Episode 43

3.1K 216 46
                                    






Crasshh.....





"Ahhkk!"








Prrukk.







"A-apakah Ini akhir bagiku!"gumam boruto lemas. Tubuhnya seakan sulit digerakan. Pandangannya pun sudah mulai berkunang kunang.












Jigen mengeluarkan tongkat dari tangannya dan bersiap menusuk boruto kembali.







"Sesuai Janjiku, aku akan memusnahkan era shinobi!"ucap sinis jigen.







"Boruto!! Tcih, Jika kau Menyentuhnya aku tak akan memaafkanmu Keparat! Jangan berani beraninya Kau menyentuh Putraku!! Ahhk" Teriak naruto lalu mendesah saat tongkat itu malah memudahkannya untuk menyerap cakra.







"Naruto Sebaiknya kita diam! Jika kau bergerak, tongkat ini malah mudah menyerap cakra kita!"ucap sasuke dari sedikit kejauhan.









Naruto hanya mendecih dan mengepal. Sungguh keadaan ini adalah situasi yang sangat dibenci oleh naruto. Ketika seseorang dalam bahaya, dirinya malah tidak berguna. Apalagi kini yang bahaya adalah anaknya sendiri.










"T-tou-chan!! Maafkan aku! Mungkin sebaiknya aku tidak ada! Hn..Lagipula aku sudah tidak memiliki siapa siapa selain Kebencian!"batin boruto dan perlahan menutup matanya.










Jigen bersiap menghunuskan tongkatnya.









Crasshhh.....







"Hahahaha!" Tawa lepas jigen setelah menancapkan tongkatnya dipunggung boruto.











Tiba tiba.









Deg









"Aahhkk!" Desah jigen terkejut ketika tongkatnya tiba tiba menancap pada perutnya sendiri bukan menancap pada boruto.








Lalu jigen mengangkat kepalanya dan menatap kedepan. Lalu nampaklah seorang gadis bermata merah disana.








"Tcih! Hiks..Apa, Apa yang kau lakukan Pada Boruto!!" Teriak sarada. Kini amarahnya meluak. Serta airmata yang mengalir. Tak percaya boruto bisa dikalahkan olehnya.










"Kotoamatsukami! Itukah kekuatan matanya!"batin sasuke terkejut.









"Sekarang aku tak akan segan segan menghabisimu!" Lanjut sarada membentak lalu menggerakan katananya. Lalu sarada melepaskan kacamatanya dan melemparnya kesamping.







Whuss....







Angin seketika bergemuruh. Bahkan aura merah mengelilingi tangan kanan sarada yang menggenggam katana.








Mata sarada Membulat sekejap lalu keluarlah api hitam ditangan kiri jigen.






"Sial! Aku lengah!"batin jigen dan berusaha menyingkirkan Api hitam itu.








Sring






Sekejap dan sangat cepat sarada sudah berada didepan jigen.







"Biarkan aku membantumu menghilangkan api itu!"ucap dingin sarada lalu melayangkan Pedanganya kewajah jigen.







Jigen pun berusaha menahan. Dan mengeluarkan tongkat dan menghalangi wajahnya.





BoruSara-Menembus Takdir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang