" Kenapa ?" Bara bertanya dengan acuhnya
" Gini em dua bulan lalu kita kan emm- " Renatha yang berbicara dengan ragu membuat Bara langsung faham apa yang akan di katakan sahabatnya itu
" Melakukan hubungan seks karena ketidak sengajaan " sela Bara cepat
" Iya, dan gimana kalo seandainya aku hamil ?" Ujar Renatha ragu
" Gugurin aja, beres kan " jawab Bara enteng
Renatha langsung menatap Bara tak percaya karena jawabannya, hatinya sakit saat mendengar perkataan Bara barusan. Bagaimana bisa Bara berkata seperti itu sebelum ia memberikan yang sebenarnya.
" Kok kamu gitu, kan dia anak kamu emang kamu gak mau punya anak apa " sergah Renatha berusaha terlihat to gugup dan kembali seperti Renatha yang dulu
" Aku gak mau punya anak dari sahabat sendiri, lagian aku juga udah punya pacar mana mungkin aku punya anak sama kamu. Dan aku juga akan kuliah di Italia lalu jadi orang sukses kalo aku punya anak semua impian aku bisa lenyap dalam sekejap Renatha, kamu tau kan aku anak tunggal yang harus bisa membanggakan orang tua ku " jelas Bara dengan tersenyum
Entah itu senyum apa, tapi Renatha merasa sangat sakit hati dengan ucapan Bara. Laki-laki itu yang merusak dirinya, menghancurkan segala impiannya, ia juga ingin membanggakan orang tuanya. Renatha juga ank tunggal yang menjadi satu-satunya harapan kedua orang tuanya selama ini. Bukan cuma Bara yang ingin sukses dan membanggakan kedua orang tuanya, Renatha juga ingin.
" Hem kamu bener, kalo gitu aku pergi dah " Renatha segera beranjak dari duduknya melangkah pergi tanpa memandang lagi wajah Bara
" Kamu hamil ?" Tanya Bara menyelidik
" Enggak aku cuma tanya aja, apa yang akan kamu lakukan kalo aku hamil. Dan kalo pun aku hamil aku akan langsung lakukan apa yang kamu bilang, karena aku juga mau membahagiakan orang tua ku, jadi orang sukses dan hidup bahagia. Aku harus pulang, ini udah terlalu larut malam bye Bara semoga kamu bahagia selalu " Renatha kembali melanjutkan langkahnya untuk keluar
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Wedding ( Lengkap Dreame )
De TodoPernikahan yang di lakukan karena sebuah dendam yang belum ia ketahui kebenarannya, dan membuat hidupnya menderita karena penyesalan. Dimana sang istri sudah memilih untuk pergi bersama janin yang di kandung. Bagaimana mungkin seorang istri bisa...