𖧷
"MAHHH SAKITTT, kok aku dibawa pulang sihh?? lagi nonton koh minho sama alma aku tuh huhu cakep banget maahh!"
aira ngerengek terus waktu tangannya ditarik sang mamah pulang. di mobil hentak hentak mulu kakinya, bahkan waktu sampai dirumah, masih aja.
"mamah potong ya tuh kaki! diem ga?!"
mamahnya lagi galak, aira nutup mulutnya. jari tangannya tertaut dengan bibir cemberut.
"drakor mulu, mamah buang hp kamu." ketus mamahnya.
"gapapa sih gaada hp, kan bisa nonton di lap—"
"jangan jawab!"
aira diem lagi.
"umur kamu 18, sekali lagi mamah ingetin kamu kalau kamu itu udah de.wa.sa. bukan anak paud lagi, jangan main terus bisa? belajar, belajar jadi anak rajin, biar orang tua bangga sama kamu, ga bisa apa?"
aira memang bungkam disana, bukan berarti mendengar mamahnya dengan serius, nyatanya batinnya bercanda didalam sana.
apa mamahnya bener bener marah sekarang? sekarang marah bener bener mamahnya apa?
aira berhenti bercanda didalam batinnya, ia merasakan aura frustasi dari sang mamah. benar, mamahnya frustasi... karenanya, karena aira yang kurang ajar.
apa iya telah durhaka sekarang?
aira mendengar helaan nafas panjang sang mamah, dia mendongak menatap mamahnya. mamahnya pun balas menatapnya, "mulai besok, kamu gabakal tinggal dirumah ini lagi."
mamahnya melempar hp aira ke sofa, lalu pergi ke kamar. aira melongo, berlari mengambil hpnya yang terjedut sofa.
"fyuhhhh, gue kira bakal disita, hehehehe, hai sayang." sapa bodohnya kepada benda pipih miliknya itu.
sementara mamah aira kini menghampiri sang suami yang sedang berbincang dengan seorang lewat telepon, seorang—calon superhero untuk anaknya.
"makasih taehyun, haha, om bersyukur kamu mau. pokoknya, kamu boleh anggep aira anak om jadi anak kamu, atur dia, suruh dia, ajari dia. masalah uang jajan, om kasih uang untuk aira selama sebulan nanti ditambah uang jajan buat kamu, oke? nice bro, haha."
mamah aira sudah tidak terkejut dengan sikap sksd suaminya itu, sudah kebiasaan. setidaknya kebiasaanya tidak sama dengan anaknya. kalau sama, bisa mati frustasi dirinya.
"h-haha i-iya om, iya." taehyun tersenyum paksa, kemudian papah aira memutus telepon. taehyun mencebik, bertanya dengan emosi.
kenapa ga orang tuanya langsung coba hah??? bukannya orang tua itu jauh lebih terhubung untuk ngotar ngatur anaknya, hah? kenapa–kenapa gua?
𖧷
beomgyu menatap wajah frustasi kawannya itu dengan prihatin, ia meluruskan arah badannya menghadap taehyun. "napa lo tet?"
"asira..." taehyun malah bergumam.
beomgyu dan taehyun memiringkan kepalanya bersama, kompaknya ini kebetulan, namun rasa frustasi dan bimbang taehyun itu sama sekali bukan kebetulan. namun kesialan, batin taehyun.
"asira sapa anjeng," beomgyu ikut bergumam, namun dengan emosi.
taehyun menoleh ke beomgyu. "intinya gyu, mulai, hari, ini, gua, bakal, frustasi."

KAMU SEDANG MEMBACA
change ft. taehyun
Fanfic"tugas gua ngerubah sikap lo, bukan perasaan lo." © letelabis, 20.