"Udah lupain." lanjutnya lagi
Tidak lama kemudian guru yang akan mengajar di kelas elisa pun datang dan mereka melanjutkan aktivitas belajar seperti biasa.
Kringgg...
Setelah mengikuti pembelajaran selama 2 jam,akhirnya tibalah saat nya pulang,banyak murid-murid SD Insan pertama berkeliaran ke luar sekolah karena sudah waktu nya pulang.
"Yuk pulang" ajak cika kepada elisa.
"Kamu duluan aja,aku mau ngejalanin hukuman yang di kasih sama bu eka tadi pagi." ujar elisa
"Perlu aku bantuin gak?" tanya cika berniat untuk membantu elisa.
"Gak usah,kamu duluan aja,aku sendiri gak papa kok" jelas elisa sambil memberikan senyuman manisnya itu kepada cika.
"Hmm, ya udah deh, aku duluan ya el" kata cika dan diberi anggukan oleh elisa lalu ia meninggalkan elisa sendirian di ruang kelas nya.
"Angkatin kursi dulu deh" gumam elisa pelan.
Tanpa ia sadari ada seorang anak laki-laki yang sudah berada di belakang nya,saat elisa berbalik badan...
Deg!
ia membelalakkan matanya karena ia berhadapan langsung dengan Al.
Ya, laki-laki itu adalah Al,jarak wajah mereka berdua hanya beberapa cm,oleh sebab itu elisa terkejut dan membelalakkan matanya,elisa sempat mematung beberapa detik lalu ia langsung memundurkan tubuhnya dari Al.
Hening
Hening
"Kenapa kamu gak pulang?" tanya Al mencoba memecahkan keheningan di antara mereka karena insiden tadi.
"Aa..aku harus membersihkan kelas dulu." jawab elisa gagap dan langsung meninggalkan Al untuk melanjutkan aktivitas nya mengangkat kursi.
Al yang melihat elisa ingin mengangkat kursi itu pun melarang nya.
"Jangan!" teriak Al yang berhasil membuat elisa berhenti untuk melakukan aktivitasnya.
"Kenapa?" tanya elisa bingung dan mengernyitkan dahi nya.
"Itu tugas cowok,kamu nyapun aja biar aku yang angkatin kursi" jelas Al dan langsung mengangkat kursi ke atas meja.
"Makasih." gumam elisa sambil tersenyum
Sudah 15 menit elisa membersihkan kelas akhirnya selesai sudah tugas nya,dan Al?
Cowok itu masih setia menunggu elisa diluar kelas sampai gadis itu menyelesaikan tugas nya.
"Udah, yuk pulang" kata elisa kepada Al
Sebenarnya elisa sudah menyuruh Al pulang duluan dari tadi,tetapi Al keras kepala,ia ingin menunggu elisa sampai gadis itu menyelesaikan tugasnya.
"Yuk." jawab Al
Mereka berdua pun berjalan bersampingan dan tidak ada yang membuka suara sampai mereka sudah sampai di gerbang depan.
"Kamu ada yang jemput?" kata Al membuka suara duluan.
"Aku jalan kaki." jawab elisa
"Bareng aku aja" tawar Al kepada elisa
"Gak usah,aku jalan kaki aja,gak papa kok" tolak elisa lembut sambil tersenyum kepada Al.
"Gak,kamu pulangnya bareng aku aja" kata Al lagi mengajak elisa pulang bersamanya.
"Kita naik sepeda aku,nanti kamu aku boncengin." lanjutnya lagi
"Kamu gak di jemput?" tanya elisa,ia pikir Al dijemput oleh orang tuanya,ternyata Al bersekolah menggunakan sepeda.
"Gak,udah yuk." kata Al lalu menarik tangan elisa untuk mengikuti nya
"Naik" lanjutnya lagi menyuruh elisa naik ke sepeda miliknya itu
Tanpa basa-basi elisa pun segera naik ke sepeda milik Al lalu Al pun menjalankan sepeda miliknya itu.
