"Ini anak kelas pada kemana ?"teriak seorang lelaki tinggi yang tengah berdiri di barisan paling depan. Choi Soobin namanya, ketua kelas 12 IPA 5, siswa paling waras di antara teman sekelasnya.
"Eh nanti ada ulangan kimia kan ?"
"Jangan lupa bagi-bagi jawabannya ya sayang,"
"Gue gak belajar sama sekali nih yang,"
"Otak gue udah gak nampung begituan soalnya udah penuh diisi sama kamu,"
"JIJIK BEGO !"teriak Somi, cewek paling barbar di 12 IPA 5.
"Ih sayang kok gitu sih !?"gerutu Haechan. Iya orang yang tadi gombal ke Somi itu Haechan. Ngejar Somi selama hampir 2 tahun, tapi Somi selalu nolak soalnya Haechan alay.
"Malah gombal lagi lu ah ! Ini anak kelas cepet baris di lapangan dong, lama amat gak liat apa muka Pak Yoongi udah macem zombie,"ucap Soobin frustasi mengingat anak kelasnya sangat susah sekali untuk disuruh kumpul di lapangan.
Untungnya, sekitar beberapa menit kemudian setelah Pak Yoongi marah-marah di depan, anak kelas Soobin sudah berkumpul di lapangan untuk melaksanakan upacara bendera yang selalu diadakan tiap hari Senin.
Namun, lagi-lagi Soobin dibuat frustasi saat anak kelasnya itu susah untuk diatur hanya untuk sekedar berbaris rapi di lapangan.
"Lu di depan !"suruh Soobin pada Jaemin yang baru datang.
"Males,"jawabnya singkat membuat Soobin hanya bisa menghela nafasnya kasar.
"Eh lo di depan sana !"suruh Soobin pada seorang lelaki yang sedari tadi fokus pada sebuah benda tipis persegi panjang berlogo apel digigit.
"Di depan gak bisa nge-game,"jawabnya membuat Soobin kesal.
"Jisung lo di depa—
"Gue di belakang aja, kasian yang bocil pada gak keliatan,"ucap Jisung memotong ucapan Soobin.
Plak...
"Mentang-mentang lu udah tinggi,"ucap Haechan memukul bahu Jisung pelan.
"Lucas aja deh di depan cepetan !"ucap Soobin sudah capek mengurusi anak kelasnya itu.
"Males, paling depan banyak yang liat apalagi gue ganteng,"ucapnya sembari merapikan rambutnya yang sebenarnya tidak berantakan sama sekali.
"IYA TERUS SIAPA YANG DI DEPAN KALO GITU ?"kesal Soobin.
"Iya lu lah,"ucap yang lainnya membuat Soobin hanya bisa pasrah untuk berdiri di barisan paling depan.
Lain halnya dengan barisan di sebelah para lelaki, anak perempuan lagi asyik banget ngegosip. Gosipin temen, guru bahkan orang gak kenal aja digosipin.
Tetapi lain halnya dengan Yeji, perempuan tinggi dengan mata sipitnya itu tengah memasang wajah khawatirnya.
"Gue gak bawa topi gimana ?"tanya Yeji pada teman-temannya.
"Bukannya lo selalu bawa 2 ? Sekarang kok gak bawa sama sekali ?"tanya Lia heran.
"Gue kan ganti tas, lupa belum gue pindahin tuh topi,"ucap Yeji.
"Lu ke UKS aja dah pura-pura sakit gitu,"celetuk Ryujin yang sedari tadi hanya terdiam karena tengah asyik dengan lolipopnya.
"Gak mau !! Senin kemaren gue di UKS masa sekarang UKS lagi ?"kesal Yeji.
"Iya udah lu dihukum deh ji,"ucap Chaeryoung yang sontak membuat Yeji melotot.
"Gak mau !!"ucap Yeji.
"Gue gak mau dihukum, males banget disuruh lari keliling lapang panas gini,"ucap Yeji membayangkan bagaimana capeknya jika ia berlari keliling lapangan yang ukurannya tak main-main itu.
"Iya lu mau gim—
"Permisi kak,"tiba-tiba ada seorang perempuan tinggi berwajah imut menghampiri mereka.
"Ini kak topi,"ucapnya sembari menyerahkan topi kepada Yeji membuat Yeji seketika bingung.
"Dari seseorang kak, tapi maaf aku gak bisa kasih tahu namanya siapa,"ucap perempuan ber-name tag Jang Wonyoung.
"O-oh iya, makasih,"ucap Yeji lalu Wonyoung pun pergi meninggalkan mereka setelah ia menganggukkan kepalanya pada Yeji.
"Ciaahh dari siapa tuh ?"tanya Ryujin meledek Yeji.
"Palingan anak PMR, Wonyoung kan anak PMR tuh,"ucap Lia.
"Anak PMR kan gak pernah pake topi apalagi bawa,"ucap Yuna.
"Iya juga sih,"
"Iya udahlah bodo amat yang penting gue gak dihukum,"ucap Yeji kemudian memakai topi tersebut.
🍂🍂🍂
"Dek,"ucap Jeno pada seorang perempuan ber-name tag Jang Wonyoung.
"Iya kak ?"tanya perempuan itu.
"Ini,"ucap Jeno menyodorkan topinya kepada Wonyoung membuat ia heran dengan perilaku kakak kelasnya ini.
"Tolong kasih ini sama cewek yang lagi gak pake topi tuh,"ucapnya menunjuk seorang perempuan yang sedang berdiri di barisan paling belakang.
"Jangan dikasih tahu dari siapa, makasih,"ucapnya lalu dengan langkah terburu-buru Jeno kembali ke barisan kelasnya, 12 IPS 3.
"Lu dari mana ?"tanya Yeonjun kesal.
"Toilet,"jawabnya singkat.
"Gue mau cerita soal doi yang kemaren direbut sama anak kelas sebelah eh malah kabur lo !"gerutu Yeonjun.
"Lo sih udah tau dia gak suka masih ngejar, lu bucin apa goblok ?"ucapan Mark yang sontak mendapat tatapan tajam dari Yeonjun.
"Eh topi lu kemana jen ? Perasaan tadi pake topi,"ucap Mark menyadari bahwa Jeno tak memakai topi.
"Oh itu,"
"Itu apaan ?"tanya Mark menatap Jeno curiga, ya gimana enggak si Jeno kayak malu-malu gitu mau ngomong.
"Itu ta-tadi dipinjem sama Chia anak 12 IPA 6,"jawab Jeno gelagapan.
"Gak ada yang namanya Chia di angkatan kita Jeno !!"
"...."
🍂🍂🍂
- BERSAMBUNG -
vote-comment kalo suka ya ! biar semangat lanjut, tencuuu💞
[ 160620 by xylvechia ]
KAMU SEDANG MEMBACA
Gengsi | Jeno x Yeji
KurzgeschichtenUntuk apa berpisah jika pada akhirnya saling menyakiti. "Balikan sono !" "Gengsi bangsat !" - • Main cast : Lee Jeno x Hwang Yeji • short story • bahasa nonbaku • harsh words ⚠️ • school-life 16-06-20