Selamat membaca <3[2. Bertemu lagi]
"Kok bisa yah kita selalu bertemu, entah itu sengaja atau tak sengaja. Apa jangan-jangan tuhan mentakdirkan kita bersama?"
________________________________________________________
"Terima kasih," ucap Franda pada penjual nasi goreng didepan perumahannya. Sekarang ia membeli nasi goreng, salah satu makanan favoritnya, kalau memasak rasanya tidak seenak beli pada penjual nasi goreng apalagi penjual favoritnya.
"Terima kembali, nak. Hati-hati udah malam loh," kata bapak yang sudah berumur, penjual nasi goreng, Franda membalasnya dengan senyuman.
Memang hari ini sudah jam sembilan malam, untungnya ia memakai motor, jadi tidak begitu khawatir.
Sebelum pulang Franda mengendarai motor sportnya ke minimarket. Sesampai di minarket ia menutupi kepalanya dengan hoodie hitam polosnya, hanya membeli dua snack, dan satu botol minuman.
Ia keluar dari minimarket, duduk dibangku yang disediakan didepan minimarket, memakan snack yang dibeli tadi, sambil memainkan ponselnya, ingin pulang juga tidak ada kerjaan selain nongkrong dikamar.
Franda sebenarnya ingin pulang tapi ketika duduk disini seperti merasa tenang, minimarket pun tak begitu ramai, hanya suara kendaraan yang terdengar, samar-samar ia mendengar suara pertengkaran, tak mau ambil pusing, ia abaikan hanya duduk disini.
"Sialan lo, pergi sana."
"Awas, lo yeh, tunggu pembalasan gue."
"Ini buk tasnya."
"Terimakasih nak, kalo gak ada kamu mungkin uang untuk biaya anak ibuk yang sakit kena copet."
"Sama-sama buk, saya permisi mau pamit kesana dulu yah."
"Eh bentar, ini ada uang sedikit buat kamu, mungkin bisa ngobati luka kamu, nak."
"Gak usah bu, buat anak ibu aja, ini juga udah malem, lho bu, nanti anaknya nyariin."
"Udah gak papa nak, kamu ambil aja."
"Aduh gimana yah buk, saya gak bisa nerimanya, sumpah saya ikhlas kok bantuin ibuk, ini juga lecet dikit kok, ibuk tenang aja."
"Hahahaha .... sekali lagi terimakasih banyak nak, semoga kebaikanmu dibalas oleh Allah."
"Aamiin ..."
Dapat Franda simpulkan ibu tadi kena copet, oleh seorang preman. Lalu premannya sudah dihajar oleh remaja laki-laki tadi yang dikasih uang tidak mau.
Sungguh baik sekali remaja itu, menurut pemikiran Franda, jaman sekarang jarang orang berbuat baik dengan tulus.
Glek .... glek ....
Suara seseorang meminum minumannya yang membuat Franda terlonjak kaget, akhir-akhir ini ia sering kaget dan yang membuatnya kaget orang yang sama.
"Anj ..." Hampir saja ia mengumpat kalau cowo didepannya tidak menutup mulutnya.
Sesegera ia menyingkirkan tangan kekar dari mulutnya, lalu ia berlari ke tepi jalan meludah, bau anyir tangan cowo itu, mungkin gara-gara cowo tadi habis memukul preman yang mencopet seorang ibu-ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
She is Franda[ Slow Update]
Teen FictionSEBELUM BACA FOLLOW DULU!] -Bagaikan hujan dan petir Seperti hujan yang kedatangannya ditunggu-tunggu oleh banyak orang, dan petir yang kedatangannya tidak begitu diharapkan orang orang. Ini tentang kisah remaja yang jarang diketahui keberadaannya...