11. Dilema

578 132 4
                                    

"Yong yong,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yong yong,"

"Iya yang?"

Pletak

"Aduh iya maap, sakit banget. Ada apa?" Taeyong mengelus dahinya yang baru saja disentil Jisoo.

Jisoo memutar bola matanya, "Gak jadi."

"Yaelah, becanda guee. Kenapa?"

"Random aja sih ini, lo masih ada rasa sama Jennie?" Tanya Jisoo dengan hati-hati, namun ia memasang wajah yang santai agar tak terlihat serius. Walau sebetulnya dalam hati ia sangat penasaran akan jawaban Taeyong.

Taeyong mengangkat sebelah alisnya. "Tumben lo nanyain ginian, kenapa?"

"Gak papa sih, hehe. Kan gue bilang random aja, gue kan emang suka random. Yaudah gass balik, ngantuk banget gue." Alih Jisoo.

"Duh lemah banget sih baru setengah hari jalan udah capek."

"Jangan mulai ya, lo yang laknat ngajak jalannya jalan kaki."

Taeyong hanya tertawa menanggapinya.

"Eh bentar,"

Mendengar perkataan Taeyong, Jisoo mengarahkan pandangannya kearah lelaki disampingnya yang tiba-tiba mendekat kearahnya.

Pergerakan Taeyong membuat Jisoo bingung dan panik disaat yang bersamaan. Ketika wajah Taeyong semakin mendekat, secara spontan Jisoo menutup kedua matanya.


Jisoo makin menutup matanya sampai terdengar suara KLIK.

"Lo kenapa, Jis?"

Jisoo membuka matanya dan melihat pandangan aneh Taeyong yang diarahkan padanya.

"Seatbelt lo belom dipasang. Kebiasaan naik kereta ya? Lo suka banget gak ngencengin seatbelt." Lanjut Taeyong, kemudian lelaki itu menghidupkan mobilnya dan mulai mengarah ke jalan besar menuju apartment mereka.

Sedangkan Jisoo, jangan tanya sudah berapa kata kasar yang ia sebutkan didalam hatinya. Belum lagi rona kemerahan yang mulai muncul dipermukaan wajahnya.

"Jadi masih mau denger jawaban gue gak?"

Rasa penasaran Jisoo sudah hangus digantikan dengan malu dan kesal disaat yang bersamaan.

"Kapan-kapan aja deh."


📻

RADIO; Taeyong-JisooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang