Gerbang tinggi menjulang,tebal berlapis ukiran cantik, dengan warna perak yang mengikat.
Rumput dan tumbuhan hijau tumbuh terawat membuat udara semakin segar saat memasuki area sekolah.
Deon menepuk pundak Naura membuyarkan lamunannya.
"Mau masuk?atau duduk di depan gerbang nunggu bel masuk?"
"Maulah,yakali nunggu bel berarti telat dong!"
Duk
Sebelum masuk ke lingkungan sekolah Naura menyikut lengan Deon yang membuatnya mengadu.
"Adik kurang ajar!"umpat Deon
"Maka dari itu aku masih sekolah."
Naura masuk dengan senyum yang merekah, ia menuju kelasnya.
"NARA!" Langkah terhenti, ia menengok ke belakang untuk mengetahui siapa yang memanggilnya.
"Pake (u), biar si Naramartha ngga nengok."ucap Naura saat sudah berjalan beriringan.
"Oh Narau?" Mutia mengucap dengan muka polos.
"Terserah Mut....masih pagi jangan banyakin mukul orang." Naura menghela nafas dan berpikir.
Sebenarnya siapa Mutia Mahendra yang ada di sampingnya sekarang,ia tau namanya berkat bet nama terpampang jelas, sedangkan Mutia yang sedang di batinnya hanya memamerkan senyuman bahagia.
"Et...mau kemana we?" Mutia menarik tangan Naura yang membuatnya mundur sebelum masuk ke ruangan.
"Masuk kelas, ngapain lagi...lepasin!"
"Mau ngulangi masa kelas 10 lagi?"
"Ha?"
Mutia menggelengkan kepalanya dan tersenyum-senyum. Lalu menunjuk bet kelas yang ada di lengan kiri atas.
"Masa Iya pertama masuk udah kelas 11"
"Daripada banyak tanya mending ikutin aku."
Sekarang Mutia yang memimpin jalan,Naura hanya kebingungan saat di tarik menuju lantai dua sekolahnya.
_______
Siapa dia mengapa ia begitu dekat,rasanya seperti sudah mengenal lama,pikiran itu terus terngiang di pikiran membuatnya merasa pening dan sering menginjak sepatu Mutia yang ada di depannya.
"Duduk disini....kamu ingat kan pernah duduk paling belakang untuk banyakin tidur?"ucap Mutia sambil tersenyum.
"Mut kita pindah belakang ya....pas kelas 10 kita di depan terus."
"Oke na."
Kepingan ingatan mulai terbentuk."Ak...aku tak ingat....aku butuh waktu."
Naura memegangi kepalanya,sampai ia meneteskan air mata karena rasa pusing kini menjadi-jadi .
"Kamu sakit na? Kita ke Uks yuh?!"ucap Mutia sambil mendudukkan Naura di bangkunya.
"Tak perlu , aku tak apa" Naura memaksakan senyumannya.
"Kalo sakit jangan di paksain,aku siap nemenin di UKS."
"Bilang aja mau bolos pelajaran yakan"
"Whatever."
"Tenang na...aku bakal bantuin kumpulin ingatankamu meskipun butuh waktu perlahan."
KAMU SEDANG MEMBACA
I am in Danger
FantasyKebenaran memang kadang menyakitkan. Dunianya seperti berbalik untuk mengejarnya, Naura Mukhtar sering di panggil Nara oleh semua orang . Mengalami kecelakaan yang di lakukan sengaja atau memang dikhususkan untuk dirinya, dan membuatnya kehilangan s...