Di sepanjang perjalanan tidak ada yang membuka suara sedikit pun, mereka masih sibuk dengan pikiran mereka masing-masing, sampai akhirnya elisa lah yang membuka suara duluan untuk memecahkan keheningan di antara mereka.
"Al,nanti ke taman bentar ya" kata elisa dan tidak di respon oleh Al.
"Al!" lanjutnya lagi dengan nada sedikit di tinggikan,elisa kesal dengan Al yang tidak merespon nya.
"Iya." jawab Al singkat
Sekarang mereka sudah sampai di taman yang ingin elisa kunjungi,gadis itu turun dari sepeda milik Al dan langsung berjalan ke arah kursi taman,sementara Al masih sibuk menyimpan sepeda miliknya.
"Kok sepi ya?" gumam elisa pelan.
"Kamu suka kesini?" tanya Al yang membuat elisa melihat ke arah nya.
"Iya,aku suka disini,nyaman" kata elisa kepada Al lalu kembali menatap air mancur yang berada di depan nya saat ini.
"Kamu gak pulang?" tanya Al lagi sambil menatap gadis yang tengah fokus melihat air mancur di depan mereka saat ini
"Nanti aja" ujar elisa
"Tadi pagi kenapa gak jajan? Dan kenapa kamu gak sarapan dari rumah?" tanya Al yang sontak membuat elisa menoleh ke arah nya dan memberikan senyum palsu yang biasa di tunjukkan nya kepada orang-orang.
"Gak papa kok" jawab elisa dengan senyum palsunya,padahal jauh di dalam lubuk hati nya ia sangat sedih dan ingin sekali menangis mengingat kejadian tadi pagi.
"Kamu gak bisa bohong sama aku" ujar Al yang membuat elisa menunduk melihat ke arah sepatu miliknya.
"Mama aku gak pernah buatin aku sarapan,terus mama jarang ngasih aku uang buat jajan,kata mama aku otak aku gak pernah berfungsi,jadi percuma mama kasih aku jajan,buang-buang uang katanya." jelas elisa panjang lebar sambil menatap ke bawah nya,tanpa ia sadari sebulir air mata pun jatuh membasahi pipinya,ia benar-benar rapuh jika membahas tentang orang tuanya.
Al yang melihat elisa seperti itu langsung mendekat ke arah nya dan memeluk elisa,Al tahu bagaimana perasaan elisa saat ini,ia juga turut sedih melihat kondisi elisa yang seperti ini dan harus memperlihatkan senyum palsu nya di depan semua orang.
"Kamu kuat,kamu gak boleh sedih kayak gini El." ujar Al yang berusaha menenangkan elisa,gadis itu benar-benar rapuh,ia menangis sejadi-jadinya.
"Hikss...hiks..aa..aku rapuh Al..hiks..mama gak pernah sayang sama aku hiks..hiks.."
"Aku teman kamu el,aku selalu ada buat kamu,jadi kamu jangan sedih lagi ya." kata Al yang berusaha menenangkan elisa sambil mengelus pelan rambut gadis itu,Al masih setia memeluk tubuh mungil elisa,dalam hati ia berjanji akan selalu menjaga elisa dan tidak akan membuat gadis itu bersedih lagi.
Huhu elisa kasihan bgt:((
Siapa nih yang sering di banding-bandingin sama anak tetangga?🙃
Aku juga sering kok guys,itu rasanya nyesek gimana gitu🙃
Keep strong ya buat kalian yang selalu di bandingin sama orang lain!!💪🏻❤
Btw maaf ya kalo part yang ini kurang menarik~~
Jangan lupa vote+comment❤❤❤
Luvvvv yuuu😘😘
18-06-2020
'F'
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU
Teen FictionKisah seorang gadis yang dikenal selalu ceria oleh banyak orang Gadis yang terkenal tidak pernah mengalami kesedihan di setiap hari nya. Tetapi siapa yang tahu? Gadis ini memang pandai menyembunyikan kesedihan nya Ia tidak ingin terlihat rapuh di ma...