Episode 42

3K 210 45
                                    


"Sekarang dan selamanya! Aku akan Meneruskan Apa yang sudah dilakukan Itachi!. KIRIN!!"








Jrahh.....






Jrrtt...





Duarrr............











"Sugoi...!"gumam Boruto terkesan setelah melihat sasuke yang sedang marah.







"Jika Aku melawannya Apa aku akan mati!"batin boruto.











Dilain itu Sarada masih menatap sasuke dari kejauhan. Dia masih memerhatikan.








Dilain itu boruto juga sadar.









"Hahh? Ayahmu sekarang memiliki Tangan kiri, Sarada?!"tanya boruto.










"Hehh? Benarkah?!"ucap sarada malah terkejut.











"Hahh? Apa kau tidak melihatnya?!"tanya datar boruto.







Sarada menggeleng.






Sementara itu. Boruto tersadara bahwa mata sarada sudah tidak hitam pekat lagi. Kini mata sarada lebih terlihat sedikit keabu abuan.









"Sarada! Matamu, Sedikit keabu abuan!, Apa kau rabun? Tapi bagaimana, kau ini memakai kacamata!"ucap boruto.








"Benarkah? Itu berarti...Ini sudah Hampir batasnya!"ucap sarada.








"Apa maksudmu?"tanya boruto.










"Seperti yang kau ketahui. Mangekyo sharingan adalah Tingkat mata yang sangat kuat. Namun disisi lain jika pengguna terus menerus memakai mata itu, perlahan si pengguna akan mengalami Kebutaan!"jelas sarada.











Sontak boruto terkejut setelah mendengar itu.







"Souka! Hn..Kalau begitu sebaiknya kau jangan menggunkan mata itu lagi!, terserah padamu, Aku hanya menyarankan!"ucap boruto lalu berdiri dan pergi.















"Tunggu!"teriak sarada dan menghentikan langkah boruto.










"Nani?, Sarada!"tanya boruto membelakangi sarada.









"Setelah semua ini.. Apa kau Akan tetap pergi?"tanya sarada.










Whuss.....🍃🍃







Angin menerpa surai mereka. Dan sedikit keheningan terjadi pada pria itu.









"Berkumpul bersama Keluargamu,Ibumu,dan sahabat lamamu, Apa kau Akan tetap pergi?!"lanjut sarada dan perlahan airmata turun dari kelopak matanya.












"Aku......."












Boruto masih menghentikan ucapannya. Sementara sarada masih setia menunggu jawaban. Walau kini wajahnya dibanjiri oleh airmata.











"Aku........"









Duarrrr......









BoruSara-Menembus Takdir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang