"Nana turun dulu sarapan" teriak mama dari bawah.
Nana yang masih setia bergulat didalam selimut nya hanya bisa bergumam tidak jelas yang tentu saja tidak dapat didengar oleh keluarganya
"oh ayolah sekarang kan hari minggu" gumam Nana dalam hati.
"Bang, coba kamu kekamar Nana kayaknya belom bangun deh" suruh mama kepada Reza karna Nana belom turun juga.
Reza pun mengangguk dan lansung kekamar Nana. Kamar Nana hampir serupa dengan kamar Reza , yang membedakan hanya lah warnanya. Kamar Nana tak seperti kamar anak perempuan lainnya, kamar Nana lebih didominasi oleh warna abu abu dan putih.
"De,bangun ... Sarapan "ucap Reza sembari menggoyang badan Nana.
Nana hanya membuka matanya sedikit lalu menutupi tubuh nya dengan selimut dan melanjutkan mimpinya yang belum selesai .
Reza yang melihat itu hanya bisa menghela nafas. Namun beberapa saat kemudian dia menemukan cara biar Nana cepat bangun.
Reza pun mengambil acang acang layaknya orang yang ingin berlari
1
...2
.....3
......Brak.... ...
Ternyata Reza lompat kekasur Nana dan itu menghasilkan suara yang lumayan keras sehingga membuat Nana yang berada di samping nya kesal, terganggu sudah mimpi indah Nana.
" Bang ihhh... Bangun gak! jangan tiduran di kasur nana" kesal Nana seraya mendorong Reza supaya jatuh dari kasurnya.
Bukannya menyingkir, Reza malah memeluk Nana erat seraya menggelitik Nana. Sontak hal itu membuat Nana kegelian dan tertawa tanpa henti. Setelah Reza berhenti menggelitik nya Nana pun membalas Reza dengan menggelitik perut Reza.
Jadilah mereka saling menggelitik satu sama lain, tanpa mengingat ada sang mama sudah menunggu sedari tadi.
Sang mama yang mendengar tawa kedua anaknya hanya bisa menggelengkan kepalanya lalu ia menari napas dalam dalam dan...."REZA NANA TURUN!!!" Teriak sang mama yang lumayan lebih kencang daripada teriakan sembelum nya.
Sontak Nana dan Reza menghentikan 'perang' mereka.
" Nana kekamar mandi dulu gih" suruh Reza seraya bangkit dari kasur Nana.
"Ok bang" jawab Nana dan lansung kekamar mandi dulu.
Melihat Nana sudah masuk kekamar mandi, Reza pun lansung membereskan kasur Nana yang berantakan karena 'perang' mereka. Setelah di rasa sudah lumayan rapih Reza pun memilih untuk menunggu di luar kamar Nana
Nana yang sudah bersih bersih pun keluar kamar mandi. Saat melihat kamar nya sudah sedikit lebih manusiawi, Nana sadar bahwa kakaknya lah yang membereskan kasur nya .
Nana pun lansung keluar dari kamarnya. Saat ia melihat Reza menunggunya di luar kamarnya. Ia tersenyum.
"Makasih bang" ucap Nana dengan senyum manis nya yang bisa meluluhkan siapa saja termasuk kakaknya sendiri.
"Maksudnya??" heran Reza
"Makasih buat udah ngerapihin kamar Nana"
"Ouhh .. soal kamar kirain kenapa. Iya sama sama, apa sih yang enggak buat adeknya Abang" ucap Reza seraya mengacak acak rambut Nana.
Nana dan Reza lansung menghampiri mama mereka yang sedari tadi berada di ruang makan.
"Lama banget padahal cuman disuruh nyusulin si Nana" ucap mama Ana pura pura marah .
KAMU SEDANG MEMBACA
Leave Or Be Left
Teen Fiction"Nana pacarnya azura" ucapnya terlalu santai. Baru saja ia menyelesaikan ucapannya orang yang berada disampingnya menggeram kesal karna suatu alasan. Sedangkan Nana santai saja akan hal itu Namun..... Tanpa ada yang menyadari, seseorang mengepalka...