Kini salsa sudah pindah tinggal di apartemen milik Kenzo. Lelaki itu tidak tinggal bersama dengan dirinya dan memilih untuk datang hanya beberapa saat saja. Sudah satu Minggu ia tak bertemu dengan suaminya, sebenarnya salsa juga senang jika tak ada lelaki itu di dekatnya. Lelaki kasar dan melakukan seenaknya sendiri itu membuat Salsa merasa tertekan, apalagi sikapnya yang dingin dan sangat kasar.
Bahkan selama dua Minggu pernikahan mereka Kenzo selalu membawa wanita itu ke apartemen untuk melakukan hubungan intim. Dan itu membuat salsa merasa begitu muak jika suaminya datang, akan lebih baik seperti ini selama satu Minggu ini ia tak melihat Kenzo. Jadi hatinya terasa lebih baik dari sebelumnya, bahkan setiap hari ia berharap jika Kenzo tidak akan datang.
Brakk
Suara pintu terbuka dengan keras membuat Salsa yang tengah menonton televisi terlonjak kaget. Matanya menatap pintu dan melihat suaminya datang bersama dengan wanita yang begitu di kenal oleh Salsa. Mereka berdua terlihat mabuk mungkin baru pulang dari club, pikir Salsa. Tanpa ada niatan menghampiri suaminya, salsa kembali menatap televisi.
" Salsa buatin kita makan malam " pinta Kenzo lalu pergi ke kamar bersama dengan Nirin
Tanpa menjawab ataupun membantah, salsa langsung berjalan menuju dapur untuk menyiapkan makan malam suaminya bersama sang kekasih. Hari tenangnya kini sudah berakhir dan sudah bisa di pastikan hatinya akan kembali merasa sesak. Meskipun sering memantapkan hati agar tak merasa sakit saat melihat Kenzo bersama wanita lain, tapi tetap saja sebagai seorang istri dia masih memiliki perasaan yang harus di jaga.
Selesai memasak ia pun pergi ke kamarnya untuk menghindari pemandangan yang tak ingin membuat hatinya merasa sakit. Toh Kenzo tidak akan mencari dirinya karena sudah ada Nirin yang selalu menemani lealki itu. Jikalau butuh pun pasti hanya untuk memerintah ini itu.
Beberapa meni setelah salsa memasuki kamar, Kenzo dan kekasihnya duduk di meja makan. Lelaki itu mengedarkan pandangannya mencari keberadaan wanita yang sudah menyiapkan makan malam itu. Tak ada di dapur, ia segera beranjak menuju kamar Salsa dan membukanya tanpa mengetuk pintu. Kemudian menarik paksa tangan istrinya yang tengah melamun.
" Layani kita " perintah Kenzo yang sudah duduk di kursinya
" Kan sudah ada dia, kenapa kamu harus minta aku yang melakukan itu ?" Tanya Salsa memberanikan diri
" Ohh udah berani ngelawan sekarang ?" Tanya Kenzo dengan wajah memerah karena amarah
Plakkk
Tamparan keras mendarat di pipi kanan Salsa, hingga menimbulkan bekas merah.
Plakk
Lagi, tamparan itu mendarat di pipi kiri wanita yang kini memegangi kedua pipinya yang terasa panas. Kemudian tarikan kuat pada rambutnya membuat ia mendongak ke atas.
" Kamu itu hidup di sini karena saya, jadi turuti kemauan saya, jaman sekarang gak ada yang gratis semua harus ada timbal baliknya " geram Kenzo dengan tangan yang terus menarik rambut Salsa kuat lalu menghempaskan dengan keras
Salsa yang merasa di hempasan dengan keras langsung terhuyung hingga menabrak meja. Air matanya tumpah saat merasakan sakit pada fisik dan batinnya. Kemudian ia segera menghentikan tangisnya saat melihat tatapan Kenzo semakin dingin dan menakutkan. Ia segera pergi ke wastafel untuk mencuci tangannya, kemudian menyajikan makanan untuk Kenzo dan Nirin.
" Kamu sudah makan ?" Tanya Nirin perhatian
" Ngapain kamu tanya dia, pasti udah lah " sergah Kenzo dengan suara dingin
Nirin langsung diam dan memakan makanan yang sudah di sajikan oleh istri Kenzo. Bukannya Nirin ingin berpura-pura baik atas ucapannya, sebenarnya dia wanita yang baik dan perhatian. Tapi kondisi ekonominya saat ini benar-benar memprihatinkan belum lagi sang adik yang sering sakit, ia harus banyak memiliki uang untuk berobat sang adik. Mengingat keluarganya hanya sang adik saja, ia rela melakukan apapun. Termasuk saat ini menjadi kekasih dari seorang Kenzo yang sudah berstatus sebagai suami orang. Awalnya ia menolak, tapi Kenzo terus memaksa dan menawan uang yang begitu banyak sebagai gantinya. Tapi bisa dikatakan jika itu bayaran atas tubuhnya yang sering kali di pakai untuk pemuas.
" Maaf Salsa, jika aku bukan orang yang membutuhkan uang banyak untuk hidup ku juga adikku satu-satunya, aku gak akan mau menerima tawaran menjijikkan ini " batin Nirin yang berasa begitu bersalah pada Salsa
***
Selesai makan malam Kenzo bermesraan dengan Nirin di ruang tengah, ia sengaja melakukan itu karena ingin melihat reaksi salsa yang tengah menonton TV. Saat Salsa akan beranjak Kenzo berkata agar wanita itu tidak pergi kemanapun. Dengan berat hati Salsa tetap duduk di sofa dengan mata yang melihat tv. Sedangkan pikirannya teralih pada dua orang yang tengah bercumbu tanpa merasa sungkan di depannya.
" Salsa, matin tv itu, lihat kita aja lebih menarik " kata Kenzo yang membuat Salsa tertegun
Apakah lelaki yang menjadi suaminya itu benar-benar tidak memiliki hati dan perasaan. Kenapa harus memintanya untuk melihat adegan menjijikkan seperti itu.
" Mama, Salsa gak bisa kaya gini terus ma. Salsa pengen pergi dari sini tapi salsa takut dia buat perusahaan papa hancur, salsa gapapa kalo harga hidup susah tapi gimana sama kalian. Bisnis yang di bangun papa dari nol, mana mungkin Salsa pergi kalo sekarang perusahaan itu bergantung pada Kenzo " salsa membatin dengan pandangan kosong menatap dua manusia di depannya yang tengah bercumbu
" Nirin kayaknya aku udah bosen sama kamu, jadi mulai besok kamu gak usah hubungi aku lagi " ujar Kenzo setelah mendapat kepuasan dan beranjak menuju kamar
Salsa langsung menatap lelaki itu dan Nirin bergantian. Apa ini artinya Kenzo akan berubah dan tak akan menyakitinya, lalu memperbaiki semuanya seperti janji yang pernah di ucapkan di depan kedua orang tuanya. Apa kesabarannya selama menjadi istri Kenzo sekarang berbuah manis.
Grepp
Tiba-tiba tubuhnya di peluk dengan erat leh seseorang membuat Salsa tersadar dari lamunannya. Ia kaget saat melihat Nirin lah yang memeluk dirinya, ada apa dengan wanita ini pikirannya. Apa Nirin sedih dengan keputusan Kenzo barusan yang terdengar begitu serius dan mendadak.
" Maafkan aku, suatu saat nanti aku akan ceritakan semuanya sama kamu. Kenapa aku mau melakukan ini dengan suami kamu, padahal aku sudah tau rasanya pasti sangat menyakitkan. Aku harus pergi Salsa, jika ada waktu aku akan menceritakan semuanya pada kamu. Dan maafkan aku " ujar Nirin dengan menatap manik salsa dengan rasa bersalah kemudian pergi dari sana
Antara bahagia, bingung dan harapan yang begitu besar. Itulah yang salsa rasakan saat ini, bahagia karena suaminya tidak akan bermain dengan wanita lain lagi, bingung karena ucapan Nirin mantan kekasih dari suaminya. Untuk harapan tentu saja dia begitu berharap dengan pengakuan dari suaminya, di hargai dan di sayangi seperti istri pada umumnya.
Senyum mengembang dengan lebar di bibirnya, memikirkan perubahan nasibnya mulai besok. Mungkin selama ini Kenzo hanya belum bisa menerimanya dan tak ingin berpisah dengan kekasihnya, pikir Salsa yang tetap positif. Entahlah salsa selalu berpikir positif pada banyak orang.
Sebenarnya Salsa gadis yang baik dan perhatian pada banyak orang, dia tidak suka memilih teman karena menurutnya Manusia sama saja. Tapi kejadian beberapa tahun lalu membuatnya berubah drastis, dari salsa yang selalu memiliki prestasi, ramah, baik pada setiap orang. Menjadi Salsa yang berbeda dan tidak pernah memikirkan orang lain lagi. Apalagi saat ada orang yang di permalukan dan di cemooh ia akan tersenyum senang.
Perubahannya itu membuat keluarga dan teman-temannya heran pada sikap Salsa yang begitu kasar, tak suka bicara dengan orang rendah apalagi tak berdaya. Bahkan ia juga sering melakukan bullying pada teman satu sekolahnya bahkan hingga di kampus dulu.
Tapi semenjak menyandang gelar sarjana S1 ia kembali berubah menjadi Salsa yang dulu. Salsa yang baik, ramah, dan lembut pada setiap orang. Kembalinya sikap baiknya yang dulu membuat keduanya orang tuanya bahagia tiada tara. Hingga akhirnya salsa di jodohkan dengan Kenzo ketika kedua orang tuanya benar-benar yakin jika dirinya sudah kembali seperti dulu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Wedding ( Lengkap Dreame )
RandomPernikahan yang di lakukan karena sebuah dendam yang belum ia ketahui kebenarannya, dan membuat hidupnya menderita karena penyesalan. Dimana sang istri sudah memilih untuk pergi bersama janin yang di kandung. Bagaimana mungkin seorang istri bisa...