03 Galak

149 35 5
                                    

Warna jingga nampak menghiasi langit-langit kota, Jungkook berjalan tergesa dengan masih mengenakan seragam tim sepak bola. Langkah kakinya melebar mengejar pemuda berambut hitam legam yang berada beberapa meter di depannya.

"Kim Taehyung!" Seru Jungkook keras sambil menarik pergelangan si pemuda, Taehyung.

Langkah keduanya terhenti.

Jungkook meringis melihat sebuah plester tertempel di batang hidung Taehyung. Wajahnya tak baik-baik saja, terlihat marah.

"Gue minta maaf." Jungkook memberikan cengiran tak berdosa kearah Taehyung.

Taehyung hanya berdecih tanpa minat membalas pernyataan maaf Jungkook. Jungkook lagi-lagi menahan Taehyung untuk pergi, tangannya mencekal kuat pergelangan tangan Taehyung saat pemuda itu hendak menjauh.

"Apa?" Taehyung bertanya dengan wajah datar.

"Gue minta maaf." Kata Jungkook lagi dengan sungguh-sungguh.

"Terus?"

"Maafin gue lah." Jungkook menukik alisnya sebal.

"Ogah."

Jungkook menggeram, mengepalkan kedua tangannya tanpa sadar. "Maafin gue!" Serunya keras.

"Kenapa jadi elo yang nyolot?! Kalau gak ikhlas ya gak usah minta maaf kali." Taehyung merotasikan bola matanya jengah.

"Gue min—"

"Sekali lagi lo ulangi, gue tampar!" Ancam Taehyung.

Jungkook berdecak, "Sial—"

"Taehyung Oppa!" Seruan seseorang menahan bibir Jungkook yang ingin mengumpat. Taehyung dan Jungkook menengok ke belakang bersamaan, gadis berambut hitam lurus berjalan tergesa kearah mereka.

Taehyung menyipitkan matanya kesal. Tak perlu di pertanyakan, itu Jung Eunha, perempuan berponi yang cerewetnya minta ampun.

Eunha tersenyum lebar ketika sudah berada tepat di tengah Jungkook dan Taehyung yang saling berhadapan. Wajahnya nampak berseri-seri menatap intens Taehyung, tangannya memegang sebotol air mineral.

"Ta—"

"Kalau lo nyamperin gue buat kasih minum, sini!" Taehyung merampas cepat sebotol air yang ada di tangan Eunha.

"E-eh?" Eunha menunduk malu-malu.

Taehyung memutar tutup botol, dan langsung menegak minumannya dengan rakus.

Jungkook mendengus kesal melihat interaksi Eunha dengan musuhnya, "Emang itu buat lo?!" Jungkook merampas kasar botol mineral di tangan Taehyung.

"A-apaan sih lo!" Taehyung melotot kesal.

Jungkook menatap Taehyung tajam sambil meminum air mineral yang tersisa setengah botol.

Taehyung mendengus, tanpa pikir panjang ia segera pergi meninggalkan kedua orang itu.

Jungkook masih memperhatikan dari jauh punggung Taehyung semakin mengecil menjauhinya. Amarahnya naik pitam ketika dia memperlakukan Eunha secara kasar.

Jungkook berdecih meremas botol di tangannya.

"Jungkook!" Eunha merengek kesal, "itu kan buat Taehyung oppa, ishhh"

Jungkook menoleh, menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia sendiri tak sadar melakukan itu.

"Sumpah ya, kook, lo baru aja indirect kiss sama Taehyung oppa!!!" Eunha masih merengek kesal memukul lengan Jungkook kesal.

Jungkook mematung. Oh!

•🌈•

Jungkook membanting tasnya asal, duduk di samping Mingyu yang hanya mengenakan celana Levis pendek. Jungkook menidurkan diri, memejamkan matanya.

Mingyu yang sedari tadi membaca komik menoleh, "kenapa lo?" Tanyanya.

"Yang namanya bajingan tetep aja bajingan." Kata Jungkook.

"Ya, kayak lo kan?" Sahut Mingyu ringan.

"Bangsat!" Jungkook melempar kaos putih di dekatnya ke arah Mingyu.

"Anjir, bau kecut!" Mingyu membuang kaos itu ke lantai.

"Baju lo goblok." Jungkook menepuk dahinya, tak habis pikir dengan Mingyu.

Mingyu tak membalas, ia kembali membaca komik. Jungkook terdiam menatap langit-langit kamar, pikirannya berkelana jauh.

Jungkook menghela nafas kecil, "Taehyung." Gumamnya penuh dendam.

"Kenapa? Lo kepikiran dia karena lo baru aja bikin dia mimisan?" Mingyu melirik Jungkook yang ada di sampingnya, "lo sih, udah tau ada orang, main tendang aja mukanya."

Jungkook terdiam sebentar, "bodo amat. Gue udah minta maaf sama dia tapi dia gak mau maafin gue, salah sendiri ngapain berdiri di sana tadi?" Ucapnya cuek.

"Ngotak dikit, dia kan lagi jadi wasit dan kebetulan lo yang bawa bola. Jangan ngajakin gue baku hantam deh." Jawab Mingyu.

Jungkook mengusak rambutnya stres, "Taehyung emang bajingan!" Umpatnya.

"Berani ngomong waktu orangnya gak ada, cemen lu."

"Kalau lo jadi gue, emang lo berani ngatain dia langsung?" Jungkook bertanya balik.

"Satu, gue bukan lo. Dua, ya gak berani lah." Mingyu membenarkan letak bantal di belakang punggungnya. "Dia kan galak."

"Tuh orang emang aneh, galak terus kek pms tiap hari. Gue curiga jangan-jangan dia cewek." Jungkook menyugar rambutnya kebelakang.

"Udah liat burungnya lo?" Tanya Mingyu.

"Belum lah, anjir! Ngapain juga liatin burungnya? Burung gue sendiri aja udah gede." Jungkook menundukkan dirinya di atas kasur.

Mingyu menutup bukunya, "kook, lo sadar gak sih?" Tanyanya.

Jungkook menoleh ke belakang, "sadar apa?"

Mingyu mengamati Jungkook beberapa detik sebelum kemudian mengatakan, "gak, gak jadi." Mingyu terkekeh kecil.

"Dih, aneh lu." Jungkook membuka bajunya dan melemparnya ke wajah Mingyu lagi.

"ANJING, KECUT WOY!" Teriak Mingyu kesal.

Next chapter →

Burung KertasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang