bab 4

34.3K 1.7K 33
                                    

   Salsa tergesa-gesa menuju ke dalam rumah saat turun dari taxi dan memasuki rumahnya, saat memasuki ruang tamu ia bisa melihat laki-laki itu duduk manis disana. Salsa masuk dengan pelan sebenarnya ia sedikit merasa takut, meskipun Kenzo tampak memperlihatkan senyum manisnya. Tapi Salsa percaya dibalik senyum manis itu ada kemarahan yang di sembunyikan dalam diri pria itu.

" Itu Salsa udah dateng " kata ayah Salsa menunjuk putrinya

" Iya, ya udah pa aku langsung ajak dia pulang ya gak enak soalnya dirumah tamunya udah nunggu " kata Kenzo dengan tersenyum

" Ya udah kalo gitu hati-hati " jawab ayah Salsa mengizinkan, padahal putrinya belum menyapa ataupun duduk

" Salsa pulang ya pa " kata Salsa berpamitan

   Kenzo segera menggiring istrinya memasuki mobil yang sudah terparkir indah di depan rumah. Setelah duduk di kursi sebelah kemudi dan memasang sabuk pengaman, Salsa terus menggenggam sabuk pengaman itu dengan erat. Hidupnya kini terancam lelaki itu pasti akan melakukan kekerasan padanya malam ini sebagai hukuman. Ia sudah tau resikonya jika sampai membangkang dari perkataan dan peraturan Kenzo, jadi sudah harus di terima dengan lapang dada.

" Kau begitu berani sayang " desis Kenzo dengan mata yang fokus menatap jalanan

   Suara itu terdengar begitu menakutkan untuk Salsa, suara tak bersahabat itu membuat tubuhnya bergetar. Hatinya terus berdetak kencang karena tatapan mata Kenzo semakin tajam menghadap ke depan. Meskipun tak ada bentakan dari laki-laki itu, tapi tetap saja dirinya akan mendapatkan sakit lagi.

   Sesampainya di apartemen sebisa mungkin Salsa tak memperlihatkan rasa takutnya, dan bersikap biasa saja seolah tidak terjadi apa-apa.

" Masuk ke kamar ku sekarang " perintah Kenzo

" Bukannya kamu tidak pernah memperbolehkan aku maduk kamar mu Ken ?" tanya Salsa berusaha memberanikan diri

" Kamu terlalu banyak bicara Salsa, dan keberanian mu ini membuat ku semakin penasaran sekuat apa kau menjadi istri ku " sergah Kenzo mendekati Salsa yang berdiri tak jauh darinya

   Dengan kasar Kenzo menarik tangan Salsa menuju lantai atas kamarnya, lalu mendorong wanita itu masuk hingga tersungkur di lantai. Salsa mengernyit bingung saat kepalanya berada tepat di depan kaki seseorang, dan sepertinya kaki wanita. Perlahan kepalanya mendongak dan menatap wanita yang tengah mengenakkan baju sexy.

" Jadi kamu istrinya Kenzo. Cih, pantas aja Kenzo lebih suka dengan ku ternyata kamu wanita yang tidak bisa berpenampilan menarik. Sangat kampungan " ketus wanita itu dengan tersenyum miring

   Suara pintu kamar terkunci, dan Kenzo meletakkan kunci itu di bawah bantal. Kemudian membuka seluruh bajunya dan hanya tertinggal boxer pendeknya saja, lalu berjalan mendekati wanita sexy yang tengah menatap Salsa rendah. Tangan kekar Kenzo memeluk wanita itu dari belakang dan mulai mencumbu wanita itu dengan mesra.

" Ken, buka pintunya " pinta Salsa yang kini sudah berdiri dan menatap sinis Kenzo juga wanitanya

" Jangan berani memerintah " desis Kenzo dengan tajam

" Sudah cukup semuanya aku bukan wanita berhati malaikat, sehingga gak bisa merasakan sakit hati. Meskipun kamu gak menganggap aku sebagai istri kamu setidaknya kamu hargai aku sebagai wanita, kamu benar-benar bajingan " murka Salsa dengan berani ia menunjuk wajah Kenzo, meskipun air matanya ikut berjatuhan membasahi pipinya

   Kenzo yang melihat Salsa menangis merasa terkejut, bukankah selama ini wanita itu tidak pernah menangis dan informasi yang di terimanya juga mengatakan jika Salsa orang keras kepala yang tidak pernah terlihat sedih. Ia tau semuanya tentang Salsa dan dari informasi yang di terima tak pernah ada seorang pun salsa menangis. Mereka selalu melihat jika Salsa wanita angkuh dan suka seenaknya sendiri, apalagi hobinya yang suka membully dan menindas banya orang.

Plakk

   Bukannya kasihan, Kenzo malah melayangkan tamparan keras fi pipi bagian kiri Salsa. Ia tak mau masuk perangkap wanita itu mengeluarkan air mata buaya, kebenciannya pada wanita itu tidak boleh luntur. Dendamnya harus terbalas dan semuanya harus tuntas sesuai rencana.

" Jangan berani-berani mengatai ku, atau kamu mau kedua orang tua mu mati di tanganku, hem " ancaman Kenzo selalu membuat keberanian Salsa menciut

   Jika saja bukan orang tuanya yang menjadi taruhannya maka ia akan pergi sejauh mungkin dari kehidupan Kenzo. Sudah cukup semua rasa sakitnya, ia tak ingin di sakiti lagi karena selama ini hidupnya selalu dalam masalah besar. Kenzo meraih tangan kanan Salsa dan menyeret wanita itu sebelum akhirnya menghempaskan tubuh salsa ke sofa.

   Melihat Salsa yang hanya diam membuat Kenzo puas karena berhasil mendiamkan wanita itu. Lalu berjalan menuju ranjang dimana wanita barunya tengah menunggu, dengan tidur dan melebarkan kakinya. Santapan malam hari ini begitu berbeda dari sebelumnya, Nirin tak seliar wanitanya kali ini. Jika Nirin masih harus di perintah, maka wanita di depannya kali ini akan melakukan apapun sesuka hati.

" Dasar jalang " batin Kenzo ketika melihat wanita di depannya begitu liar

   Sebelum menaiki ranjang, Kenzo melirik sekilas pada Salsa yang melihat ke arah lain. Senyum miring kini menghiasi wajah tampan Kenzo yang merasa puas karena keadaan Salsa saat ini. Biarlah Salsa menganggap dirinya apa, yang penting bisa membalas dendam itu membuatnya begitu puas. Apalagi ketika menyaksikan sendiri penderita Salsa.

" Bajingan kamu Ken, laki-laki macam apa yang tanpa malu memperlihatkan percintaannya dengan wanita lain di depan istri sendiri. Dasar laki-laki biadap tidak punya perasaan, iblis kamu Kenzo " Salsa terus memaki Kenzo dalam hati

   Ingin rasanya ia menenggelamkan dirinya di dalam laut agar segera mati dan tidak akan pernah melihat wajah laki-laki biadap itu lagi. Ia sungguh muak melihat tingkah memalukan Kenzo yang suka bercinta di depan matanya. Bahkan wanita kali ini lebih buruk dari Nirin, kali ini wanita yang di bawa Kenzo benar-benar tidak tau malu dan mencerminkan kepribadian seperti seorang jalang.

***

   Hingga jam dua belas malam, Salsa masih terjaga karena Kenzo yang belum berhenti bercinta. Kepalanya terasa pusing karena rasa kantuk yang menyerag, tapi matanya tak bisa tertutup karena suara laknat dari dua orang yang tengah bergulat di atas ranjang. Bisakah ia membunuh dua orang itu sekaligus tanpa harus mendapatkan hukuman. Kenapa dia harus merasakan penderitaan yang begitu mendalam, kenapa dirinya selalu mendapat masalah besar dalam hidupnya.

   Apa perubahannya selama ini tak membuat tuhan iba, dan mengurangi sedikit penderitaan yang terus-menerus datang menyapa dengan begitu ramah. Apakah hidupnya hanya untuk berteman dengan penderitaan dan rasa sakit. Lalu mengapa dirinya tercipta dan harga hidup begitu lama jika hanya untuk mendapatkan penderitaan dan rasa sakit.

" Apa kesalahan Salsa dulu gak bisa di maafkan, apa ini karma karena dulu Salsa pernah jadi orang jahat, ma. Apa Salsa dapat pembalasan karena dulu jahat sama istrinya Nathan, ma " tanya Salsa dengan membatin

   Biasanya ia selalu bercerita dengan sang ibu ketika memiliki masalah, sekecil apapun masalah yang dihadapinya tak pernah di sembunyikan. Tapi sekarang tak bisa lagi bercerita seperti dulu, orang tuanya akan kepikiran dan langsung jatuh sakit jika tau putri semata wayang mereka menderita. Apalagi setelah kejadian perusahaan yang hampir saja bangkrut, ayahnya langsung terkena serangan jantung. Dan akhirnya Kenzo memberi bantuan pada perusahaan sang ayah, dengan syarat agar Salsa menikah dengannya.

   Sebenarnya kedua orang tuanya tidak memaksa secara langsung, hanya mengatakan jika Kenzo adalah laki-laki baik. Dan setiap Hary selalu yang di bicarakan soal Kenzo, jadi disitulah dia paham akan keinginan kedua orang tuanya. Kemudian Salsa menerima perjodohan itu demi kedua orang tuanya, lagipula dia tau jika orang tuanya tidak akan salah pilih. Tapi ternyata orang tuanya salah dengan menikahkan dirinya dengan Kenzo, yang ternyata laki-laki tak memiliki hati nurani sama sekali.

   Sikap manis Kenzo yang di tunjukkan di depan kedua orang tua Salsa hanyalah sandiwara. Bahkan Salsa sempat percaya dan menyetujui pernikahan untuk di laksanakan lebih cepat. Tapi ternyata semuanya salah, dugaan Salsa dan segala pikiran baiknya untuk Kenzo salah besar. Laki-laki iblis itu tidak pernah Sam sekali berbuat baik setelah menikah, dan selalu menyakiti batin dan fisiknya. Jika terus menerus seperti ini akan kah salsa bisa bertahan hidup hingga Kenzo bosan menyakitinya.

" Apa kalo aku mati kamu gak akan bersikap seperti ini Ken, apa sikap kamu yang seperti iblis ini hanya untuk aku " pikir Salsa yang masih terjaga



Bad Wedding ( Lengkap Dreame )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang