexzan sirik kepada Yoan karena kalah ganteng

Padahal bukan itu yang sebenarnya jadi masalah bagi Rexzan tentang Yoan dia memang tak bersalah di lahiran dengan tampang rupawan seperti sekarang tapi yang selalu mengangu Rexzan adalah sifat nya yang sok ramah membuat banyak wanita yang berharap padanya termasuk wanita yang selama belasan tahun dia sukai padahal Rexzan tau Yoan tak sedikitpun
memiliki perasaan seperti itu padanya

Karena tak rela jika Yoan selalu saja menjadi topik pembicaraan dikala dia dan sahabat yang dia cintai tengah bersama maka dari itu Rexzan ingin sekali menguak keburukan Yoan agar sahabatnya itu sadar siapa yang sebenarnya dia cintai

Maka dari itu Rexzan ingin membuka mata sahabatnya jika Yoan yang selalu dia idamkan itu tak pernah bisa membalas perasaan nya dan tak pernah sedikitpun memiliki perasaan yang selalu dia kira karena Yoan baik kepada semua wanita

Posisi Rexzan saat ini tengah mengikuti Yoan dan Arthur yang berjalan menuju kantin kampus dengan hati hati Rexzan mengikuti Yoan dan Arthur untuk mendengarkan percakapan mereka ini entah hari keberapa Rexzan melakukan hal seperti ini menguping pembicaraan Yoan untuk memperoleh informasi tentang Yoan

Tapi tepukan tangan di di pundaknya membuat Rexzan terkejut dan segera berbalik dan mengatakan ekspresi seolah tidak terjadi apa apa

" Gapain ? Mau makan ?" Tanya seseorang yang menepuk bahunya itu adalah orang yang menyebabkan Rexzan harus bersikap seperti ini dia adalah sahabat sekaligus cinta pertama Rexzan

Tessa Aurin

Tessa lah alasan Rexzan selalu membuat hal konyol hanya untuk memancing Yoan agar sisi buruknya tampak dan Tessa juga yang tengah dia usahakan agar hatinya tetap terjaga supaya tak sakit hati nantinya jika cinta nya tak terbalaskan oleh Yoan pria yang selalu dia agungkan

" Ngak ! Gue cuma lewat " Rexzan mengeledah kepada Tessa karena tak mungkin jika dia bilang kepada Tessa alasannya berada di sini dan seperti yang Rexzan duga Tessa sekarang pergi meninggalkan nya dan menghampiri Yoan dan itu membuat Rexzan amat sanggat kesal

Tanpa buang waktu Rexzan segera meninggalkan tempat itu karena sekarang hatinya amat panas

_

Arthur melirik Tessa yang mendekat kearah mereka ada sedikit senyum di bibir Arthur karena keberadaan Tessa mungkin bisa menjadi obat untuk Yoan dengan lambat laun hati Yoan bisa sembuh jika terjadi sesuatu yang tak diinginkan terjadi pada Olivia setidaknya masih ada seseorang di sampingnya

" Ada Tessa !" Ucap Arthur kepada Yoan membuat Yoan berbalik arah dan sedetik kemudian melayangkan senyumnya kepada Tessa

" Ada apa ?" Tanya Yoan kepada Tessa membuat senyuman Arthur semakin berkembang

yang Arthur pikirkan sedari dulu sejak komanya Oliv sikap Yoan menjadi sanggat mengila jika itu bersangkutan dengan Oliv dan yang Arthur yakini bahwa Yoan seperti ini bukan karena rasa cinta nya pada Oliv tapi rasa bersalah yang membuat Yoan selalu menyalahkan dirinya sendiri dan terobsesi akan kembali nya Oliv disisinya agar dia bisa meminta maaf dan menenangkan jiwanya yang kalut selama ini

Tapi setidaknya dia tidak menutup diri untuk dekat dengan wanita lain Arthur sudah amat bersyukur karena hidup Yoan tidak hanya tertuju pada Olivia

" Gue cabut deh !" Arthur seakan mengerti dengan kecanggungan mereka saat ini mungkin karena keberadaan dirinya diantara mereka berdua hingga Arthur pun memutuskan untuk pergi meninggalkan Yoan dan Tessa

Padahal sebenarnya Yoan tak mau Arthur pergi meninggalkan mereka berduaan karena Yoan tak bohong jika dia benar benar risih dengan sikap Tessa yang kadang berlebihan dan kadang dia bersikap seolah menunjukan seolah mereka tengah dekat

Dan itu sanggat mengangu bagi Yoan karena sekarang Yoan bukanlah seorang pria jomblo dia punya satu hati yang harus dijaga meskipun sang pemilik hati tak akan tahu apa yang dia lakukan tapi tetap saja Yoan tak berniat untuk mencari tambatan hati baru selama Oliv masih bernapas setidaknya dia masih bernapas

" Aku mau tanyain soal proyek kita berdua , deadline udah hampir Deket soalnya " ucap Tessa dengan senyum manisnya berbicara kepada Yoan yang bahkan sekarang tidak bisa menatap wajah Tessa yang cantik karena Yoan akut lupa diri dan terpikat oleh pesona gadis itu

Jujur saja Yoan akui jika Tessa amat sangat cantik jika di bandingkan dengan Olivia sekarang yang wajahnya kurus pucat, makanya dari itu Yoan tak terlalu memperhatikan Tessa saat mereka tengah bersama karena Yoan takut hatinya goyah akan itu

" Yaudah nanti aku selesain sendiri aja " Yoan mengambil kertas di tangan Tessa dan pergi berlalu meninggalkan Tessa walaupun tak ada arah tujuan Yoan melangkahkan kakinya untuk meninggalkan Tessa

Sedangkan Tessa yang ditingalkan begitu saja oleh Yoan malah tersenyum simpul karena Tessa pikir Yoan amat sanggat mengemaskan jika tengah bertingkah seperti itu.



Tbc





Mr. Akmalo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang