Selamat membaca <3_______________________
[HANTU/GADIS ANEH?]
"Semuanya hanya tentang waktu, aku juga ingin seperti mereka. Tertawa, bercanda, hanya saja karena sang waktu yang mengubah segalanya."
***
"Selamat pagi, sayang."
Suara sapaan wanita paruh baya yang duduk dimeja makan, tersenyum lebar pada putrinya yang baru saja menuruni anak tangga.
"Pagi," balasnya terseyum tipis, bahkan hampir tak terlihat. Ia langsung saja duduk di meja makan di depan wanita paruh baya itu dengan kata lain mamanya.
"Kamu mau makan apa Fran?" tanya Sari---mama Franda. Perempuan yang bernama Franda hanya mengambil dua helai roti yang ia beri selai coklat tanpa membalas ucapan mamanya.
"Franda kalo ngomong itu dijawab!" tegur mama Franda.
Franda terdiam sejenak, sambil mengunyah roti. "Makan roti aja ma," kata Franda berusaha untuk agar tidak tersulut emosi.
Memang salahnya sendiri, tadi tidak langsung menjawab pertanyaan mamanya. Ngomong-ngomong soal Franda, ia memang tidak begitu suka bicara ia lebih suka bertindak daripada berbicara.
"Makan yang banyak Fran. Jangan cuma roti," ujar Bara----Papa Franda tanpa ekspresi yang baru saja duduk di meja. Franda membalasnya dengan senyuman tipis.
Ia senang papanya menyuruh makan banyak, tapi ketika melihat tak ada senyuman diwajah pria paruh baya itu, rasanya seperti makan tanpa garam.
Hambar!
Franda tak menuruti ucapan papanya, ia mengambil sehelai roti yang belum selesai ia makan dan berdiri, menyampirkan tas hitamnya di punggung. Lalu menyalami kedua orangtuanya seraya berucap, "Aku berangkat."
Tanpa menunggu jawaban orangtuanya ia pergi melesat ke garasi sambil mengunyah roti, samar-samar ia mendengar ucapan orangtuanya Hati-hati.
***
Sinar matahari pagi memancar dibalik helm yang Franda gunakan, lalu lalang orang berkendara, membuat jalanan bising, terlebih motor yang ia kenakan paling bising dijalan raya ini.
Meski perempuan Franda lebih memilih memakai motor sport dari pada motor matic yang berada di garasi.
Hingga motor Franda berhenti di sebuah kafe sederhana letaknya tidak jauh dari lokasi sekolahnya, disebelah kafe ini menyediakan tempat parkir.
Biasanya yang memarkir disini anak sekolah yang menggunakan motor tidak memenuhi kriteria motor aslinya, seperti memakai ban cacing.
Franda memilih parkir disini bukan karena itu, tentu saja karena ia tidak suka jadi pusat perhatian. Kalau saja parkir di sekolah mungkin, sudah menjadi sorotan murid sekolah.
Franda bersyukur selama ini tidak ada yang mengetahui ia memakai motor sport, jangankan mengetahui tentang motor, tentang keberadaannya saja jarang sekali yang tahu.
***
Pukul 06. 40
Tertera di pergelangan tangan Franda, sebentar lagi bel masuk. Ia baru saja memasuki gerbang sekolah SMA BRANDATION, mungkin kalau ia parkir disini, tidak jalan kaki sudah dari tadi sampai disekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
She is Franda[ Slow Update]
Novela JuvenilSEBELUM BACA FOLLOW DULU!] -Bagaikan hujan dan petir Seperti hujan yang kedatangannya ditunggu-tunggu oleh banyak orang, dan petir yang kedatangannya tidak begitu diharapkan orang orang. Ini tentang kisah remaja yang jarang diketahui keberadaannya...