Paginya.....
.
.
.
.
.
.
.*Kediaman keluarga Davidson*
"Ma, uangku berkurang!" ucap Olivia. "Kamu mungkin yang ambil" jawab mama. "Gak ma, aku kan kemaren gak kemana-mana. Aku juga gak ngambil kok. Apa mungkin dicuri?" ucap Olivia panik. "Terus yang mau ngambil siapa? Kan yang tau pin nya cuma kamu" ucap mama. "Mendingan kamu coba pergi ke bank, tanya aja tuh" lanjut mama. Olivia pun segera menuju ke bank untuk menanyakan hal ini.
*Diana side*
Diana bangun dari tidur nya yang nyenyak setelah memakai barang yang menenangkannya. Ia merasa pusing tetapi juga merasa lega setelah memakainya. Ia pun segera mandi dan bersiap untuk mengambil uang kakaknya lagi di sebuah ATM yang tak jauh dari hotel ia menginap. Dia pun mengambil beberapa uang kakaknya lagi untuk memenuhi kesenangannya sendiri. Kali ini ia tidak ingin membeli barang.
*Olivia side*
Setelah 30 menit perjalanan, Olivia pun sampai di bank. Ia langsung bertanya kepada pihak bank yang ada disana. "Selamat datang, ada yang bisa kami bantu?" kata salah satu pihak bank. "Begini mbak, uang di rekening saya berkurang, apa ada yang mengambilnya dan mengatasnamakan saya?" tanya Olivia. "Sebentar ya, kak. Saya cek dulu" kata pihak bank. Setelah 5 menit, pihak bank kembali ke arah Olivia. "Maaf kak, sudah kami cek rekening kakak dan memang betul uang di rekening kakak berkurang. Tapi tidak ada seorang pun yang mengambil ke bank ini dan mengatasnamakan anda." kata pihak bank. Sontak Olivia pun kaget dengan apa yang dikatakan pihak bank tersebut. "Apa mbak sudah betul-betul memeriksa dengat baik?" tanya Olivia yang panik. "Sudah kak, malah uang rekening anda berkurang lagi saat kita periksa." ucap pihak bank. Olivia bertambah panik saat pihak bank memberitahu bahwa uang rekeningnya berkurang lagi. "Kita akan mencari tau siapa pelaku yang mencuri uang anda dengan segera, kita akan kabari anda lagi secepatnya" lanjut pihak bank. "Baik mbak, saya minta tolong secepatnya ya" ucap Olivia dengan harap. "Pasti kak" jawab pihak bank. "Baik mbak, saya permisi dulu. Terima kasih" ucap Olivia meninggalkan bank. Dan sore pun tiba.....
*Diana side*
"Halo, Sam?"
📞*Ada apa? Butuh barang lagi*
"Kali ini bukan barang itu yang gua butuh"
📞*Hah? Barang apa lagi yang lu butuh?*
"Lu pasti tau lah apa aja yang gua butuhin"
📞*Hah? Bentar, lu yakin?*
"Iya, gua lagi pingin"
📞*Kesambet apaan lu sampe bisa pingin?*
"Udah jangan banyak bacot, ada gak?"
📞*Gua ada kenalan sih, temennya si Jisung*
"Hah? Temennya Jisung?"
📞*Iye, lumayan lah. Mau gak?*
"Gaada yang lain apa?"
📞*Gaada, kalo lu gamau yaudah. Awas nyesel lho*
"I-iyaudah deh"
📞*Mau dimana?*
"Di club aja"
📞*Oke deh, gua kabarin dia dulu*
"Makasih ya, Sam"
📞*Yoi*'Nice, sekarang tinggal siap-siap. Otw Paradise. Wuhuuuu'
Sesampainya di Club Dream, Diana sedang menunggu seseorang yang di janjikan oleh Sam padanya. Diana dengan tampilannya siap menemui orang itu.
Setelah 5 menit menunggu, tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundak Diana. "Ehm, Diana?" tanya orang tersebut sambil menepuk pundak Diana. Diana pun menoleh kearah sumber suara dan tangan tersebut, ia pun terkejut dan tak menyangka. Diana melakukan kontak mata dengan orang itu, Diana tak bisa berkata apa-apa karena sangat terkejut. "Hah? Jaemin?" tanya Diana dengan kagetnya.
Iya, orang itu adalah Na Jaemin. Anggota dari The Dreamies. Orang yang ia bayar untuk memuaskan dirinya nanti.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TO BE CONTINUED :vHiya, gimana gaes? Next kayaknya bakalan jadi chapter khusus 18+ deh 😅. Tapi gatau lagi dah. Ada yg mau gak untuk next chapternya khusus 18+ atau gamau 18+? Comment ya mau 18+ atau gak 😁. Semoga suka ya 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIAS
FanfictionApa yang terjadi jika kamu sedang diincar oleh tiga kelompok besar mafia? Itulah yang terjadi pada Diana Davidson. Seorang perempuan remaja yang sedang diincar oleh tiga kelompok besar mafia yang terkenal, The 127, The Vision, dan The Dreamies. Lalu...